Liputan6.com, Jakarta - Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat (AS) memulai Latihan Cooperation Afloat Readiness and Training atau CARAT Indonesia bersama TNI Angkatan Laut (TNI-AL) dan Korps Marinir (Kormar RI) di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pada Senin (13/5/2024).
Tahun ini menandai penyelenggaraan CARAT yang ke-30 serta 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Advertisement
CARAT Indonesia adalah latihan maritim bilateral bersama yang berlangsung di pesisir Bandar Lampung dan di Laut Jawa pada 13-20 Mei.
Latihan maritim ini dimulai dengan upacara pembukaan yang dipimpin oleh Komandan Amphibious Squadron Five Angkatan Laut AS Kapten Tate Robinson dan Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Komando Armada I Kolonel Laut (P) Ludfy.
"CARAT berkontribusi terhadap keamanan maritim regional dengan meningkatkan kemampuan kami untuk bekerja berdampingan di laut dalam berbagai kompetensi angkatan laut," kata Tate Robinson seperti dikutip dari pernyataan tertulis Kedutaan Besar AS, Rabu (15/5).
"Angkatan Laut AS telah beroperasi di Indo-Pasifik selama lebih dari 75 tahun dan tahun 2024 menandai 30 tahun rangkaian CARAT, menegaskan komitmen teguh Angkatan Laut AS terhadap kawasan ini dan para mitra seperti Indonesia."
Latihan ini akan menampilkan tiga komponen utama selama seminggu ke depan. Fase pantai akan terdiri dari serangkaian pertukaran tenaga ahli, latihan di hutan, dan hubungan masyarakat.
Pasukan medis AS dan Indonesia akan melakukan berbagai latihan bersama termasuk promosi kesehatan masyarakat dan pendidikan, serta perawatan korban tempur taktis dan penerapan praktik evakuasi korban. Fase laut akan mencakup operasi amfibi atau yang disebut oleh mitra Indonesia sebagai "profil misi penuh".
CARAT Indonesia, Apa Tujuannya?
Tujuan utama rangkaian latihan maritim CARAT adalah mempromosikan kerja sama keamanan regional, memelihara dan memperkuat kemitraan maritim, serta meningkatkan interoperabilitas di antara satuan-satuan yang berpartisipasi.
"Kami sangat bersemangat atas kesempatan untuk menguji kemampuan kami di seluruh spektrum operasi militer dengan mitra kami di Indonesia," kata Komandan Marine Expeditionary Unit (MEU) ke-15 Kolonel Korps Marinir AS Sean Dynan.
"Pelatihan yang dilakukan secara berdampingan di berbagai bidang keterampilan membuat kita menjadi lebih kuat dan terintegrasi, lebih siap untuk memberikan respons multi-nasional terhadap bencana alam atau krisis apa pun."
Kapal Angkatan Laut AS USS Somerset dan elemen MEU ke-15 sedang melakukan operasi rutin di wilayah operasi Armada ke-7 AS untuk mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Di bawah Komandan Armada Pasifik AS, Armada ke-7 adalah armada terbesar Angkatan Laut AS yang dikerahkan di garis depan dan secara berkala berinteraksi dan beroperasi dengan 35 negara maritim dalam menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Advertisement