Liputan6.com, Sukabumi Ayah korban bayi berumur 3 tahun yang dinyatakan meninggal dunia setelah digigit ular di rumahnya, menceritakan kepanikan saat membawa sang putri ke rumah sakit karena menangis dan muntah.
Di kediamannya, Kampung Subangkulon Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, Widagda Gapitan (28) ayah korban mengatakan, mulanya dia mengira jika putrinya hanya menangis karena terbangun, dan mengeluhkan sakit di bagian kaki.
Advertisement
“Saya cek tidak ada luka belum kepikiran ada dugaan itu ular juga ya. Saya usap usap saja gitu ya. Anak tuh ngeluh sakit enggak lama kemudian pindah katanya sakit perut,” kata Widagda.
Saat kejadian pada Minggu (13/5/2024) dini hari, dia mencoba menenangkan anaknya dengan menggendong ke ruang tengah rumah. Bukannya mereda, putrinya itu malah menunjukkan gejala muntah dan terus mengeluhkan sakit perut. Saat dia kembali ke kamar tidur, Widagda dikagetkan adanya seekor ular di pojok kamar.
“Kaget gitu memang di pojok di samping kasur ada ular sedang diam di pojokan saya cek tuh betul diameternya sekitar segini sekitar 7 senti mungkin. Panjangnya estimasi sekitar 1 meter,” ungkapnya.
Ular itu, kata dia, bercorak hitam putih yang umumnya disebut jenis ular weling. Dia kemudian bergegas membawa anaknya ke rumah sakit, kendati tak menemukan luka gigitan di tubuh korban. Sesampainya di sana, korban mendapat penanganan pertama berupa infus dan oksigen, pihak rumah sakit juga mempertanyakan titik gigitan, tetapi masih tak ditemukan.
“Beberapa saat kemudian kondisi anak saya sudah kritis saturasi oksigen sudah menurun di angka 60 dan seiring waktu juga menurun sampai dinyatakan wafat pada pukul 03.23 WIB dini hari,” tuturnya.
Ular Masuk ke Saluran Air
Masih kata Widagda, lokasi rumah yang berdekatan dengan area persawahan tak jarang ular juga kerap melintas di sekitar rumahnya. Ular yang ditemukannya itu diketahui keluarganya sudah tak ada, dan masuk ke saluran air.
“Adik ipar saya mengusir ular tersebut tapi memang belum sempat dibunuh karena memang khawatir juga karena besar gitu, ularnya melarikan diri. Iya digiring sampai keluar, dari situ dia kabur ke saluran air di pinggir,” ujarnya.
Korban tewas digigit ular itu merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Dia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak BPBD dan Damkar, pencarian ular juga dilakukan pada malam hari. Hal itu disampaikan Animal Rescue Damkar Kota Sukabumi, Edi.
“Ular weling itu aktifnya malam hari, jadi siang enggak bakal kelihatan. Kalau melihat titik itu ular enggak bakal jauh soalnya ada tempat yang susah buat keluar, itu akses habitatnya,” ujarnya.
Advertisement