Soal Realisasi Program Makan Siang Gratis, Prabowo: Kami Sudah Hitung Angka-angkanya

Presiden Terpilih, Prabowo Subianto mengungkap cara merealisasikan janji kampanye utamanya yakni makan siang gratis dan susu gratis.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 16 Mei 2024, 13:46 WIB
Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, saat menghadiri undangan Qatar Economic Forum di Doha, Kamis (16/5/2024) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Terpilih, Prabowo Subianto mengungkap cara merealisasikan janji kampanye utamanya yakni makan siang gratis dan susu gratis. Menurut dia, cara utama adalah dengan melakukan efisiensi terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN dengan memangkas anggran lain yang tak tepat guna.

“Jadi ini soal efisiensi (APBN), tata pemerintahan yang baik, administrasi yang baik, manajemen yang baik," kata Prabowo saat menghadiri undangan Qatar Economic Forum di Doha, Kamis (16/5/2024).

Prabowo melanjutkan, saat melakukan efisiensi harus juga diperhatikan soal defisit yang tidak lebih dari 3 persen. Dia optimis, dengan hitungan yang matang maka janji kampanyenya tersebut bisa diwujudkan.

“Kami telah mempelajari ini. Kami telah menghitung angka-angkanya, dan kami percaya diri akan dapat mewujudkan itu,” jelas dia.

Prabowo percaya, Indonesia mempunyai manajemen fiskal tradisional yang prudent. Bahkan dia mengklaim angka utang Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) adalah salah satu yang terendah di dunia. Maka dari itu, di era kepemimpinannya bersama Gibran Rakabuming Raka adalah waktu yang tepat mengamil langkah yang lebih berani untuk pemerintahan yang lebih baik.

“Jadi kami akan melakukan digitalisasi, komputerisasi, akan meningkatkan rasio pajak, pelayanan penerimaan. Kami akan merombaknya, (kami) sangat bertekad untuk mengurangi (anggaran) yang kurang penting, dia menandasi.


Kata Pengamat Ekonomi Soal Program Makan Siang Gratis dan Susu Gratis

Dikonfirmasi terpisah, sebelumnya Pengamat Ekonomi, Nailul Huda meyakini kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa merealisasikan program makan siang gratis yang diusung. Namun, ia menduga program itu tidak akan bisa berjalan sepenuhnya.

"Kalau itu sih (program makan siang gratis Prabowo-Gibran) pasti akan dieksekusi, namun sampai tahun 2029 tidak akan sampai 100 persen pelaksanaannya. Mentok di angka 50 persen untuk implementasi program makan siang gratis," ungkapnya kepada Liputan6.com, Sabtu (11/5/2024).

Skenario lainnya, ia memperkirakan bagi-bagi makan siang gratis akan dipecah menjadi dua kloter sesuai hitungan semester.

"Atau, akan ada split penerima program selama 1 tahun. Jadi penerima di semester 1 tidak menerima program lagi di semester 2 guna mengakali implementasi program," imbuhnya.

Pasalnya, Nailul menilai imbas dari program makan siang gratis oleh pemerintahan Prabowo-Gibran bakal membuat celah fiskal semakin sempit.

"Mereka butuh anggaran yang mungkin mencapai ratusan triliun (rupiah), baik di tahun pertama hingga tahun kelima. Dengan skema semua menikmati makan siang gratis pemerintah ini, saya rasa keuangan kita enggak akan kuat menopang beban fiskalnya," ujarnya beberapa waktu lalu.

Alhasil, Nailul bilang pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya bakal dihadapkan pada beberapa pilihan. Salah satu yang pasti dan gampang dilakukan dengan mengurangi subsidi energi, khususnya subsidi BBM.

"Tapi harus diingat, bahwa menaikkan harga BBM dengan mencabut subsidi akan meningkatkan inflasi, beban hidup masyarakat, termasuk masyarakat miskin akan meningkat. Kemiskinan akan meningkat pula," bebernya.

"Itu tidak sebanding dengan efek makan siang yang nyatanya juga bisa salah sasaran," tegas Nailul.

Infografis Prabowo Disebut Ingin Bentuk Klub Presiden RI. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya