Liputan6.com, Jakarta PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) akan membagikan dividen final Rp 540 miliar atau Rp 18 per saham.
Rencana tersebut telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Sido Muncul yang diselenggarakan pada 15 Mei 2024.
Advertisement
Secara keseluruhan, perseroan membagikan dividen Rp 918 miliar atau 30,6 per saham. Besaran dividen itu laba setara 96,56 persen laba tahun buku 2023. Jumlah tersebut termasuk dividen interim sebesar Rp 378 miliar atau Rp 12,6 per saham yang telah dibagikan pada 20 November 2023.
Data keuangan perseroan per 31 Desember 2023 membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 950,65 miliar.
Bersamaan dengan itu, tercatat saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 911,15 miliar dengan total ekuitas Rp 3,39 triliun.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/5/2024), berikut jadwal pembagian dividen final PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk:
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 27 Mei 2024
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 28 Mei 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 29 Mei 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 30 Mei 2024
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 29 Mei 2024
- Tanggal pembayaran dividen: 6 Juni 2024
Laba Sido Muncul Tumbuh 30% pada Kuartal I 2024
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja kuartal I 2024 yang berakhir pada 31 Maret 2024.
Pada periode tersebut, Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul berhasil membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba. Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/4/2024), perseroan membukukan penjualan Rp 1,05 triliun. Penjualan itu naik 16,11 persen dibandingkan penjualan kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 907,3 miliar.
Sementara pendapatan naik, beban pokok penjualan pada kuartal I 2024 naik tipis menjadi Rp 428,3 miliar dari Rp 424,1 miliar pada kuartal I 2023. Dengan demikian, perseroan membukukan laba kotor Rp 625,11 miliar dibandingkan laba otor kuartal I 2023 yang tercatat sebesar Rp 483,19 miliar.
Sepanjang kuartal I 2024, perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran Rp 94,81 miliar, beban umum dan administrasi Rp 38,66 miliar, beban lain-lain Rp 13,26 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 13,04 miliar. Bersamaan dengan itu, penghasilan keuangan tercatat sebesar Rp 11,76 miliar dengan biaya keuangan Rp 650 juta.
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 390,49 miliar pada kuartal I 2024. Laba itu naik 30,04 persen dibanding laba kuartal I 2023 yang sebesar Rp 300,28 miliar.
Aset perseroan hingga 31 Maret 2024 naik menjadi Rp 4,25 triliun dari Rp 3,89 triliun pada akhir 2023. Liabilitas pada akhir kuartal I 2024 turun menjadi Rp 460,73 miliar dari Rp 504,77 yang tercatat pada akhir tahun lalu. Sementara ekuitas hingga 31 Maret 2024 naik menjadi Rp 3,79 triliun dibanding Rp 3,89 triliun pada akhir 2023.
Advertisement