Banjir Lahar Dingin Sumbar, Warga Butuh Bantuan Makanan Hingga Selimut

Saat ini, warga yang mengungsi membutuhkan bantuan makanan cepat saji, obat-obatan, pakaian, bantal hingga selimut.

oleh Novia Harlina diperbarui 13 Mei 2024, 18:29 WIB
Banjir lahar dingin di kawasan kaki Gunung Marapi, Sabtu (11/5/2024). (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Agam - Banjir lahar dingin melanda kawasan kaki Gunung Marapi, Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (11/5/2024). Data semnetara, 37 orang dinyatakan meninggal dunia dan 17 lainnya dalam pencarian.

Selain itu, Petugas Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam melaporkan sekitar 90 unit bangunan terendam, baik tempat tinggal warga, fasilitas umum dan tempat usaha.

Saat ini, warga yang mengungsi akibat banjir lahar dingin membutuhkan bantuan makanan cepat saji, obat-obatan, pakaian, bantal hingga selimut.

Ketua Markas PMI Kota Bukittinggi, Ahmat Jaiz mengatakan untuk hari ini bantuan sudah disalurkan.

"Untuk besok masih belum mencukupi," ujarnya, Minggu (12/5/2024).

Jaiz yang turun membantu evakuasi di daerah Galuang, Sungai Puar Agam mengatakan di lokasi itu warga mengungsi di SDN 05 Galuang.

 


37 Orang Meninggal, 17 Dalam Pencarian

Bencana banjir lahar dingin yang melanda sejumlah wilayah di kaki Gunung Marapi menyisakan duka. Data sementara, 37 orang dinyatakan meninggal dunia an 17 orang lainnya masih dalam pencarian tim gabungan.

Banjir yang membawa material bebatuan besar dan pepohonan itu terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

Kepala SAR Padang, Abdul Malik menyampaikan dari 37 korban meninggal tersebut, 19 di antaranya korban di Kabupaten Agam, 9 orang di Tanah Datar, 7 Padang Pariaman dan 2 Kota Padang Panjang.

"Dari 37 korban meninggal dunia, 35 sudah teridentifikasi, dua lainnya belum," ujarnya, Minggu (12/5/2024).

Korban meninggal dunia, lanjutnya dievakuasi ke sejumlah rumah sakit seperti RS Ahmad Mochtar Bukittinggi, RSUD Batusangkar, RS Bhayangkara Padang, kemudian juga sudah ada jenazah yang dijemput oleh keluarga.

Sementara untuk korban yang masih dinyatakan hilang, sementara sebanyak 17 orang, di antaranya 14 orang di Kabupaten Tanah Datar dan tiga lainnya di Kabupaten Agam.

"Ini data sementara, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap warga yang dilaporkan hilang," jelasnya.

Tim gabungan masih terus berupaya melakukan penanganan darurat, pendataan serta pertolongan untuk warga terdampak banjir lahar dingin.

Pihaknya mengimbau masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang bermukim di sekitar bantaran sungai yang berhulu ke Gunung Marapi agar selalu waspada akan potensi risiko bahaya susulan.

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya