Liputan6.com, Jakarta - Film bergenre horor Vina: Sebelum 7 Hari masih menjadi salah satu trending topic. Film yang diangkat dari peristiwa sadis di Cirebon itu mendapat perhatian khusus warganet.
Belum lama ini, Polda Jabar mengumumkan Daftar Pencarian Orang (DPO) usai film Vina: Sebelum 7 Hari itu tayang dan viral. Tiga buronan Polda Jabar tersebut yakni Pegi alias Perong atau Egy yang diduga menjadi otak pembunuhan berencana terhadap pasangan Vina dan Eky.
DPO pembunuhan Vina Cirebon lainnya adalah Andi, dan terakhir adalah Dani. Ketiganya diketahui kabur setelah melakukan aksi kejamnya kepada korban pada 2016 silam.
Baca Juga
Advertisement
Polisi menangkap 8 pelaku pembunuhan Vina dan kekasihnya Eky hingga divonis hukuman penjara. Namun, hingga 8 tahun berlalu, tiga pelaku lainnya belum juga tertangkap padahal salah satunya adalah otak dari pembunuhan berencana tersebut.
"Kami sudah dengar kabar polisi menetapkan DPO dan sudah bergerak Alhamdulillah kami sekeluarga bahagia mendengarnya. Ikhtiar kami mencari dan setuju dibuatkan film mulai terjawab dan tercapai," kata Marliyana (33) kakak kandung Vina kepada media, Selasa (14/5/2024).
Ia menjelaskan, keluarga Vina menyetujui pembuatan film karena ingin menyadarkan dan menggerakkan hati nurani polisi untuk menuntaskan kasus tersebut.
Menurutnya, kasus pembunuhan sadis tersebut belum selesai. Bahkan, kata dia, hasil putusan pengadilan terhadap 8 tersangka yang sudah divonis dianggap belum memenuhi rasa keadilan.
"Agar tidak menutup mata karena kasus belum selesai. Kami berharap pelaku segera ditangkap dan kami juga ingin mukanya ditampilkan ke media," kata Marliyana.
Orang Tak Dikenal
Marliyana mengaku tidak menyangka film Vina: Sebelum 7 Hari itu akan viral dan mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak agar kasusnya dituntaskan.
Ia mengatakan pihak keluarga sempat menolak tawaran production house untuk membuat film bergenre horor yang diangkat dari kisah Vina itu.
"Tiga kali berembuk sempat menolak juga karena kekhawatiran di keluarga membuka kembali luka lama. Saya sendiri juga sudah lelah mencari tahu keberadaan 3 tersangka yang kabur. Tapi akhirnya setelah dipertimbangkan matang-matang keluarga menyetujui film dibuat," ujarnya.
Marliyana mengaku sempat didatangi orang tak dikenal saat proses pembuatan film. Ketika itu, tim produksi sedang syuting di fly over talun yang menjadi TKP Eky dan Vina dieksekusi.
Kedua orang tersebut, katanya, bertanya dengan nada cukup tinggi seolah memberi peringatan kepada ia dan keluarga. Orang tersebut mempertanyakan alasan keluarga menyetujui pembuatan film Vina.
"Orang itu bilang kenapa setuju bikin film ini kan kasusnya sudah tutup, yang ada nanti ramai lagi. Saya jawab hak saya ini sudah ada persetujuan keluarga dan kasusnya belum selesai jadi terserah saya dong. Kemudian kedua orang itu langsung pergi," kata Marliyana.
Advertisement