Liputan6.com, Jakarta PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom, akan membagikan dividen Rp tunai sebesar Rp 17,68 triliun atau 178,5 per lembar saham.
Rencana tersebut telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan yang diselenggarakan pada 3 Mei 2024.
Advertisement
Besaran dividen yang dibagikan itu setara 72% dari perolehan laba bersih tahun buku 2023 perseroan yang sebesar Rp 24,56 triliun. Dari sisi dividend payout ratio (DPR), presentasi dividen atas laba bersih kali ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2023 lali, Telkom membayarkan dividen tunai Rp 16,6 triliun atau Rp 167,50 per saham. Jumlah dividen yang dibagikan setara dengan 80% laba bersih Telkom tahun buku 2022.
"Payout ratio menurun tapi kalau kita lihat Rupiah per sahamnya meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp 167,50 sekarang Rp 178,5, tumbuh 6,5 persen jadi sebenarnya per sahamnya tumbuh dan absolute amount dividen sebenarnya tumbuh,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia, Heri Supriadi.
Jadwal Pembagian Dividen
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (11/5/2024), berikut jadwal pembagian dividen PT Telkom Indonesia Tbk:
- Recording date: 17 Mei 2024- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 15 Mei 2024- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 16 Mei 2024
- Cum dividen di pasar tunai: 17 Mei 2024- Ex dividen di pasar tunai: 20 Mei 2024
- Tanggal pembayaran dividen: 6 Juni 2024
Telkom Indonesia Beri Bocoran Cara Dongkrak Harga Saham
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membagikan strategi perseroan untuk mendongkrak harga saham agar kembali tinggi. Melansir data dari RTI, Jumat, 3 Mei 2024, dalam 3 tahun terakhir performa harga TLKM terkoreksi 0,94 persen. Sedangkan dalam waktu 5 tahun telah terkoreksi 17,06 persen.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia, Heri Supriadi mengungkapkan penurunan harga saham turut terpengaruh dari bisnis seluler yang pertumbuhannya belum optimal dibandingkan dengan kompetitor.
"Ada beberapa concern yang kami lihat. Salah satunya, pertumbuhan bisnis seluler kami, di mana kami lebih rendah dibanding industri," kata Heri dikutip pada Minggu (5/5/2024).
Demi mengatasi hal tersebut, Heri menjelaskan perseroan berupaya untuk meningkatkan produktivitas dari high value customer yang menjadi kontributor terbesar perseroan. Kemudian, untuk non-high value customer, Telkom merilis layanan Telkomsel Lite.
Heri menambahkan, kinerja perseroan hingga 2023 yang tidak seperti harapan pelaku pasar juga menjadi salah satu penyebab penurunan harga saham TLKM.
“Telkom masih tumbuh, tapi diharapkan bisa tumbuh lebih tinggi lagi," jelas Heri.
Demi kembali mendorong harga saham, perseroan akan melakukan data analitik untuk memberi bisa memberikan pengalaman dan solusi yang lebih baik kepada para pelanggan. Dengan begitu, pelanggan lebih produktif dan loyal.
Berikutnya, perseroan juga akan melakukan peningkatan produktivitas dengan menyasar segmen pelanggan anak muda. Heri juga menuturkan pihaknya akan melakukan efisiensi pada biaya operasional, personal, hingga maintenance. Hal dilakukan agar performa bisnis emiten telekomunikasi itu bisa kiat baik.
Pada penutupan perdagangan Jumat, harga saham TLKM naik 1,28% atau 40 poin menjadi Rp 3.160. Saham Telkom Indonesia diperdagangkan dengan frekuensi 12.839 kali dan total transaksi mencapai Rp 511,1 miliar.
Advertisement