Liputan6.com, Jakarta Hari Buku Nasional yang diperingati setiap tanggal 17 Mei jadi salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh Masyarakat Indonesia, terutama para book lovers, nih. Selain bertepatan dengan tanggal berdirinya Perpustakaan Nasional Indonesia, tentunya momen ini sangat pas untuk meningkatkan minat baca dan literasi para Gen Z.
Momentum ini juga bisa kamu gunakan untuk refleksi diri melalui karya-karya literatur, lho. Sebab, seperti yang kita tahu, di era seperti ini kita perlu inspirasi dan motivasi untuk tetap kuat menghadapi banyak rintangan di tengah hiruk pikuk kehidupan, nah salah satunya bisa kamu atasi dengan membaca buku-buku pengembangan diri. Self development book nggak hanya memberikan gambaran tentang menjadi pribadi yang lebih baik, tetapi juga ngasih banyak insight tentang proses self growth yang bisa kamu mulai dari hal hal kecil.
Advertisement
Nah, di momen yang spesial ini, yuk baca 10 rekomendasi self development book yang bisa memberikan impact yang luar bisa dalam hidup kamu.
1. Atomic Habits
Jika dilihat sekilas, buku ini punya judul yang cukup menarik. ‘Atomic’ berarti bagian teramat kecil dari sebuah benda, sedangkan ‘habit’ adalah kebiasaan. So, bisa disimpulkan bahwa buku karya James Clear ini mengajak kita bertransformasi melalui pembentukan kebiasaan baik dan menghentikan kebiasaan buruk. Dalam buku ini, Clear juga menyebut 4 langkah untuk membangun habit kecil yang punya impact besar, di antaranya make it obvious, make it attractive, make it easy, dan make it satisfying.
2. Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat
Buku yang satu ini cocok buat kamu yang sering ngerasa cemas dan takut dengan banyak hal. Sebagai penulis, Mark Manson mengajarkan pembaca untuk mengabaikan berbagai macam ekspektasi dan tekanan sosial dari sekitar untuk menciptakan kedamaian dalam hidup. Buku ini juga menguraikan pentingnya untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar dapat kita kontrol, serta mulai berani untuk bersikap 'bodo amat'.
Meskipun kedengarannya cukup provokatif, namun buku ini memberikan sudut pandang yang mengajak pembaca untuk hidup lebih santai dan bahagia. Dengan beberapa contoh case dan saran-saran di dalamnya, pembaca jadi lebih tergerak untuk merefleksikan sikap dan perilaku mereka sendiri. Faktanya, ketika selesai membaca buku ini, mereka bisa menemukan kebebasan baru dan juga menerima diri mereka apa adanya.
Advertisement
3. Filosofi Teras
Kalau kamu merupakan tipe orang yang mudah baper, emosian, atau sensitif, mungkin buku ini dapat memberikan banyak pencerahan terkait cara mengontrol emosi yang baik dan benar. Dalam buku ini juga dijelaskan mengenai trikotomi kendali menurut William Irvine. Dalam hidup, ada hal-hal yang bisa kita kendalikan, seperti opini dan persepsi. Namun, ada juga hal-hal yang berada di luar kendali kita.
Buku karya Henry Manampiring ini mengajak para pembaca untuk merefleksikan diri melalui gagasan-gagasan yang dicetuskan oleh para pemikir klasik, seperti Plato, Aristoteles, Confucius, atau Lao Tzu. Ketika membaca buku ini, pembaca akan menemukan banyak pemikiran baru tentang kebahagiaan, kebijaksanaan, kebenaran, atau kebebasan, yang dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana cara menjalani kehidupan dengan lebih bermakna dan mendalam.
4. Practical Steps to Think and Grow Rich
Dalam buku ini, Napoleon Hill berhasil memberikan wawasan baru kepada pembaca tentang kesuksesan dan langkah-langkah menjadi orang yang kaya raya. Hill juga berpendapat bahwa apa yang kita pikirkan dapat menjadi kenyataan di masa yang akan datang. Jadi, kalau kamu ingin sukses, usahakan untuk merencanakan segala impian dengan sebaik-baiknya. Di samping itu, kamu juga harus mengubah mindset bahwa kesuksesan datangnya dari hal-hal yang baik, terutama afirmasi dan perilaku yang positif.
5. Start With Why
Sesuai dengan judulnya, buku inspiratif yang satu ini memang membahas banyak hal yang dimulai dari pertanyaan “why?” atau “mengapa?”. Simon yang merupakan penulis dari buku ini menggunakan cerita tokoh yang menginspirasi banyak orang, seperti kisah Steve Jobs, Martin Luther King Jr., hingga Wright Brothers. Tidak hanya itu, Simon juga menyebut beberapa perusahaan besar yang sukses mengembangkan bisnisnya hingga ke seluruh dunia, salah satunya Apple Inc.
Dengan menggambarkan kisah-kisah inspiratif dalam buku ini, Simon secara tidak langsung ingin menunjukkan bahwa hampir semua leader memiliki pola pikir, kebiasaan, dan cara berkomunikasi yang sama. Untuk terus mengembangkan diri, mereka memulainya dengan pertanyaan “mengapa?”
Advertisement
6. The Psychology of Money
Nah, kalau buku yang satu ini sepertinya memang didesain untuk para Gen Z. Pasalnya, banyak dari kaum muda yang kesulitan dalam mengelola keuangan atau bahasa kerennya kurang peka terhadap literasi keuangan. Tapi sekarang kamu nggak perlu khawatir, karena dengan membaca buku ini, kamu jadi punya wawasan baru terkait perilaku keuangan, termasuk pola pikir, kebiasaan, emosi, dan persepsi risiko yang dirangkum menggunakan pendekatan psikologi.
Dengan menggabungkan konsep psikologi dengan keuangan, buku karya Morgan Housel ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi perilaku keuangan individu, serta memberikan wawasan tentang cara mengelola keuangan secara lebih efektif dan bijaksana.
7. The Art of Money
Masih berbicara soal keuangan, buku yang satu ini juga membuat kita melek terhadap hal-hal yang berbau finansial. Jika buku The Psychology of Money menekankan pendekatan psikologis, buku yang ditulis Bari Tessler ini justru menggunakan konsep seni untuk membantu pembaca me-manage keuangan dengan cara yang lebih kreatif, namun tetap praktis, efektif, dan efisien.
8. Berani Tidak Disukai
Secara keseluruhan, buku ini berisi dialog antara pemuda dengan seorang filsuf yang dilakukan selama beberapa malam. Dalam dialog tersebut, si pemuda merasa bahwa hidupnya cenderung flat dan banyak hal yang membuatnya tidak puas. Seorang filsuf pun mengajarkannya tentang bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan di dunia.
Singkatnya, buku ini memang didesain untuk mengajak para pembaca mengeksplorasi banyak hal dalam hidup. Ketika selesai membaca mahakarya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga ini, kamu akan sadar bahwa terdapat banyak hal yang dapat menghambat hidup bahagia, salah satunya susah move on dan terus bergantung pada seseorang. Lebih lanjut, buku ini juga mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dengan cara menerima diri sendiri dan berani untuk tidak disukai oleh orang lain.
Advertisement
9. You Do You
You Do You merupakan hasil karya Sarah Knight yang mengajak pembaca untuk tidak terus-terusan memenuhi ekspektasi orang lain. Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk terhindar dari pressure yang diberikan oleh sekitar, salah satunya dengan cara menerima diri sendiri apa adanya, tanpa terpengaruh oleh pandangan atau penilaian orang lain.
10. Bicara Itu Ada Seninya
Nah, kalau dari tadi fokusnya pada buku-buku yang membahas karakter, maka buku yang satu ini mengajak para pembaca untuk mengasah skill berbicara dan berkomunikasi dengan baik dan benar. Dalam buku ini, Oh Su Hyang mengungkap banyak rahasia seputar teknik berkomunikasi yang dapat membuat lawan bicara nyaman dan antusias.
Buku ini juga menekankan bahwa orang-orang yang punya skill berbicara yang baik akan lebih unggul dibandingkan yang tidak memiliki kemampuan tersebut. Oleh karena itu, buku ini sangat cocok untuk dibaca para Gen Z agar punya tujuan komunikasi yang tepat, negosiasi, dan juga persuasi yang efektif dan efisien.
Jadi, itu dia 10 rekomendasi Self Development Book yang bisa kamu baca untuk memperingati Harbuknas. Selain merayakan momen bersejarah, pastinya kamu bisa dapetin banyak insight yang nggak kaleng-kaleng dari buku-buku tersebut. So, udah kepikiran buat baca buku yang mana, nih?
Penulis: Elma Salsabila El Zahro