Makna Mendalam di Balik Jabatan Tangan dalam Perspektif Psikologis

Jabatan tangan, dalam banyak budaya, bukan sekadar gestur fisik, ia membawa makna mendalam yang mencerminkan hubungan sosial, kekuasaan, dan emosi

oleh Panji Prayitno diperbarui 14 Mei 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi pekerjaan baru, jabat tangan, bersalaman. (Image by yanalya on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Jabat tangan merupakan sebuah tindakan sederhana yang seringkali dianggap sepele. Namun sebenarnya jabat tangan merupakan salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang paling kaya maknanya dalam berbagai budaya manusia.

Dari sebuah jabatan tangan, dapat disimpulkan banyak hal, mulai dari kesopanan, status sosial, hingga afiliasi kelompok. Praktik jabatan tangan telah ada sejak zaman kuno, muncul dalam berbagai bentuk di berbagai budaya.

Dalam kebudayaan Barat, jabatan tangan dianggap sebagai tanda penghormatan dan kesopanan. Namun, di beberapa Budaya Timur, jabatan tangan bisa jadi lebih disertai dengan kelembutan dan rendah hati.

Di samping menjadi salam atau tanda penghargaan, jabatan tangan juga bisa mengandung makna lain yang lebih dalam. Misalnya, dalam budaya bisnis, kekuatan jabatan tangan dapat memperlihatkan kepercayaan diri dan otoritas seseorang.

Di lingkungan informal, jabatan tangan yang hangat bisa menunjukkan kedekatan dan keakraban antarindividu. Jabatan tangan, dalam banyak budaya, bukan sekadar gestur fisik, ia membawa makna mendalam yang mencerminkan hubungan sosial, kekuasaan, dan emosi.

Psikologi memberikan pandangan yang menarik tentang bagaimana gestur ini mengungkapkan dan memengaruhi pikiran serta perasaan individu. Salah satu aspek penting adalah kekuatan simbolis jabatan tangan.

Saat seseorang memberikan jabatan tangan, ia secara tidak langsung membuka diri untuk pertemuan, menunjukkan sikap terbuka dan percaya diri. Ini adalah indikator interaksi sosial yang positif, mengkomunikasikan niat baik dan kesopanan.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Bahasa Tubuh

Namun, tata cara jabatan tangan juga dapat memperlihatkan ketegangan, dominasi, atau bahkan ketidakjujuran. Dari sudut pandang psikologi, jabatan tangan juga mencerminkan dinamika kekuasaan.

Saat seseorang memberikan jabatan tangan dengan kekuatan yang kuat, ia mungkin ingin menegaskan dominasi atau otoritasnya. Di sisi lain, jabatan tangan yang lembut dan hangat bisa mengindikasikan keinginan untuk menjalin hubungan yang akrab dan saling mendukung.

Ini menyoroti kompleksitas dalam interaksi manusia, di mana gestur sederhana dapat menyiratkan banyak makna yang berbeda. Selain itu, jabatan tangan juga memiliki pengaruh psikologis yang dalam dalam membangun hubungan antar individu.

Penelitian menunjukkan bahwa jabatan tangan yang kuat dan mantap dapat meningkatkan rasa percaya diri dan citra diri seseorang, sementara jabatan tangan yang lemah atau tidak mantap dapat memicu keraguan diri.

Dengan demikian, gestur sederhana ini dapat memengaruhi bagaimana seseorang merasa tentang dirinya sendiri dan orang lain dalam situasi sosial. Secara keseluruhan, jabatan tangan adalah lebih dari sekadar tindakan fisik.

Ia adalah bahasa tubuh yang kuat yang mengungkapkan banyak tentang individu dan hubungan sosial mereka. Dari kekuatan simbolisnya hingga dinamika kekuasaan yang tersirat, jabatan tangan memainkan peran kunci dalam psikologi sosial manusia.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya