Ngekor Wall Street, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat

Pasar Asia-Pasifik menguat pada hari Kamis setelah indeks acuan Wall Street ditutup pada rekor tertinggi

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Mei 2024, 09:26 WIB
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Pasar Asia-Pasifik menguat pada hari Kamis setelah indeks acuan Wall Street ditutup pada rekor tertinggi semalam karena data inflasi yang lemah, sementara investor menilai data PDB Jepang.

Indeks harga konsumen AS naik 0,3% pada bulan April, di bawah kenaikan 0,4% yang diprediksi oleh Dow Jones. CPI AS naik 3,4% dari tahun ke tahun, sejalan dengan perkiraan pasar.

Dikutip dari CNBC, Kamis (16/5/2024), PDB Jepang pada kuartal pertama mengalami kontraksi pada tingkat tahunan sebesar 2%, lebih besar dari perkiraan 1,5% dalam jajak pendapat Reuters. Data terbaru kemungkinan dapat membahayakan rencana Bank of Japan untuk menaikkan suku bunga.

Nikkei 225 Jepang bertambah 0,77%, sedangkan Topix membalikkan kenaikan sebelumnya menjadi diperdagangkan 0,18% lebih rendah.

Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka kembali setelah liburan dan naik 0,27%. Indeks CSI 300 Tiongkok Daratan naik 0,1%.

 


Indeks Kospi dan Australia

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)

Pasar Korea Selatan juga melanjutkan perdagangan setelah liburan, dengan Kospi melonjak 1% dan saham berkapitalisasi lebih kecil Kosdaq bertambah 1,04%.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 1,7%.

Semalam, indeks utama Wall Street ditutup pada rekor tertinggi pada hari Rabu setelah data menunjukkan CPI naik lebih lambat dari perkiraan pada bulan April.

Dow Jones Industrial Average naik 349,89 poin atau 0,88%, sedangkan S&P 500 naik 1,17%. Nasdaq Composite naik 1,40%

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya