Inilah Golongan Akhir Zaman yang Pandai Baca Al-Qur’an tapi Jahat dan Berbahaya, Hati-Hati

Ulama asal Jawa Timur yang menetap di Malaysia, Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid mengupas salah satu hadis nabi tentang orang-orang yang pandai membaca Al-Qur’an tapi menjadi orang jahat dan berbahaya. Itu akan terjadi di akhir zaman.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 13 Mei 2024, 00:30 WIB
Ilustrasi Al-Qur'an (dok. unsplash/ali burhan)

Liputan6.com, Bogor - Al-Qur’an menjadi pedoman hidup umat manusia setelah Allah SWT turunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur. Al-Qur’an berisi tentang akidah dan tauhid, perkara ibadah, akhlak, hukum, sejarah, hingga dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai muslim, membaca Al-Qur’an adalah suatu ibadah. Kelak di hari kiamat Al-Qur’an akan menjadi syafaat bagi pembacanya.

عن أَبي أُمامَةَ رضي اللَّه عنهُ قال : سمِعتُ رسولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقولُ : « اقْرَؤُا القُرْآنَ فإِنَّهُ يَأْتي يَوْم القيامةِ شَفِيعاً لأصْحابِهِ » رواه مسلم 

Artinya: “Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat’.” (HR. Muslim)

Tentu masih banyak lagi keutamaan yang diperoleh dari membaca Al-Qur’an. Bahkan, pahala keutamaannya juga akan diperoleh bagi ia yang masih terbata-bata membaca Al-Qur’an.

Berkaitan dengan Al-Qur’an, ulama asal Jawa Timur yang menetap di Malaysia, Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid mengupas salah satu hadis nabi tentang orang-orang yang pandai membaca Al-Qur’an tapi menjadi orang jahat dan berbahaya. Itu akan terjadi di akhir zaman.

Siapakah mereka yang pandai membaca Al-Qur’an tapi menjadi orang jahat dan berbahaya di akhir zaman?

 

Simak Video Pilihan Ini:


Ciri-Cirinya

Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid (Instagram/habibalizaenalalhamid)

Sebagaimana dalam hadis, Habib Ali Zaenal Abidin menyebut mereka adalah golongan manusia yang masih muda tapi pemahamannya sempit. Mereka ini sangat pandai membaca Al-Qur’an, bahkan fasih dan memperhatikan ilmu tajwidnya, tapi bacaan Al-Qur’an-nya hanya sampai tenggorokannya.

“Bacaan itu tak sampai melepas tenggorokannya. Maksudnya apa? Tak sampai ke hatinya. (Hanya) dibaca di lisannya indah, bagus, sempurna,” kata Habib Ali Zaenal Abidin dikutip dari YouTube B-Prast HD.

Kata nabi, lanjutnya, mereka telah keluar dari agama seperti anak panah yang melesat dari busurnya. Kelajuan anak panah itu sangat cepat sebagaimana perumpamaan pada cepatnya orang keluar dari nilai-nilai agama walau pandai membaca Al-Qur’an. 


Redaksi Hadis

Ilustrasi Seseorang Sedang Meraih Pahala Ramadan dengan Berdoa dan Membaca Alquran (freepik)

Redaksi hadis yang menjelaskan hal ini di antaranya terdapat pada sabda Rasulullah SAW dalam HR Bukhari. Mengutip NU Online, berikut terjemahannya.

“Akan keluar manusia dari arah timur dan membaca Al-Qur’an namun tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka melesat keluar dari agama sebagaimana halnya anak panah yang melesat dari busurnya. Mereka tidak akan kembali kepadanya hingga anak panah kembali ke busurnya.” (HR. Bukhari) 

Dalam redaksi hadis lain, Rasulullah SAW bersabda,

“Dari kelompok orang ini (orang-orang seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim An-Najdi), akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca Al-Qur`an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala; mereka keluar dari Islam seperti panah yang meluncur dari busurnya. Seandainya aku masih mendapati mereka, akan kumusnahkan mereka seperti musnahnya kaum ‘Ad.”  (HR Muslim 1762) 

“Oleh sebab itu, hadis ini memberitahukan bagaimana seseorang itu tidak boleh hanya dinilai pada dzahirnya tanpa dia menghayati makna yang terkandung ke dalam Al-Qur’an dan juga mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an,” jelas Habib Ali Zaenal Abidin.


Golongan Khawarij

Ilustrasi membaca Alquran (dok.unsplash/ Positive Moslem Attitude)

Habib Ali Zaenal Abidin mengatakan, golongan tersebut pernah ada di zaman dahulu, tepatnya pada kekhalifahan Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Golongan ini bernama Khawarij. Kemunculan Khawarij akan berlangsung hingga akhir zaman.

“Khawarij ini menggunakan Al-Qur’anul Karim untuk bunuh orang, untuk kafirkan orang untuk menghalalkan darah orang, sehingga perbuatannya membunuh orang, menghalalkan darah orang, menjadikan wanita sebagai hamba sahaya untuk digauli seakan-akan dia halal olehnya, merampas harta orang seakan-akan harta rampasan perang menggunakan Al-Qur’anul Karim,” ungkapnya.

Golongan Khawarij ini juga suka mengkafirkan orang yang Muslim. Golongan ini, kata Habib Ali Zaenal Abidin, pemikirannya sempit dalam memahami Al-Qur’an. Mereka seakan-akan pejuang dalam membela Al-Qur’an yang hakikatnya dia orang yang paling berbahaya di dalam dunia ini. 

“Kata Nabi shallallahu alaihi wasallam, yang jumpa golongan seperti ini bunuh dia, yang membunuh kepada golongan orang seperti ini akan diberi pahala nanti di akhirat,” jelasnya. Wallahu a’lam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya