Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan, pemerintah terus mengupayakan agar Indonesia dapat menjadi negara maju pada 2045. Salah satu hal yang dijalankan dengan meningkatkan perekonomian negara.
Salah satu hal yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi adalah kepastian hukum terhadap seluruh bidang tanah di Indonesia karena kepastian ini penting dan bermanfaat salah satunya untuk meningkatkan minat investasi di Indonesia.
Advertisement
"Investasi kalau mau datang, kita harus berikan kepastian atau certainty pada mereka. Jangan ketika investasi sudah masuk, tiba-tiba lahannya diserobot, bersengketa karena mafia tanah atau yang lainnya," kata Agus Harimurti Yudhoyono dikutip dari Antara, Senin (13/5/2024).
Agus menjelaskan, saat ini, pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berada di peringkat ke-16 dunia, sehingga Indonesia masuk ke dalam negara G20.
"Kita berharap dengan pertumbuhan yang positif, maka di 2045 kita bisa Top 5," ujar AHY.
Reforma Agraria
Menteri ATR/ Kepala BPN menyebut pemerintah tidak hanya berfokus terhadap PDB tetapi juga pendapatan perorangan di Indonesia. Demi tercapainya tujuan tersebut, Kementerian ATR/BPN melaksanakan program Reforma Agraria.
"Kita juga ingin menghadirkan justice prosperity. Yang paling mendasar untuk rakyat itu adalah punya aset tanah. Kalau kakek atau orang tuanya tidak punya tanah, dia juga tidak punya tanah. Redistribusi Tanah dalam kebijakan Reforma Agraria tujuannya untuk mengurangi secara signifikan kemiskinan struktural yang diturunkan waktu ke waktu, mudah-mudahan ini bisa kita harus lakukan," kata AHY.
Sebagai informasi, Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) siap menghadirkan iklim investasi yang baik di Indonesia, melalui kepastian hukum hak atas tanah bagi investor.
Kepastian hukum terkait pertanahan secara langsung bisa meningkatkan perekonomian Indonesia karena mendorong kebijakan investasi.
Tanah merupakan hal yang mendasar dalam segala aspek, sehingga dengan memberikan kepastian hukum terkait pertanahan dapat memberikan daya tarik terhadap investasi.
72 Hari Sibuk Kerja Jadi Menteri ATR/BPN, AHY Curhat Baru Bisa Lari Pagi
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku baru bisa berolahraga pagi. Ini baru bisa dilakukannya usai dia sibuk menjalani pekerjaannya sebagai menteri.
Olahraga yang dimaksud adalah lari pagi bersama jajaran Kementerian ATR/BPN yang digelar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Ini disebut jadi kegiatan olahraga pertama sejak Ketua Umum Partai Demokrat itu dilantik menjadi Menteri ATR/BPN pada 21 Februari 2024 lalu.
"Saya senang sekali, sudah diniatkan sejak lama, sejak saya masuk ke Kementerian ATR/BPN, baru ada kesempatan sekarang," ujar AHY di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Jika dihitung sejak dilantik, telah ada 72 hari hingga dia melakukan olahraga perdana bersama jajaran Kementerian ATR/BPN. Sementara itu, AHY masih punya sisa waktu sekitar 5 bulan hingga jabatannya selesai pada Oktober 2024 mendatang.
Anak sulung Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu berharap kegiatan serupa bisa digelar kembali di lain waktu. Menurut dia, kegiatan seperti ini bisa menjadi pembanding dari seriusnya pekerjaan di kantor.
"Saya ingin ber-olahraga dan mudah-mudahan bukan cuma sekali tapi jadi sebuah kegiatan yang rutin untuk jajaran di Kementerian ATR/BPN," kata dia.
"Kita ingin terus semangatlah, ceria, karena harus ada keseimbangan, kerja serius di kantor di lapangan juga kerja serius tapi sesekali kita olahraga," imbuhnya.
Advertisement
AHY Kejar Mafia Tanah
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono menyebut sudah mengantongi banyak pihak yang disasarnya. Dia mengaku mengantongi puluhan target operasi mafia tanah.
Meski sudah mengantongi puluhan nama mafia tanah, pria yang karib disapa AHY ini belum mengungkapnya lebih jauh. Diketahui, memberantas mafia tanah menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang menjadi perhatiannya saat ini.
"Kita punya puluhan target operasi ya, saya tidak mungkin bongkar satu per satu," ujar AHY di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat, 3 Mei 2024.