Liputan6.com, Semarang - Masjid At Taqwa Wates Ngaliyan, Kota Semarang, diresmikan penggunaanya oleh Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu. Diharapkan momen ini akan jadi babak baru dakwah Islam dan pengembangan masyarakat di wilayah tersebut.
Dihadiri oleh sekitar 2.000 orang jamaah termasuk Kepala Kantor Kemenag Kota Semarang Dr. H. Ahmad Farid, M.Si, perwakilan dari PCNU, MUI, unsur Forkompimcam Ngaliyan, dan undangan lainnya.
Advertisement
Menurut ketua PD Muhammadiyah Kota Semarang, Drs Fachrur Rozi, Masjid At Taqwa merupakan hasil perjuangan, kolaborasi, dan gotong royong berbagai pihak.
“Kami bersyukur atas dukungan semua pihak dalam pembangunan masjid ini,” kata Drs. H. Fachrur Rozi, M.Ag.
Masjid At Taqwa di Wates ini merupakan pengganti masjid Muhammadiyah di Purwoyoso Ngaliyan yang tergusur proyek tol trans Jawa. Masjid berasitektur modern dibangun dua lantai di atas lahan 1.600 meter persegi. Dengan kapasitas lebih dari 300 jamaah. Total beaya 3,9 miliar rupiah yang berasal dari berbagai sumber.
Terletak di Jalan Raya Palir yang diproyeksikan menjadi jalan lingkar Kota Semarang.
Masjid At Taqwa Wates Ngaliyan juga dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan berbagai kalangan. Fasilitas masjid dibuat ramah bagi lansia, penyandang disabilitas, perempuan, dan anak.
“Kami ingin masjid ini dapat dinikmati oleh semua orang, tanpa terkecuali,” kata Fachrur Rozi.
Sementara itu Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu berharap Masjid At Taqwa Wates Ngaliyan dapat dijadikan sebagai pilot project masjid yang memberdayakan dan memakmurkan umat. Ia mencontohkan Masjid Jogokariyan di Yogyakarta. Baik pemberdayaan dalam bidang kesehatan, pendidikan, maupun ekonomi.
"Jadi masjid juga bisa memberdayakan ekonomi masyarakat sekitarnya. Bisa merangkul UMKM yang tersebar di Ngaliyan," kata mbak Ita.
Ketua Takmir Masjid At Taqwa Wates Ngaliyan Prof. Dr. Ahwan Fanani bertekad menjadikan masjid sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.
"Masjid At Taqwa Wates ini nantinya multifungsi sebagai pusat syiar dakwah, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, sosial masyarakat maupun budaya," kata Ahwan yang juga merupakan guru besar Fisip UIN Walisongo itu.
Suasana halalbihalal dan peresmian masjid diselingi kesenian Reban dari SMP Muhammadiyah 08 Mijen dan tari dari TK ABA 45 Mijen. Serta ada pula penampilan dai cilik dari MI Muhammadiyah.
Sementara acara pengajian disampaikan oleh K.H. Kusnadi Ikhwani, Ketua DKM Masjid Al Falah Sragen yang merupakan masjid percontohan nasional dalam memakmurkan masjid.