Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar

BPS mencatat ekspor komoditas non migas paling tinggi Indonesia mengarah ke China.

oleh Arief Rahman H diperbarui 15 Mei 2024, 15:00 WIB
Petugas beraktivitas di area bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Surplus ini didapatkan dari ekspor September 2021 yang mencapai US$20,60 miliar dan impor September 2021 yang tercatat senilai US$16,23 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor komoditas non migas paling tinggi Indonesia mengarah ke China. Angkanya mencapai USD 4,28 miliar pada April 2024.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan, China atau Tiongkok merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI. 2 negara lainnya adalah India dan Amerika Serikat.

"3 negara besar tujuan ekspor adalah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Nilai ekspor ke tiga negara ini memberikan share sekitar 42,98 persen dari total ekspor non migas Indonesia pada April 2024," ungkap Pudji dalam Konferensi Pers, di Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Dia mengatakan, nilai ekspor non migas ke Tiongkok tercatat sebesar USD 4,28 miliar. Angka ini sebetulnya mengalami penurunan sebesar 9,83 persen dibandingkan dengan Maret 2024 sebesar USD 4,75 miliar.

Angka tersebut juga tercatat turun dari kinerja ekspor non migas Indonesia ke Tiongkok pada April 2023 lalu dengan USD 4,62 miliar.

"Penurunan ini utamanya didorong oleh penurunan nilai ekspor yaitu bahan bakar mineral, kemudian biji terak abu logam, serta lemak dan minyak hewan atau nabati," jelasnya.

 


Ekspor ke India dan Amerika Serikat

Sebuah kapal bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (4/12/2020). Perbaikan kinerja ekspor dari Kuartal II sebesar minus 11,7 persen menjadi minus 10,8 persen di Kuartal III dan kuartal IV menjdi pijakan untuk perbaikan ditahun 2021. (merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara itu, nilai ekspor non migas ke India tercatat sebesar USD 1,81 miliar atau naik sebesar 2,03 persen dibandingkan dengan Maret 2024 dengan USD 1,78 miliar.

Angka tersebut tercatat juga mengalami kenaikan dari April 2023 dengan torehan ekspor sebesar USD 1,54 miliar. India jadi satu-satunya negara tujuan ekspor Indonesia yang mengalami kenaikan, baik secara bulanan maupun tahunan.

Selanjutnya, nilai ekspor ke Amerika Serikat tercatat sebesar USD 1,75 miliar atau turun 19,89 persen dibandingkan dengan Maret 2024 sebesar USD 2,19 miliar. Angka ini mengalami kenaikan tipis dari April 2023 dengan USD 1,57 miliar.

"Sementara untuk ke ASEAN dan Uni Eropa, nilai ekspor non migas Indonesia ke kedua kawasan tersebut mengalami penurunan secara bulanan," kata Pudji.

Ekspor Indonesia ke wilayah Uni Eropa tercatat sebesar USD 1,24 miliar. Angka ini turun dari kinerja Maret 2024 dengan USD 1,43 miliar. Serta, lebih rendah dari April 2023 dengan USD 1,44 miliar.

Kemudian, ekspor Indonesia ke ASEAN pada April 2024 sebesar USD 3,35 miliar. Angka ini turun dari Maret 2024 dengan USD 3,49 miliar. Namun, lebih tinggi dari April 2023 sebesar USD 3,15 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya