Liputan6.com, Brasilia - Hujan kembali mengguyur Rio Grande do Sul pada Jumat (10/5/2024), ketika jumlah korban tewas akibat banjir bersejarah di negara bagian paling selatan Brasil itu mencapai 126 orang. Menurut otoritas setempat, jumlah korban tewas itu naik dari 113 orang pada hari sebelumnya.
Pertahanan sipil Brasil mengatakan badai dan banjir yang melanda negara bagian, yang dihuni sekitar 10,9 juta orang, itu juga telah menyebabkan hampir 340.000 orang mengungsi. Sementara itu, 141 orang lainnya masih belum ditemukan. Demikian seperti dilansir VOA Indonesia, Sabtu (11/5).
Advertisement
Hujan deras telah menyebabkan debit air beberapa sungai dan danau mencapai titik tertingginya. Selain itu, banjir menutup jalan-jalan dan mengganggu logistik, sehingga memicu kekurangan barang-barang penting di wilayah tertentu.
Hampir dua juta orang telah terkena dampaknya sejauh ini, kata pertahanan sipil, dalam laporan terbaru mereka pada Jumat malam.
Layanan ramalan cuaca, MetSul, mengatakan bahwa sebagian besar kota di Rio Grande do Sul mengalami hujan pada Jumat. MetSul menambahkan bahwa ada risiko tinggi terjadinya badai. Situasi tersebut akan bertahan hingga Senin (13/5).
Rio Grande do Sul berada pada titik pertemuan geografis antara atmosfer tropis dan kutub, yang telah menciptakan pola cuaca dengan periode hujan lebat dan kekeringan lainnya.
Para ilmuwan setempat yakin pola itu semakin intensif akibat perubahan iklim.
Di Canoas, salah satu kota yang terdampak paling parah di dekat ibu kota negara bagian Porto Alegre, lebih dari 6.000 orang tinggal di gimnasium milik perguruan tinggi, yang diubah menjadi tempat penampungan.