Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Diprediksi Hanya Kuat Setengah Jalan

Pengamat Ekonomi Celios Nailul Huda meyakini kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa merealisasikan program makan siang gratis yang diusung. Namun, ia menduga program itu tidak akan bisa berjalan sepenuhnya.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 11 Mei 2024, 16:00 WIB
Calon presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menggelar acara Silaturahmi Kebangsaan dengan 1.600 muslimat NU Jawa Timur dan para relawan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Sabtu, (2/3/2024). (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat Ekonomi Celios Nailul Huda meyakini kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa merealisasikan program makan siang gratis yang diusung. Namun, ia menduga program itu tidak akan bisa berjalan sepenuhnya.

"Kalau itu sih (program makan siang gratis Prabowo-Gibran) pasti akan dieksekusi, namun sampai tahun 2029 tidak akan sampai 100 persen pelaksanaannya. Mentok di angka 50 persen untuk implementasi program makan siang gratis," ungkapnya kepada Liputan6.com, Sabtu (11/5/2024).

Skenario lainnya, ia memperkirakan bagi-bagi makan siang gratis akan dipecah menjadi dua kloter sesuai hitungan semester.

"Atau, akan ada split penerima program selama 1 tahun. Jadi penerima di semester 1 tidak menerima program lagi di semester 2 guna mengakali implementasi program," imbuhnya.

Pasalnya, Nailul menilai imbas dari program makan siang gratis oleh pemerintahan Prabowo-Gibran bakal membuat celah fiskal semakin sempit.

"Mereka butuh anggaran yang mungkin mencapai ratusan triliun (rupiah), baik di tahun pertama hingga tahun kelima. Dengan skema semua menikmati makan siang gratis pemerintah ini, saya rasa keuangan kita enggak akan kuat menopang beban fiskalnya," ujarnya beberapa waktu lalu.

Alhasil, Nailul bilang pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya bakal dihadapkan pada beberapa pilihan. Salah satu yang pasti dan gampang dilakukan dengan mengurangi subsidi energi, khususnya subsidi BBM.

"Tapi harus diingat, bahwa menaikkan harga BBM dengan mencabut subsidi akan meningkatkan inflasi, beban hidup masyarakat, termasuk masyarakat miskin akan meningkat. Kemiskinan akan meningkat pula," bebernya.

"Itu tidak sebanding dengan efek makan siang yang nyatanya juga bisa salah sasaran," tegas Nailul.

 


Program Makan Siang Gratis

Prabowo mengunjungi kantin sekolah Beijing No. 2 Middle School di Dongcheng District, China, yang menerapkan program makan siang gratis. (dok. Instagram @prabowo/https://www.instagram.com/p/C5TJV5WRjYQ/)

Sehingga, ia memprediksi pelaksanaan program makan siang gratis untuk ibu hamil, siswa/siswi dan santri Indonesia tidak akan berhasil terlaksana sepenuhnya hingga akhir masa jabatan di 2029.

"Paling mentok menyasar 51 persen dari target di tahun 2029. Beban APBN kita terlampau besar jika dipaksakan untuk 100 persen target penerima," imbuh dia.

Nailul lantas berpendapat jika makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran bisa diselaraskan dengan program bantuan yang telah dikucurkan pemerintah sebelumnya, semisal program keluarga harapan (PKH).

"Saya justru melihat bisa masuk ke dalam program keluarga harapan dengan sasaran yang lebih targeted dan pemberian melalui pos program bansos," pungkas dia.


Janji Prabowo Tetap Jalani Program Makan Siang Gratis di Wilayah Basis Pemilih Anies

ilustrasi program makan siang gratis di sekolah (dok: Foto by AI)

Presiden terpilih Prabowo Subianto berjanji bakal memberikan makan ke seluruh anak Indonesia termasuk di Provinsi Aceh dan Sumatera Barat. Prabowo bakal membuktikan bahwa ia membawa kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia.

"Kita akan buktikan kita membawa kebaikan, kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia, kalau saya katakan kita harus kasih makan untuk semua anak-anak kita termasuk yang di Aceh, termasuk di Sumatera Barat," kata Prabowo di acara Bimtek dan Rakornas PAN, JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024.

Prabowo ingin membuktikan ke seluruh pihak bahwa ia bekerja tanpa pandang bulu. Prabowo tidak meninggalkan Aceh dan Sumbar meski suaranya kalah di dua provinsi itu saat pilpres.

"Kita akan buktikan bahwa anak-anak Aceh, anak-anak Sumatra Barat tidak akan ketinggalan, kita akan mengangkat mereka," ujarnya.

Diketahui, Aceh dan Sumatera Barat dalah provinsi yang dimenangkan pasangan calon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024 lalu.

Sedangkan, 36 provinsi lainnya dimenangkan oleh paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Kini, mereka pun telah ditetapkan sebagai presiden dan wapres terpilih oleh KPU.


Anies Mengaku Tak Ada Tawaran Prabowo

Anies Baswedan merespons keputusan Ganjar Pranowo yang memilih jadi oposisi dari pemerintahan Prabowo-Gibran. Anies menegaskan, dirinya akan tetap konsisten di jalan perubahan. (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Mantan calon presiden (capres) Anies Baswedan mengaku, tak ada tawaran dari Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming untuk bergabung di pemerintahan yang akan datang.

Hal ini disampaikan Anies merespons soal pernyataan mantan capres Ganjar Pranowo yang memilih akan menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Kalau saya bilang ikut, wong diundang aja tidak. Mau bilang tidak, wong diundang aja belum," kata Anies di kediamannya, Jalan Lebak Bulus Dalam, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).

"Jawabnya apa? Betul nggak? Siapa yang mengajak? Jadi kalau saya bilang saya nggak mau ikut, emang saya diajak? Mau ikut, emang kapan ngajaknya?," lanjutnya.

 

Infografis Prabowo Disebut Ingin Bentuk Klub Presiden RI. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya