Liputan6.com, Jakarta - Anomali cuaca menciptakan tantangan baru dalam keseharian, termasuk soal perawatan kulit. Yang terbaru, beberapa negara Asia tengah mengalami gelombang panas. Kendati Indonesia belum diterjang fenomena tersebut, cuaca panas tetap dilaporkan dari dalam negeri.
Penggagas Privee Clinic dr. Almond Wibowo M.Biomed AAM menyebut bahwa cuaca esktrem akibat krisis iklim memang berdampak langsung pada kesehatan kulit. "Sinar UV makin hebat karena tidak terfilter (lapisan ozon setebal dulu). Paparannya akan menembus kulit dan merusak DNA," katanya di acara ulang tahun ke-7 klinik kecantikannya di bilangan Jakarta Selatan, Rabu, 15 April 2024.
Advertisement
Langkah paling dasar dalam rutinitas perawatan kulit untuk menghadapi cuaca panas adalah memakai sunblock, yang sebaiknya diaplikasikan ulang setidaknya dua jam sekali. Selanjutnya, Anda diminta memastikan kesehatan skin barrier, karena lapisan itu menghalangi penetrasi sinar UV ke dalam kulit, sebut dr. Almond.
"Masalahnya," ia menyambung. "Orang sekarang itu suka sekali pakai produk (perawatan kecantikan) untuk exfoliate kulit. Bagus memang itu merangsang pertumbuhan lapisan kulit baru yang lebih sehat. Tapi dalam prosesnya, exfoliation akhirnya juga mengangkat skin barrier."
"Setelah exfoliate, kulit memang terlihat glowing, tapi apakah sehat? Belum tentu," ia menambahkan. Karena tidak mungkin juga menghentikan proses exfoliation, dr. Almond merekomendasikan skin barrier treatment untuk mencegah sinar UV berpenetrasi makin dalam ke dalam kulit.
"(Perawatan kecantikan ini akhirnya juga akan) mencegah pigmentasi dan mengurangi kadar air dalam kulit yang menguap karena cuaca panas. Karena skin barrier ikut terangkat (karena exfoliation), lapisan terluar (pelindung kulit) tidak ada, akhirnya kanduangan air dalam kulit menguap terus, dan ini bisa menyebabkan kerutan halus," ia menjelaskan.
Memperkuat Skin Barrier
Exosome jadi salah satu jenis perawatan yang direkomendasikan dr. Almond untuk memperkuat skin barrier karena merangsang pembentukannya langsung di kulit. Sebagai pelengkap, ia menyarankan skin booster treatment guna mengembalikam kadar air dalam kulit.
Paparan sinar matahari, dr. Almond menyambung, sebenarnya tidak selalu berdampak buruk. "Bagusnya itu bisa membantu pembentukan vitamin D, tapi kalau intensitasnya terlalu kuat, sinar UV bisa merusak struktur DNA di kulit, dan (dampak) paling ekstremnya meningkatkan risiko kanker kulit," ujar dia.
Ia menyambung, "Flek hitam sebenarnya bagian dari mekanisme pertahan untuk membentuk sunblock alami, tapi keluarnya belum tentu rata, dan kemudian malah menyebabkan hiperpigmentasi." Paparan sinar UV yang terlalu kuat, menurut dr. Almond, juga membuat kulit jadi kering dan akhirnya merah setiap kali tergores.
Menambah panjang daftarnya, ada pula risiko penuaan dini pada kulit. Karena itu, di momen ulang tahun ke-7, Privee Clinic memperkenalkan "A'MAY'ZING DEAL; Ama7ing One Day Special Treatment."
Advertisement
Rangkaian Perawatan Anti-penuaan
Ini merupakan perawatan lengkap mencakup Ultherapy full face, Collagen Stimulator, Skin Booster, Pico Laser, dan Botox Full Face yang ditangani praktisi estetika terbaik dengan harga paling spesial. Penggagas lain Privee Clinic dr. Selvi Lieviantri menyebut bahwa rangkaian perawatan ini telah dikurasi agar bisa diterima langsung oleh beberapa lapisan kulit.
Di kesempatan yang sama, ia berbagi, "Tren perawatan anti-aging dengan teknologi laser sudah begitu popular. Laser telah digunakan dalam berbagai perawatan anti-aging untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti hiperpigmentasi, kerutan, dan kehilangan elastisitas kulit."
Selain perawatan yang masuk dalam penawaran spesial, dr. Selvi mengatakan, "Sejumlah perawatan anti-penuaan dengan teknologi laser lain yang ditawarkan antara lain Laser Non Ablative Q-Switched ND:YAG untuk meremajakan kulit dengan teknologi yang dapat memicu pembentukan kolagen baru, Pico Laser yang mampu mencegah penuaan kulit, serta Fotona Laser yang popular untuk menghilangkan lemak berlebihan pada bagian tubuh pasien."
Soal harga, konsultasi dokternya dibanderol mulai dari Rp150 ribu. Sementara itu, perawatan skin booster dihargai mulai dari Rp4,5 juta, filler mulai dari Rp6,5 juta, laser mulai dari Rp1 juta, dan botoks mulai dari Rp2,5 juta.
Mengelola Klinik Kecantikan Selama 7 Tahun
Mengelola klinik kecantikan selama tujuh tahun, dr. Almond menyebut bahwa industri perawatan kulit mirip dengan fesyen, karena munculnya tren-tren tertentu. "Di kami, biasanya memang ada treatment baru setiap tahunnya," ucap dia.
Kendati jenis dan sasaran perawatannya beragam, dr. Almond menyebut bahwa perkembangannya mengarah pada efektivitas yang lebih cepat dan meminimalisir down time. "Jadi makin modern (alat dan perawatabnnya), down time itu makin enggak ada. Pun ada, sebentar sekali," ujarnya.
Sayangnya, magister anti-aging yang dikenal sebagai trainer untuk ratusan dokter estetika di Indonesia ini menyebut tidak ada protokol penanganan kondisi tertentu di dunia estetika. Karena itu, terkadang pasien menerima perawatan yang sebetulnya tidak perlu.
"Makanya saya mau sebenarnya edukasi ke masyarakat dan dokter itu harus merata. Dokter memang biasanya akan menjelaskan perawatan yang akan dilakukan, tapi pasien juga jangan males bertanya. Satu lagi yang penting, jangan pergi ke tempat non-medis untuk tindakan medis," ia menjelaskan.
Mengurasi perawatan di Privee Clinic, dr. Almond akan lebih dulu menelaah jurnal dan bukti sains dari tindakan maupun obat dalam treatment tersebut. "Terus ya muka kami-kami ini yang jadi korban," kata dia. "Jadi saya akan coba sendiri dulu. Biasanya setengah pakai obat lama, setengah pakai obat baru buat lihat bedanya."
Dengan begitu, tingkat keamanannya juga bisa ia ukur. "Satu hal yang kami selalu jaga adalah kepercayaan pelanggan. Jangan sampai kena komplain macam-macam," tandas dr. Selvi.
Advertisement