Soal Rasisme usai Play-off Olimpiade 2024 Lawan Guinea, PSSI Minta Hal ini ke Suporter Timnas Indonesia

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga menyuarakan permintaan khusus kepada suporter Timnas Indonesia, menyusul adanya serangan rasisme kepada Guinea pasca play-off Olimpiade 2024, Kamis (9/5/2024) lalu.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 10 Mei 2024, 23:00 WIB
Timnas Indonesia U-23 kalah dari Guinea dalam play-off Olimpiade 2024 pada Kamis (9/5/2024). (MIGUEL MEDINA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga menyuarakan permintaan khusus kepada suporter Timnas Indonesia. Dia menghendaki penggemar berhenti melontarkan serangan bernuansa rasisme pasca kegagalan skuad Garuda mengalahkan Guinea dalam play-off Olimpiade 2024. 

Seperti diketahui, pasukan Merah Putih memang harus menunda sementara mimpinya untuk tampil di panggung multievent terakbar dunia edisi ini. Hal itu lantaran Timnas Indonesia U-23 kalah 0-1 dari Guinea saat memperebutkan tiket terakhir Olimpiade, Kamis (9/5/2024) lalu.

Adalah tendangan penalti Ilaix Moriba yang memupuskan harapan Indonesia untuk maju ke Olimpiade 2024 Paris. Dia membobol jaring Ernando Ari Sutaryadi via titik putih, sedangkan Garuda Muda tak mampu mengejar ketertinggalan hingga akhir laga. 

Secara teknis, pencapaian Timnas Indonesia U-23 sebenarnya sudah bisa dipandang sebagai prestasi. Pasalnya, PSSI selalu federasi sepak bola Tanah Air semula cuma menargetkan anak-anak asuh Shin Tae-yong melaju sampai perempat final.

Akan tetapi Timnas Indonesia U-23 nyatanya berhasil tembus ke empat besar. Hal itulah yang membuka kesempatan bagi Garuda Muda memperebutkan tiket Olimpiade lewat berbagai jalur, termasuk perebutan juara 3 hingga play-off Olimpiade 2024 kontra Guinea.


Warganet Tak Terima

Timnas Indonesia akhirnya gagal meraih tiket terakhir ke Olimpiade Paris 2024 usai takluk 0-1 dari Guinea U-23 pada laga play-off antar-konfederasi menuju Olimpiade Paris 2024 di Stade Pierre Pibarot, Centre National du Football de Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024). Gol tunggal kemenangan Guinea dicetak melalui eksekusi penalti Ilaix Moriba pada menit ke-29. Keputusan penalti yang diberikan wasit Francois Letexier terbilang kontroversial, karena Witan Sulaeman menjatuhkan pemain Guinea masih di luar kotak penalti. Keputusan kontroversial kembali diulangi wasit berkelas Liga Champions Eropa tersebut dengan kembali mengganjar penalti Garuda Muda pada menit ke-73, padahal tekel Alfeandra Dewangga jelas-jelas terlebih dahulu mengenai bola saat berduel dengan Algassime Bah di dalam kotak penalti. (AFP/Miguel Medina)

Sayangnya, kegagalan Timnas Indonesia U-23 di laga kontra Guinea Kamis lalu justru menimbulkan kekecewaan mendalam di hati suporter warganet.

Mereka menumpahkan kekesalannya dengan menyerang akun media sosial Guinea dan beberapa pemainnya. Parahnya, serangan kali ini bernuansa rasisme. 

Beberapa warganet Indonesia kedapatan memberikan serangan rasisme di media sosial milik Guinea usai pertandingan. Banyak yang menggunakan emoji atau meme bergambar monyet. Ilaix Moriba yang mencetak gol tunggal kemenangan Guinea juga jadi sasaran.


Exco PSSI Beri Imbauan

Striker Guinea U-23, Facinet Conte (kiri) menguasai bola dibayangi bek Timnas Indonesia U-23, Bagas Kaffa pada laga play-off antar-konfederasi menuju Olimpiade Paris 2024 di Stade Pierre Pibarot, Centre National du Football de Clairefontaine, Prancis, Kamis (9/5/2024). (AFP/Miguel Medina)

PSSI sendiri langsung bergerak cepat dengan menyampaikan permohonan maaf kepada federasi sepak bola Guinea. Mereka juga sempat mengeluarkan pernyataan yang mengecam tindakan para suporter warganet.

Terbaru, Arya Sinulingga selaku Anggota Exco PSSI juga turut memberi tanggapan. Dia secara spesifik meminta netizen menghentikan serangan rasisme dan melawan tindakan tersebut. 

"Ini kita (PSSI) marah, ya, terhadap netizen-netizen yang melakukan tindakan rasis yaitu setelah kemarin pertandingan antara Indonesia dan Guinea. Itu akun football-nya Guinea diserang oleh netizen dengan kalimat-kalimat rasis," ucap Arya Sinulingga dalam pernyataannya kepada awak media. 

"Tidak ada tempat bagi rasisme di sepak bola, jadi tolong hentikan dan kita harus melawan rasisme. Itu adalah tindakan orang-orang yang mencintai sepak bola," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya