Liputan6.com, Washington D.C - Amerika Serikat (AS) mengumumkan paket bantuan militer baru senilai USD 400 juta atau setara Rp6,4 triliun untuk Ukraina pada Jumat (10/5/2024).
Hingga kini, Kyiv masi berjuang untuk menahan pergerakan pasukan Rusia di wilayah timur laut Kharkiv.
Advertisement
Paket tersebut adalah bantuan tahap ketiga untuk Ukraina sejak Kongres AS mengeluarkan dana tambahan pada akhir April 2024 setelah berbulan-bulan mengalami kebuntuan, dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (13/5).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (9/5) telah memperingatkan bahwa negaranya sedang menghadapi situasi yang sangat sulit di wilayah timur.
Namun dia mengatakan, pasokan senjata baru dari AS akan datang dan Ukraina akan mampu menghentikan aksi Rusia.
Paket tersebut mencakup Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan roket, serta amunisi untuk sistem rudal, artileri, antitank, serta serangkaian kendaraan lapis baja.
AS juga akan menyediakan sejumlah kapal patroli pantai dan sungai, rudal antiradiasi berkecepatan tinggi, alat pelindung diri, suku cadang dan senjata serta peralatan lainnya.
Paket Bantuan untuk Tangkis Serangan Rusia
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, pada Jumat (10/4) mengatakan bahwa paket bantuan militer terbaru dimaksudkan untuk membantu Ukraina menangkis upaya Rusia untuk merebut Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina.
Kirby mencatat bahwa Rusia telah melancarkan serangan awal ke daerah sekitar kota Vovchansk dan Lyptsi, dekat Kharkiv.
"Ada kemungkinan bahwa Rusia akan membuat kemajuan lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang, tetapi kami tidak mengantisipasi adanya terobosan besar," kata Kirby.
"Dan seiring berjalannya waktu, masuknya bantuan AS akan memungkinkan Ukraina bertahan dari serangan-serangan ini pada 2024."
Hingga saat ini, AS telah mengucurkan sekitar USD 50,6 miliar bantuan militer kepada Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022.
Advertisement