5 Fakta Terkait Bencana Banjir Lahar Dingin Sumbar, Sebanyak 50 Orang Korban Meninggal Dunia

Banjir lahar dingin melanda sejumlah daerah di kaki Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu malam 11 Mei 2024.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 14 Mei 2024, 16:36 WIB
Kerusakan di salah satu daerah yang terkena dampak banjir bandang di Tanah Datar, Sumatra Barat, Indonesia, Senin, 13 Mei 2024. (AP Photo/Ali Nayaka)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir lahar dingin melanda sejumlah daerah di kaki Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) pada Sabtu malam 11 Mei 2024. Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir lahar dingin menyebabkan terdapat rumah warga dan kendaraan yang hanyut.

Koordinator Tagana Bukittinggi Salehan melaporkan pihaknya sudah berada di salah satu titik yang terdampak di Simpang Bukik, Bukik Batabuah Kecamatan Canduang.

"Saya dengan Tagana Bukittinggi dan Agam sudah di lokasi, kondisinya lampu mati di daerah Simpang Bukik, di sini ada jenazah yang ditemukan," ujar Salehan, Minggu 12 Mei 2024.

Empat kabupaten terdampak parah akibat kejadian banjir lahar dingin Sumbar, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Panjang, dan Kabupaten Padang Pariaman.

Sementara itu, Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendorong pencarian dan pertolongan terhadap korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumbar.

"Langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin 13 Mei 2024.

Berdasarkan laporan yang dihimpun BNPB, Suharyanto menyampaikan bahwa jumlah korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang. Sementara itu, 27 orang dilaporkan hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.

"Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang," ujar Suharyanto seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (14/5/2024).

Berikut sederet fakta terkait bencana banjir lahar dingin yang melanda sejumlah daerah di kaki Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) dihimpun Liputan6.com:

 


1. Kronologi Bencana Banjir Lahar Dingin

Hingga hari ini, Selasa (14/5/2024) tim penyelamat terus mencari sejumlah korban yang masih dinyatakan hilang. (AP Photo/Sutan Malik Kayo)

Banjir lahar dingin yang menerjang wilayah Sumatera Barat telah merusak sejumlah infrastruktur. Terdapat daerah yang kondisinya cukup parah akibat dilanda bencana alam banjir lahar, yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebelum banjir, aktivitas vulkanik di sekitar Gunung Marapi meningkat signifikan. Selain itu, curah hujan tinggi di daerah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran kestabilan lereng Gunung Marapi.

Kronologi banjir lahar dingin ini akibat hujan deras di daerah yang tanahnya sudah jenuh air di wilayah tersebut. Kemudian air hujan bercampur dengan material vulkanik yang telah mengendap dari Gunung Marapi dan menghasilkan lahar dingin.

Selanjutnya, lahar dingin yang terjadi bergerak dengan cepat mengalir turun dari lereng Gunung Marapi pada Sabtu 11 Mei 2024 sekitar pukul 21.30 WIB. Akibatnya, beberapa desa dan infrastruktur di wilayah hukum Polres Tanah Datar terdampak oleh aliran lahar dingin tersebut.

Beberapa jembatan rusak dan jalan-jalan terputus, termasuk jembatan yang menghubungkan antara Nagari Sungai Jambu dengan Sawah Tangah di Kecamatan Pariangan dan Jembatan Panti di Jorong Panti, Nagari Rambatan.

Berdasarkan pembaharuan data sementara yang diterima BNPB, kerugian prasarana terdampak yaitu 84 unit rumah terdampak, 16 jembatan terdampak, dua fasilitas ibadah terdampak, dan 20 ha sawah terdampak.

Kondisi lalu lintas dari Kabupaten Tanah Datar, Padang, Solok lumpuh total. Sementara untuk kondisi jalan di antar nagari masih lumpuh dibeberapa titik dan harus mencari jalan alternatif, dikutip dari laman resmin BNPB www.bnpb.go.id.

 


2. Update Terakhir: Korban Jiwa Akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor Sumbar Capai 50 Orang

Sementara, 27 orang masih dinyatakan hilang, 37 luka-luka dan 3.396 jiwa mengungsi. (AP Photo/Sutan Malik Kayo)

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendorong pencarian dan pertolongan terhadap korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatra Barat (Sumbar).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin 13 Mei 2024 menyampaikan, langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Berdasarkan laporan yang dihimpun BNPB, Suharyanto menyampaikan bahwa jumlah korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang. Sementara itu, 27 orang dilaporkan hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.

"Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang," ujar Suharyanto seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (14/5/2024).

Suharyanto memastikan, data tersebut masih berkembang terus. Maka dari itu, demi membantu mencari korban yang masih hilang dalam bencana banjir lahar dingin dan longsor ini, alat berat akan masuk dan bergerak secepat mungkin.

"Basarnas punya golden time di 6x24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu. Apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari," kata Suharyanto.

 


3. Pastikan Kebutuhan Dasar Masyarakat Terdampak Bencana

Banjir lahar dingin di kaki Gunung Marapi. (Liputan6.com/ ist)

Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak dapat dipenuhi dengan baik.

"Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul-betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. Kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari-hari, dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," ujar Suharyanto.

Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan.

Kendati masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.

 


4. BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp3,2 Miliar

Pencarian korban dilakukan di sekitar sungai dan reruntuhan bangunan yang ada di desa-desa terdampak banjir bandang yang menghantam beberapa wilayah di sekitar Gunung Marapi pada akhir pekan lalu. (AP Photo/ Fachri Hamzah)

BNPB diketahui sudah menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total Rp3,2 miliar.

Suharyanto menjelaskan, bantuan itu diberikan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat dipenuhi.

"Seusai rapat koordinasi yang digelar, BNPB menyalurkan bantuan awal dana operasional berupa Dana Siap Pakai (DSP) kepada pemerintah daerah terdampak banjir lahar dengan jumlah total Rp 3,2 miliar," ucap dia.

Selain itu juga diserahkan bantuan logistik berupa tenda pengungsian, tenda keluarga, sembako, makanan siap saji, hygiene kit, terpal, selimut, kasur, pompa alpon, jendet light, lampu solar panel, toilet portable, gergaji pohon, dan perlengkapan kebersihan.

Pada kunjungan kerja hari kedua, Selasa (14/5/2024) Kepala BNPB direncanakan akan bertolak ke daerah terdampak sekaligus melakukan tinjauan udara guna melihat dampak kerusakan akibat banjir lahar dan longsor yang terjadi.

 


5. Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar

Banjir bandang terjadi pada Sabtu (11/5) malam menghantam tiga daerah, yaitu Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang. (AP Photo/Fachri Hamzah)

Tak hanya BNPB, Kementerian Sosial (Kemensos) juga merespons cepat bencana banjir bandang lahar dingin di Sumatera Barat, dengan memberikan bantuan logistik kepada korban terdampak.

Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang, Serimika Karo mengatakan, bantuan sudah disalurkan sejak Minggu 12 Mei 2024 dari Gudang Logistik.

"BBPPKS di Padang sudah menyalurkan bantuan yang dikirim berupa logistik dan sudah sampai di lokasi. Bantuan sudah sampai di Kabupaten Agam sejak 13 Mei 2024 pukul 3 dini hari, sedangkan ke Kabupaten Tanah Datar bantuan sampai jam 05.30 WIB di hari yang sama," kata Serimika melalui siaran pers diterima, Selasa (14/5/2024).

Serimika merinci, bantuan disalurkan ke Kabupaten Agam yaitu makanan siap saji 450 paket, kasur 60 lembar, family kit 60 paket, sandang dewasa 200 paket, makanan anak 280, sandang anak 100 paket, lauk pauk siap saji ayam asam manis+telur 400 paket, kids ware 60 paket, tenda gulung 100 lembar, tenda serbaguna 1 unit, tenda keluarga portable 7 unit.

Sedangkan di Kabupaten Tanah Datar, bantuan yang sudah disalurkan berupa makanan siap saji 450 paket, kasur 60 lembar, family kit 60 paket, sandang dewasa 200 paket, makanan anak 320, sandang anak 100 paket, lauk pauk siap saji ayam asam manis+telur 400 paket, kids ware 60 paket, tenda gulung 100 lembar, tenda serbaguna 1 unit, tenda keluarga portable 7 unit.

"Selanjutnya, bantuan juga akan dikirim dari Gudang Logistik Sentra Terpadu Inten Soeweno Cibinong Bogor untuk dukungan bantuan korban banjir bandang di Kabupaten Padang Panjang. Bantuan bergerak dari Cibinong,"tutur Serimika.

Infografis Jakarta hingga Papua Terancam Banjir Rob dan Gelombang Tinggi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya