Liputan6.com, Jakarta - Di dunia ini, sepertinya tak ada orang yang ingin hidup dalam kemiskinan. Kalaupun kaya bukan menjadi tujuan, hidup yang berkecukupan bolehlah menjadi target moderat.
Memang, kaya bukanlah menjadi tujuan. Tujuan paling utama adalah mencukupi kebutuhan keluarga, termasuk pendidikan untuk anak-anaknya.
Baca Juga
Advertisement
Namun begitu, seringkali ada orang-orang yang sudah bekerja keras namun masih terbelenggu kemiskinan.
Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa berdoa sebagai bagian dari ikhtiar lahir dan batin. Sebab, rezeki adalah kuasa Allah SWT dan Allah lah yang akan memberikan kepada makhluknya.
Doa juga menjadi senjata seorang muslim untuk merayu, curhat, hingga merajuk kepada Tuhan.
Ulama masyhur yang juga pendiri NU Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari memiliki amalan untuk mendapatkan rezeki dari Allah SWT. Amalan ini diijazahkan kepada salah satu murdinya, Kiai Bajuri.
Simak Video Pilihan Ini:
Amalan Datangkan Rezeki, Baca 100 Kali
Melansir pagarnusa.or.id, ijazah amalan dari Hadratusyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari bermanfaat agar Allah SWT menjauhkan seseorang terhindar dari kefakiran dan kemiskinan.
Adapun ijazah yang diberikan Hadratusyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari agar terhindar dari kemiskinan adalah dengan membaca doa berikut ini.
Ini bacaan doa dari Hadratusyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari agar terhindar dari kemiskinan.
Bacalah “La Hawla Wala Quwaata Illa Billah.” Amalan dari Hadratusyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari tersebut dibaca sebanyak 100 kali dalam sehari semalam.
Insyaallah jika mengamalkan amalan ini dengan penuh keyakinan maka akan dijauhkan dari keadaan fakir, miskin dan susah. Aamiin, Semoga bermanfaat. Itulah tadi Amalan Terhindar dari Kemiskinan, Ijazah Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari.
Advertisement
Bahaya Kemiskinan, Fakir yang Dekat dengan Kufur
Masih melansir laman yang sama, tidak ada seseorang di dunia ini yang menginginkan hidup dalam keadaan miskin, karena hidup dalam kemiskinan bisa mendekatkan seseorang pada kekufuran.
Kemiskinan dianggap sebagai penyakit yang berbahaya bagi iman dan keyakinan seseorang, terutama jika di lingkungan sekitarnya banyak yang hidup dalam kemakmuran, seperti orang kaya dengan keyakinan yang berbeda.
Situasi ini bisa menjadi sangat menyedihkan, di mana seseorang telah bekerja keras namun belum mendapatkan hasil yang diharapkan. Sementara itu, orang di sekitarnya terlihat hidup nyaman dan berkecukupan. Hal ini dapat meragukan kebijakan dan keadilan Allah SWT dalam membagi rezeki di antara manusia.
Pakar seperti Prof. Dr. Yusuf Qaradhawi pada tahun 2002 mengungkapkan bahwa ketidakstabilan dalam keyakinan bisa berasal dari isu kemiskinan dan distribusi yang tidak adil. Bahkan, Al-Mishry, seorang sufi, pernah mengatakan bahwa yang paling parah dalam kekafiran manusia adalah ketika seseorang miskin dan kehilangan kesabaran.