Opera Hadirkan Fitur AI Baru di Browser, Klaim Lebih Cepat dan Efisien Ketimbang Google Gemini!

Opera hadirkan solusi dengan fitur AI baru yang bisa meringkas halaman web dalam hitungan detik! Klaimnya, lebih cepat dan efisien daripada Google Gemini. Yuk, coba sekarang!

oleh Yuslianson diperbarui 13 Mei 2024, 06:30 WIB
(Doc: Blog Opera)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah raksasa teknologi, mulai dari Google, Apple, Samsung, dan lainnya berlomba-lomba mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke dalam layanan dan aplikasi buatan mereka.

Terkini, Opera baru saja memperkenalkan fitur AI baru yang akan diintegrasikan ke dalam browser atau peramban buatan mereka.

Mengutip Android Police, Senin (13/5/2024), update Opera versi Android ini menambahkan kemampuan untuk meringkas halaman web--seperti di Google Gemini.

Dengan fitur meringkas AI ini, Opera dapat mengubah halaman web, blog, dan makalah penelitian yang panjang menjadi teks sehingga lebih ringkas--sehingga menghemat banyak waktu dan tenaga.

Untuk mengaktifkan fitur canggih ini, pengguna Opera hanya perlu membuka halaman web yang ingin dirangkum, lalu ketuk tiga titik di pojok kanan atas dan pilih opsi "Summarize" atau "Ringkas".

Hanya dalam beberapa detik, browser buatan perusahaan Norwegia ini akan memunculkan hasil. Opera menyebutkan, pembaruan fitur AI ini sudah tersedia di aplikasi Android versi 82.

Meskipun Opera mengklaim ini adalah browser pertama di Android dengan alat peringkasan halaman web bertenaga AI, fitur serupa ini sudah tersedia di Google Gemini.

Menariknya, Google Gemini dapat diakses dan berfungsi dengan browser apa pun, termasuk Opera itu sendiri dan Google Chrome.

Ini bukan pertama kalinya Opera memperkenalkan alat peringkasan bertenaga AI. Pada tahun 2023, perusahaan meluncurkan alat bertenaga ChatGPT disebut "Shorten". Pada saat itu, fitur tersebut ditambahkan ke browser Opera untuk Windows.


Opera Perkenalkan Aria, Fitur AI Browser yang Pakai Teknologi ChatGPT OpenAI

Tampilan fitur AI Aria dalam browser Opera (Opera)

Peramban atau browser Opera memperkenalkan layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau AI generatif baru mereka, di dalam platformnya, yang diberi nama Aria.

"Aria adalah pakar web dan browser yang memungkinkan Anda berkolaborasi dengan AI sambil mencari informasi di web, membuat teks atau kode, atau menjawab pertanyaan produk Anda," kata perusahaan.

 Mengutip blog resminya, Senin (29/5/2023), Opera membuat Aria dengan infrastruktur "Composer" mereka sendiri, serta terhubung ke teknologi GPT dari OpenAI, seperti yang ada di ChatGPT.

Fitur AI ini sendiri hadir dalam bentuk sidebar di browser tersebut. Mereka diklaim dapat menghasilkan teks, menulis kode, menjawab pertanyaan, dan lain-lain.

 


Fitur Aria di Browser Opera

Opera GX akan hadir beberapa pekan setelah uji coba versi beta di Android dan iOS. (dok: Opera GX)

Dilansir The Verge, diungkap juga bahwa Aria dapat menampilkan informasi terkini dari seluruh web, yang berbeda dengan chatbot ChatGPT biasa, dan tidak terbatas di konten sebelum tahun 2021.

Opera menjanjikan, Composer-nya akan memungkinkan Aria untuk terhubung ke beberapa model AI, dan ke depannya bisa berkembang dengan mengintegrasikan kemampuan tambahan seperti layanan pencarian dari beberapa mitra Opera.

Aria memang masih dalam tahap pengujian. Namun, pengguna Opera sudah bisa menjajalnya secara gratis di desktop dengan mengunduh Opera One developer version terbaru, atau Opera beta terbaru untuk Android.

Setelah pengguna mendaftar akun Opera, perusahaan akan mengirimkan email pemberitahuan atau dalam aplikasi, apabila fitur AI itu sudah bisa diakses.


Luncurkan Beberapa Fitur AI Lain

Opera Software meluncurkan fitur pemblokir ad-blocking yang terintegrasi dalam versi developer terbaru untuk browser Operas versi PC.

Opera sebelumnya memang sudah memperkenalkan beberapa fitur AI. Bulan Februari lalu, mereka menyematkan ChatGPT ke sidebar-nya, memungkinkan pengguna untuk membuat ringkasan laman web atau artikel yang dikunjungi. 

Browser ini juga telah meluncurkan AI prompts, fitur yang menawarkan pintasan ke berbagai alat AI yang berubah-ubah, tergantung laman yang dibuka atau teks yang disorot.

Fitur itu memungkinkan pengguna melakukan beberapa hal seperti meringkas teks, membuat tweet berdasarkan apa yang dibaca, atau mendapatkan penjelasan tentang konsep tertentu.

Selain itu, Opera juga awal tahun ini meluncurkan Opera One, versi browser mereka yang didesain ulang, dan lebih cocok untuk lebih banyak fitur AI generatif. 

INFOGRAFIS JOURNAL_Berbagai Fakta Mengenai Gerakan Cancel Culture di Media Sosial (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya