Ariana Grande hingga Dua Lipa Ikut Tanda Tangani Petisi untuk Joe Biden, Desak Gencatan Senjata di Gaza

Beberapa artis dunia papan atas kembali meramaikan petisi yang mendesak gencatan senjata di Gaza untuk Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

oleh Fariza Noviani Abidin diperbarui 14 Mei 2024, 15:00 WIB
(Sumber: Instagram @arianagrande)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah selebriti terkenal baru-baru ini ikut serta dalam menandatangani sebuah petisi yang ditujukan kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. Petisi tersebut mendesak pemerintah AS dan negara lainnya untuk segera mengambil tindakan dan memfasilitasi gencatan senjata di Gaza.

Dilansir dari BuzzPop, selebriti baru yang menandatangani petisi tersebut adalah Ariana Grande, Andrew Garfield, Ben Affleck, Bradley Cooper, Channing Tatum, Drake, Dua Lipa, Florence Pugh, Frank Ocean, Gigi Hadid, Jennifer Lopez, Jeremy Allen White, Joaquin Phoenix, Macklemore, Rachel McAdams, Tom Hardy, dan Zayn Malik.

Dukungan dari tokoh-tokoh terkenal ini diharapkan dapat meningkatkan tekanan internasional untuk mencari solusi damai dan menghentikan kekerasan yang sedang berlangsung.

Petisi tersebut bernama "Artists 4 Ceasefire" yang diinisiasi oleh sekelompok seniman  untuk mewujudkan gencatan senjata permanen. Selain itu, petisi tersebut juga menuntut pembebasan sandera dan jaminan keamanan serta bantuan kemanusiaan di tengah konflik.

Petisinya berisi permintaan pada Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza atas konflik politik dengan Israel. 

Para seniman tersebut mengecam tindakan yang tidak manusiawi atas pembunuhan, pengeboman dan penyanderaan yang terjadi di Gaza sejak bulan Oktober 2023 lalu.

Menurut laman web Artists 4 Ceasefire, hingga saat ini, seniman serta artis yang menandatangani petisi tersebut telah mencapai lebih dari 500 orang.

Hal ini diharapkan dapat terus bertambah dan membuat para selebriti yang telah menandatangani petisi tersebut untuk menggunakan kekuatan mereka dalam menyuarakan aksi gencatan senjata.


Gerakan Memblokir Selebriti yang Tetap Diam Hingga Saat Ini

Disisi lain, masih banyak selebriti papan atas dunia yang tetap diam atas apa yang sedang terjadi di Gaza hingga saat ini. Netizen beranggapan bahwa selebriti yang memilih diam sama saja dengan mendukung atau membiarkan tindakan serangan Israel atas Gaza.

Beberapa selebriti tersebut seperti Taylor Swift, Justin Bieber, hingga Kim Kardashian.  Hal ini memicu gerakan media sosial yang disebut "blockout2024," yang bertujuan untuk memblokir selebriti-selebriti ini.

Menurut The Express Tribune, gerakan tersebut mendapatkan momentum setelah acara Met Gala, di mana selebriti dikabarkan menghabiskan lebih dari 75.000 USD untuk tiketnya.

Padahal di bagian dunia lain, warga-warga Gaza sedang berjuang untuk tetap hidup. 

Akibat aksi blokir tersebut diramaikan di berbagai platform media sosial, mulai dari X, TikTok hingga Instagram. Kim Kardashian dilaporkan kehilangan lebih dari 50.000 pengikut dalam dua jam setelah gerakan ini dimulai.


Saat Ini, Israel Meningkatkan Serangan di Rafah

Dilansir dari Al-Jazeera, militer Israel telah meningkatkan serangannya di Rafah, Gaza selatan, dan menghantam Kota Gaza sambil melumpuhkan operasi bantuan kemanusiaan di seluruh wilayah Palestina.

Hal ini dilakukan ditengah-tengah pembicaraan gencatan senjata yang tak kunjung berakhir dengan kesepatakan.

Badan Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa 110.000 warga Palestina telah melarikan diri dari Rafah.

Walaupun begitu, pasukan Israel semakin maju di bagian timur kota dalam operasi tempur jarak dekat dan terus melakukan serangan udara.

"Orang-orang ketakutan. Orang-orang telah lama takut akan hal ini dan sekarang itu terjadi. Ada pemboman terus-menerus. Ada asap di cakrawala. Ada orang-orang yang bergerak," kata Sam Rose, direktur perencanaan UNRWA.

Dia mengatakan Israel sedang berusaha menundukkan warga Gaza dalam perang yang membumi hanguskan Palestina.

Hingga minggu ini, pasukan Israel telah menguasai perbatasan Rafah dan menutup titik masuk penting untuk bantuan kemanusiaan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya