Liputan6.com, Bangkalan - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkunjung ke Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, untuk menyerahkan bantuan pompa air untuk irigasi ke petani di Kampung Kencat, Kelurahan Bancaran, Selasa (14/5).
Baca Juga
Advertisement
Kampung ini dipilih sebagai penerima bantuan karena meski secara geografis dekat aliran sungai, namun lahan pertanian di sana masih kategori tadah hujan. Artinya hanya digarap saat musim penghujan saja. Dengan bantuan pompa air itu, Amran berharap pertanian di kampung Kencat tidak lagi bergantung pada air hujan. Sehingga panen padi yang biasanya hanya sekali dalam setahun, bisa panen maksimal tiga kali dalam setahun.
"Ketika saya dilantik jadi menteri, salah satu tugas saya adalah mengatasi dampak cuaca ekstrem Elnino. Pompanisasi adalah cara paling efektif dan cepat untuk mengatasinya," katanya.
Butuh Akselerasi
Sejak ditunjuk menjadi Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo menggantikan Menteri sebelumnya Syahrul Yasin Limpo yang tersandung kasus korupsi. Amran Sulaiman langsung bekerja tancap gas.
Dengan masa jabatan hanya enam bulan, mantan Dosen Pertanian di Universitas Hasanuddin Makassar ini mengaku telah berkeliling ke 17 provinsi untuk mengatasi dampak elnino lewat program pompanisasi.
Karena itu, dia meminta dukungan dari para penegak hukum, mulai dari Kejaksaan dan kepolisian agar akselerasi program terkait pangan ini tidak terhambat. Bila ada perkara terkait pangan, maka upaya penyelesaiannya bukan dengan penangkapan.
"Mumpung ada perwakilan Kapolda, juga hadir Kapolres, saya minta tolong pendekatan di jalur ini (pangan) bukan penangkapan. Tapi pembinaan, pengawalan dan pendampingan. Kenapa? Karena pasti ada salah di sana-sini. Sebab kita ini aksi cepat dan akselerasi. Alhamdulillah susah kelihatan hasilnya," ungkap Amran.
Advertisement
Swasembada
Selain di Bangkalan, program perluasan lahan tanam juga menyentuh tiga kabupaten lain di Pulau Madura yaitu Pamekasan, Sumenep dan Sampang. Bila program ini berjalan, Amran yakin 2017, 2019 dan 2020 akan kembali terwujud.
Mentan ingin, Pulau Madura menjadi contoh bagi daerah lain yang bisa menghasilkan produktivitas tinggi di Indonesia. Salah satunya melalui pemanfaatan irigasi dan perpompaan atau (Irpom) maupun pemasangan pompanisasi pada sungai-sungai basah yang tidak pernah kering.
Khusus di Bangkalan, kata Mentan, optimalisasi lahan bisa mencapai 4.468 hektare melalui program perluasan areal tanam (PAT) dan juga pemasangan pompan air.
"Mimpi kita ke depan adalah mewujudkan Indonesia lumbung pangan dunia. Ingat, dulu kita pernah swasembada tiga kali berturut-turut dan yang melakukan akselerasi adalah kita semua, bukan Menteri Pertanian saja," terang dia.
PJ Bupati Bangkalan
Sementara itu PJ Bupati Bangkalan, Arief M. Edie menyampaikan terimakasih atas perhatian besar jajaran Kementan terhadap jalannya pembangunan pertanian di Kabupaten Bangkalan. Bagi Arief, program pompanisasi dan perluasan areal tanam sangat tepat untuk menjadikan Bangkalan sebagai salah satu pemasok pangan masa depan bangsa.
"Kami punya sawah tadah hujan dan sawah kering yang bisa diolah menjadi 3 kali panen dalam setahun. Karena itu kami membutuhkan alat pompa ini," katanya.
Arief menargetkan tahun depan Kabupaten Bangkalan menjadi daerah pertanian terbesar di Pulau Madura sehingga bisa memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Dan untuk stok beras, kami laporkan Pak Menteri, di bangkalan tidak kurang karena kami semua ter-cover dengan produksi sendiri. Bahkan masyarakat Bangkalan pun paling suka beras premium, Pak, karena berasnya berlimpah," jelasnya.
Untuk diketahui, Kabupaten Bangkalan memiliki potensi luas tanam dan luas panen yang cukup besar. Sebagai gambaran, luas tanam pada periode Januari dan April 2024 mencapai 31.633,51 dengan rata-rata produktivitas mencapai 5,06 ton per hektare.
Sementara itu, data luas lahan sawah di Kabupaten Bangkalan mencapai 29.540 hektare, sawah tadah hujan 21.491 hektare, sawah irigasi sebesar 8.049 dan tegal mencapai 62.618 hektare. Sebagai informasi, irigasi dan perpompaan (Irpom) di Jawa Timur mencapai 1.183 untuk 31 kabupaten dan kota. Sementara untuk Pulau Madura, jumlah irpom yang tersedia mencapai 326 unit untuk kebutuhan di 4 kabupaten.
Advertisement