Menko Airlangga Sebut Indonesia Jauh dari Jurang Resesi, Ini Faktornya

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia, salah satu pertumbuhan tertinggi.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 14 Mei 2024, 16:10 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto angkat bicara mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan,  Indonesia masih jauh dari jurang resesi di tengah tekanan ekonomi dan geopolitik global. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 sebesar 5,11 persen.

"Pertumbuhan ekonomi kita itu salah satu pertumbuhan yang tertinggi selama ini dan kalau kita lihat berbagai lembaga rating dari agensi memberikan assesmen positif," kata Airlangga Hartarto dalam Rakernas Percepatan dan Pra-Evaluasi PSN, Selasa, (14/5/2024).

Airlangga menambahkan, berbagai indikator makro ekonomi Indonesia menunjukan kondisi yang kuat dan stabil dibandingkan negara lain. Inflasi Indonesia pada April 2024 sebesar 3 persen, lebih rendah dibanding negara peers. Indonesia hanya kalah dari Korea Selatan dan Jerman yang inflasinya masing-masing 2,9 persen dan 2,2 persen.

Adapun Airlangga menuturkan Indeks PMI Indonesia masih di level ekspansif sebesar 52,9 persen dan Indonesia menjadi salah satu negara yang tetap stabil di tengah tekanan global. Hal ini tercermin dari probabilitas resesi Indonesia yang hanya 1,5 persen, lebih rendah dibanding hampir semua negara.

Airlangga menuturkan, dari berbagai survei, probabilitas resesi Indonesia menjadi salah satu yang terendah di dunia dibandingkan negara lain seperti Jerman 60 persen, Italia 55 persen, Inggris 40 persen, Australia 32,5 persen, Amerika Serikat 30 persen Thailand 30 persen, Rusia 17,5 persen, Korea Selatan 15 persen, China 12,5 persen, dan Indonesia 1,5 persen.

"Probabilitas resesi Indonesia hanya 1,5 persen, lebih rendah dibanding hampir semua negara," ujar dia.

Secara spasial, ekonomi Indonesia di wilayah Timur mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu pada provinsi Maluku & Papua 12,15 persen, Sulawesi 6,35 persen, dan Kalimantan 6,17 persen.

"Pertumbuhan ekonomi di ketiga wilayah tersebut utamanya didorong oleh kegiatan pertambangan, industri logam dan pembangunan IKN," pungkasnya.

 


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11% pada Kuartal I 2024, Ini Pendorongnya

Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen di kuartal I-2024 ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia itu adalah industri pengolahan.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, industri pengolahan menjadi kontributor pertumbuhan ekonomi terbesar dengan 0,86 persen. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan kuartal IV-2023 lalu.

"Jika dilihat dari sumber pertumbuhan pada triwulan I 2024, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar yaitu sebesar 0,86 persen. Sumber pertumbuhan dari industri pengolahan ini lebih besar dari triwulan IV-2023 namun lebih kecil dari triwulan I-2023," ungkap Amalia dalam Rilis Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Selain industri pengolahan tadi, Amalia mencatat kontribusi lainnya. Seperti dari sektor konstruksi dengan 0,73 persen, pertambangan dengan sumber pertumbuhan 0,68 persen, serta perdagangan dengan 0,60 persen.

Secara rinci, industri pengolahan tumbuh stabil ditopang oleh kuatnya permintaan domestik dan permintaan luar negeri. Di antaranya, industri makanan dan minuman tumbuh 5,87 persen didukung oleh pertumbuhan permintaan domestik untuk produk makanan dan minuman selama ramadan dan persiapan menjelang lebaran.

"Industri logam dasar tumbuh 16,57 persen didorong oleh pemingkatan permintaan luar negeri seperti produk logam dasar besi dan baja," kata Amalia.

Selanjutnya, industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh 8,01 persen sejalan dengan peningkatan permintaan di pasar domestik dan luar negeri.

 


Konstruksi hingga Perdagangan

Kemudian, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) juga masih stabil 123,8. Selain itu, Mandiri Spending Index masih dalam posisi kuat di 46,9, karena dipengaruhi oleh adanya momen Ramadan dan Lebaran 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikutnya, untuk lapangan usaha konstruksi tercatat tumbuh solid seiring dengan pembangunan proyek infrastruktur baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun pelaku usaha swasta.

"Pertumbuhan ini tentunya sejalan dengan realisasi belanja modal pemerintah untuk konstruksi serta peningkatan produksi dan penjualan semen yang juga meningkat," terangnya.

Lalu, sektor pertambangan pertambangan dan penggalian tumbuh signifikan ditopang oleh permuntaan domestik dan luar negeri. Misalnya, pertmabangan bijih logam tumbuh 34,36 persen didukung oleh peningkatan pertumbuhan bijih tembaga untuk memenuhi permintaan domestik dan luar negeri.

"Pertambangan batu bara dan lignit tumbuh 9,72 persen seiring dengan peningkatan konsumsi domestik dan ekspor batu bara," ucapnya.

Serta, Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobik dan sepeda motor tumbuh positif seiring peningkatan produksi domestik dan impor. Pertumbuhan ini didukung juga oleh momen ramadan dan persiapan lebaran yang ditujukan dengan tumbuhnya indeks ritel.


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tokcer, AS dan Singapura Kalah Telak

Suasana gedung perkantoran di Kawasan Jakarta, Jumat (3/5/2024). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia positif di kuartal I-2024 ini. Ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,11 persen pada Januari-Maret 2024 ini.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024 ini naik jika dibandingkan dengan kuartal I 2023 lalu.

"Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.288,3 triliun, PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.112,9 triliun, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 bila dibandingkan dengan triwulan I 2023 atau secara year-on-year tumbuh sebesar 5,11 persen," kata Amalia dalam Rilis Berita Resmi Statistik, di Jakarta, Senin kemarin.

Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang positif ini ditopang oleh kinerja perekonomian domestik yang terjaga. Pertumbuhan ekonomi 5,11 persen kali ini juga memperpanjang tren pertumbuhan stabil di kisaran 5 persen dalam beberapa waktu terakhir.

Amalia mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 ini merupakan yang tertinggi sejak 2019 lalu untuk kategori pertumbuhan ekonomi kuartal pertama.

Rupanya pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2024 mampu mengalahkan sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Singapura.


Pertumbuhan Ekonomi AS

Seorang wanita bergegas ke terminal setelah diturunkan di Bandara Internasional Los Angeles, Los Angeles, Amerika Serikat, 19 Desember 2022. Liburan Natal dan Tahun Baru bagi sebagian warga Amerika Serikat dan Eropa tahun ini menghadirkan kekhawatiran karena tekanan ekonomi. (AP Photo/Jae C. Hong)

Ekonomi Amerika Serikat (AS) tumbuh di bawah perkiraan pada kuartal I 2024 ini. Realisasi pertumbuhan ekonomi AS ini lebih kecil dibanding perkiraan pada awal tahun.

Melansir CNBC International, Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS mengungkapkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi negara itu tumbuh sebesar 1,6% di kuartal I 2024.

Angka tersebut lebih kecil dari proyeksi oleh ekonom yang disurvei Dow Jones dengan pertumbuhan sebesar 2,4%, menyusul kenaikan 3,4% pada kuartal IV 2023 dan 4,9% pada periode sebelumnya.

Belanja konsumen AS juga mencatat penurunan, tumbuh hanya 2,5% di kuartal pertama 2024, turun dari kenaikan 3,3% pada kuartal keempat dan di bawah perkiraan Wall Street sebesar 3%.

Pertumbuhan Ekonomi Singapura

Sementara itu, ekonomi Singapura juga hanya tumbuh 2,7% secara tahunan pada kuartal I 2024. Dikutip dari Channel News Asia, angka pertumbuhan ekonomi Singapura ini lebih rendah dari perkiraan para ekonom dalam survei Bloomberg sebesar 3%. Sektor jasa merupakan salah satu pendorong pertumbuhan utama, berkat lebih banyak kunjungan wisatawan.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya