Liputan6.com, Jakarta Old Trafford yang merupakan kandang Manchester United tampaknya tak lagi menjadi stadion yang menakutkan bagi lawan tanding si Setan Merah. Hal ini terjadi saat MU meladeni Arsenal pada laga pekan ke-37 Premier League, Minggu 12 Mei 2024.
Walau menyandang status tim kandang, MU justru kalah. Setan Merah kalah dengan skor 0-1 dari Arsenal. Dikutip dari Kanal Bola Liputan6.com, Arsenal tancap gas di awal laga dan mendapat peluang melalui Bukayo Saka. Namun, tuan rumah merespon untuk balik mengurung pertahanan tamu.
Advertisement
Ketika kepercayaan diri sedang tinggi, Setan Merah justru kecolongan gol Leandro Trossard pada menit ke-20. Dari situ mereka kembali tertekan dan gagal melepas tembakan tepat sasaran di babak pertama.
MU coba bangkit selepas jeda, tapi tetap tidak mampu menunjukkan permainan terbaik. Terlebih Arsenal menguasai bola dan memperlambat tempo.
Meriam London juga tidak terlalu ngotot mencari gol kedua, meski mendapat sejumlah peluang yang dimentahkan kiper Andre Onana.
Di tengah badai cedera yang menerpa, Manchester United akhirnya tidak mampu menyamakan kedudukan.
Selain soal kekalahan Manchester United, yang juga menjadi sorotan adalah soal Old Trafford bocor dan banjir. Video bocornya atap Stadion Old Trafford ramai dan banyak beredar di media sosial.
Sejarah Old Trafford
Old Trafford merupakan markas klub sepak bola Manchester United yang berlokasi di Trafford. Stadium ini menjadi tempat wajib yang dikunjungi bagi penggemar MU di seluruh dunia.
Bila melihat sejarahnya, stadium ini secara resmi dibuka pada 1910. Pertandingan pertama adalah antara Manchester United melawan Liverpool.
Situs resmi Manchester United mencatat bahwa dulunya stadium ini pernah menjadi basis militer ketika Perang Dunia II. Old Trafford juga dikenal sebagai " Theater of Dreams", namun menariknya nama Trafford ternyata berasal dari keluarga aristokrat.
Old Trafford sejatinya adalah nama area di Greater Manchester. Lokasinya ada di barat daya pusat kota Manchester.
Manchester Evening News menyebut nama Stadion Old Trafford kemungkinan berasal dari Old Trafford Hall dan New Trafford Hall. Nama Trafford itu merujuk pada keluarga de Trafford yang merupakan bagian dari aristokrat di Inggris. Old Hall itu sudah digusur pada 1939.
Wacana Mengganti Nama Old Trafford
Markas MU yang dibangun di area Old Trafford Hall lantas menggunakan nama Old Trafford juga. Beberapa tahun lalu, sempat ada wacana untuk mengganti nama Old Trafford, seperti halnya Etihad Stadiums yang dulunya bernama stadium Eastlands.
Akan tetapi, wacana itu dimentahkan, sebab nama Old Trafford sudah menjadi ikon. Mengubah nama Old Trafford pun dinilai bisa berdampak secara komersial.
Manchester Evening News menyebut wilayah Old Trafford tak hanya memiliki sejarah olahraga.
Ada sejarah panjang di area ini. Pada 1857, ada ajang Art Treasures Exhibition yang memamerkan barang-barang kesenian bernilai tinggi di seluruh dunia.
Ratu Victoria juga sempat mengunjungi pameran tersebut. Tempo dulu, area Trafford menjadi favorit orang-orang kaya untuk membangun rumah besar, meski pada 1960-1970 banyak rumah-rumah tua era Victoria itu yang digusur.
Selain Manchester United, olahraga lain yang terkenal di Old Trafford adalah Manchester Cricket Club yang dibentuk pada 1857. Nama klub itu kemudian berganti menjadi Lanchashire Cricket Club.
Pada 19 Februari 1910, barulah Stadium Old Trafford dibuka. Pertandingan perdana adalah Liverpool melawan Manchester United. Pertandingan itu dimenangkan Liverpool.
Untuk biaya pembangunan stadion Old Trafford awalnya tercatat sebesar £ 60.000 pada tahun 1909, atau sekitar Rp 1,03 miliar jika dihitung menggunakan kurs rupiah saat ini. Sebagai perbandingan biaya pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) menelan biaya Rp 4,5 triliun. Sedangkan pembangunan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada USD 12,5 juta pada 1960, atau sekitar Rp 201 miliar jika dihitung menggunakan kurs rupiah saat ini.
Advertisement
Legenda Manchester United Semprot Casemiro Usai Leandro Trossard Jebol Gawang MU
Legenda Manchester United, Gary Neville keluarkan kritik pedas pada Casemiro usai gagal menjaga pertahanan MU dengan baik yang menghasilkan gol dari pemain sayap Arsenal, Leandro Trossard di Old Trafford pada Minggu (12/5/2024) waktu setempat.
MU kembali ke Old Trafford dengan harapan tinggi, tetapi harus kembali menelan kekalahan. Pertandingan yang menjanjikan ini berubah menjadi mimpi buruk bagi tuan rumah setelah Casemiro gagal menjaga pertahanan dengan baik.
Baca Juga
Kebobolan gol pertama oleh Ben White setelah umpan buruk dari Andre Onana menjadi titik awal kekalahan Setan Merah. Casemiro, yang berada di pos bek tengah karena masalah cedera di lini pertahanan, gagal mengatasi ancaman yang dihadapi Havertz, yang kemudian memberikan umpan kepada Leandro Trossard untuk mencetak gol.
Kritik pedas tidak terelakkan bagi Casemiro setelah penampilannya yang kurang impresif dalam beberapa pertandingan terakhir. Gary Neville, mantan bek kanan MU, menyerangnya dengan mengatakan bahwa pengalamannya seharusnya membuatnya lebih waspada terhadap ancaman lawan. Dia menyoroti kegagalan Casemiro untuk membaca situasi dengan baik, mempertanyakan ketidaktegasannya dalam menghadapi serangan.
“Casemiro telah menerima beberapa kritik dalam beberapa minggu terakhir ini dan dia akan mendapat lebih banyak kritik," ujar Neville.
Mantan Kapten MU Juga Beri Komentar Buruk
Mantan kapten Manchester United Roy Keane juga sama kritisnya terhadap Casemiro di studio Sky Sports, dan menuduh pemenang Liga Champions lima kali itu gagal ‘melakukan hal-hal mendasar dengan benar’.
Keane menegaskan bahwa pemain berpengalaman seperti Casemiro seharusnya bisa melakukan hal-hal mendasar dengan benar, termasuk merespons dengan cepat terhadap situasi yang berkembang di lapangan. Keane menyoroti kekurangan Casemiro dalam meningkatkan kecepatan dan reaksi, yang berujung pada kebobolan gol yang merugikan bagi timnya.
“Casemiro harus berlari cepat, tentu saja dia harus melakukannya. Saya tidak tahu apa yang dia lakukan di sana karena saya bahkan tidak yakin dia perlu membuat sudut untuk kiper. Ketika kembali ke kiper, mengapa dia membuat sudut konyol seolah-olah dia akan mencapainya? Saya tidak mengatakan berlari seperti pelari 100m, tetapi Anda harus meningkatkan kecepatan! Gerakkan saja kakimu sedikit lebih cepat," Kritik Keane.
Advertisement