Liputan6.com, Subang - Kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan perpisahan SMK Lingga Kencana Depok tengah menjadi perhatian publik.
Insiden yang terjadi di Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18.45 WIB itu telah menewaskan sedikitnya 11 korban. Seluruhnya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.
Advertisement
Bus Trans Putera Fajar dengan nomor polisi AD 7524 OG itu diketahui oleng saat melintasi jalanan menurun, kemudian menabrak kendaraan dari arah berlawanan. Bus kemudian terguling ke kiri dengan posisi ban kiri di atas, tergelincir hingga menabrak tiga motor yang parkir di bahu jalan.
Selain menjadi perhatian di Tanah Air, kecelakaan ini juga tengah menjadi sorotan di sejumlah media asing.
Media South China Morning Post menulisnya dalam artikel berjudul, "11 killed, dozens injured in Indonesia after bus carrying students loses control, slams into traffic."
"Sebuah bus menabrak mobil dan sepeda motor setelah remnya diduga tidak berfungsi di provinsi Jawa Barat, Indonesia, menewaskan sedikitnya 11 orang, sebagian besar pelajar, dan melukai puluhan lainnya, kata para pejabat setempat," tulis artikel tersebut.
Sementara itu, media asal Singapura Straits Times menyorotnya dalam tulisan bertajuk, "Indonesia school bus crash kills 11, dozens injured."
Media Singapura lainnya, Channel News Asia (CNA), juga menulis dengan judul yang sama.
Sorotan Media Asing Lainnya
Selanjutnya, media asal India - India Today - melaporkan kejadian ini dalam artikel berjudul, "11 dead after school bus collides with car, motorcycles in Indonesia."
AP News menulisnya dalam artikel berjudul, "At least 11 dead, mostly students, in Indonesia bus crash after brakes apparently failed, police say."
Media asal Australia, ABC News, melaporkannya dalam artikel berjudul, "School bus crash kills 11 and injures dozens in Indonesia."
Advertisement
Proses Investigasi
Sementara itu, tim dari investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi terkait kecelakaan lalu lintas tersebut.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, tim investigasi bakal melakukan sejumlah pendataan. Soerjanto menyebut, pihaknya perlu memeriksa kondisi bus hingga melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terdampak kecelakaan.
"Kita melihat lokasi kecelakaan, terus kita periksa busnya apa yang harus dibongkar. Juga kita akan melakukan wawancara dengan penumpang dengan pengemudi dengan siapapun yang memang terkait dengan masalah kecelakaan ini," kata Soerjanto kepada wartawan, dikutip Minggu (12/5).