Sayembara Nama Bayi Orang Utan Penghuni Kebun Binatang Amerika Serikat yang Lahir Secara Caesar

Induk orang utan penghuni Kebun Binatang Busch Garden, Tampa Bay, Amerika Serikat, bernama Luna terpaksa melahirkan secara caesar setelah diketahui posisi bayinya sungsang.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 19 Mei 2024, 20:30 WIB
Bayi orang utan Kalimantan yang dilahirkan induk bernama Luna di Kebun Binatang Busch Garden di Amerika Serikat. (dok. Instagram @buschgardens/https://www.instagram.com/p/C5wkr3lryx2/?hl=en&img_index=1/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Seekor bayi orang utan lahir di Kebun Binatang Busch Garden, Tampa Bay, Amerika Serikat, pada 13 April 2024. Kelahirannya dinantikan para petugas dan masyarakat mengingat kehamilan Luna, nama induk orang utan itu, secara rutin didokumentasikan dan diunggah ke media sosial.

Namun, kelahiran bayi orang utan berjenis kelamin betina itu terpaksa lewat operasi caesar. Keputusan diambil setelah lewat USG diketahui bahwa posisi bayi itu sungsang.

"Kami punya jadwal rutin USG di pagi hari tanggal 13 April. Lewat USG, kami menemukan posisi bayi tidak di tempat yang tepat untuk dilahirkan secara normal, tapi Luna sudah saatnya melahirkan," kata Kayla, petugas kebun binatang tersebut, dalam sebuah unggahan pada 17 April 2024.

Ucapannya diperkuat oleh dokter hewan yang bertanggung jawab, Dr. Maria Spriggs. Ia menyatakan tindakan operasi caesar diambil untuk menyelamatkan induk dan bayinya. "Posisinya sungsang sehingga sulit dan berpotensi membahayakan bila dia melahirkan secara normal," kata Dr. Spriggs.

Mengutip keterangan dalam unggahan pada 15 April 2024, bayi orang utan Kalimantan itu lahir dengan berat 3,4 pon. Ia kemudian dipisahkan dari induknya yang harus menjalani pemulihan akibat operasi caesar. Keduanya disebutkan dalam kondisi stabil dan sehat.

Selama proses pemulihan, baik Luna maupun bayinya dirawat dua pengasuh berbeda. Bayi orang utan itu, kata Kayla, dipantau 24 jam dan disusui dua jam sekali untuk memastikan ia bisa segera disatukan dengan induknya. Begitu pula dengan Luna.


Gelar Sayembara Nama Bayi Orang Utan

Bayi orang utan Kalimantan yang dilahirkan induk bernama Luna di Kebun Binatang Busch Garden di Amerika Serikat. (dok. Instagram @buschgardens/https://www.instagram.com/p/C5wkr3lryx2/?hl=en&img_index=1/Dinny Mutiah)

Menyusul kelahiran bayi orang utan itu, pihak kebun binatang menggelar sayembara untuk menentukan nama si bayi. Ada tiga nama yang diusulkan, yakni Miri, Stella, dan Juno.

Mengutip laman resmi Busch Gardens, Miri memiliki arti cantik atau untuk dikagumi. Sementara, Stella berasal dari bintang surgawi. Terakhir, Juno bermakna Ratu Surga. Di kolom komentar, nama Stella banyak dipilih warganet untuk bayi orang utan itu.

"Stella x Luna is the only acceptable name combo. (Stella X Luna adalah paket nama yang paling bisa diterima)," tulis seorang warganet.

"Stella is the best name because it's mean celestial star and her mom's name is Luna so the name go together. (Stella adalah nama terbaik karena artinya bintang surgawi dan nama ibunya adalah Luna, jadi nama itu serasi)," komentar warganet berbeda.

Sayembara itu masih berlangsung hingga 21 Mei 2024. Anda yang tertarik memilih bisa mengakses laman resmi kebun binatang tersebut.


Diplomasi Orang Utan ala Malaysia

Ilustrasi orang utan. (Photo by uzumaki anam on Unsplash)

Di tempat berbeda, Malaysia berencana untuk menghadiahkan orang utan ke negara-negara yang membeli minyak sawitnya. Pada pertemuan puncak keanekaragaman hayati di luar ibukota Kuala Lumpur pada Rabu, 8 Mei 2024, Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Johari Abdul Ghani mengumumkan rencana 'diplomasi orangutan'.

Wacana tersebut terinspirasi dari diplomasi panda ala Tiongkok dengan pemerintah China menggunakan soft power dengan meminjamkan hewan nasional kesayangannya ke kebun binatang di luar negeri. Dalam hal ini, pemerintah Malaysia berharap dapat menghadiahkan orang utan kepada beberapa mitra dagang minyak sawit terbesarnya, kata Ghani.

Para mitra tersebut, menurut dia, semakin khawatir atas dampak komoditas pertanian terhadap iklim. "Ini adalah strategi diplomatik yang akan menguntungkan mitra dagang dan hubungan luar negeri, terutama di negara-negara pengimpor utama seperti UE, India, dan Tiongkok," dia beralasan.

Ghani tidak merinci lebih lanjut seperti jangka waktu atau bagaimana hewan tersebut akan diperoleh. Namun, ia menyambut baik perusahaan kelapa sawit raksasa untuk "berkolaborasi" dengan kelompok lingkungan setempat dalam merawat kera raksasa yang terancam punah.

"Ini akan menjadi wujud bagaimana Malaysia melestarikan spesies satwa liar dan menjaga kelestarian hutan kita, khususnya di industri perkebunan kelapa sawit," ia beralasan.


Ditentang Pegiat Konservasi

Anak orang utan belajar keterampilan hidup di sekolah hutan Jambi. (dok. Biro Humas KLHK)

Namun, gagasan ini ditentang keras para pegiat konservasi, yang menyatakan bahwa kelapa sawit telah menjadi salah satu faktor terbesar di balik berkurangnya jumlah kera besar. Mengutip CNN pada Selasa, 14 Mei 2024, salah satu profesor konservasi terkemuka menyebut rencana tersebut "tidak senonoh".

"Merusak hutan hujan tempat tinggal orang utan, lalu mengambilnya dan memberikannya sebagai hadiah untuk menjilat negara lain adalah hal yang tidak senonoh, menjijikkan, dan sangat munafik," kata Ketua ekologi konservasi di Duke University, Stuart Pimm, kepada CNN. "Ini benar-benar bertentangan dengan cara kita seharusnya melindungi mereka dan planet kita."

Pimm juga mencatat bahwa serangan terhadap hewan menggemaskan biasanya diikuti dengan upaya konservasi jangka panjang yang lebih luas. "Ada perbedaan besar antara apa yang diusulkan Malaysia dan apa yang telah dilakukan Tiongkok terhadap panda raksasa," katanya.

"Tiongkok mempunyai fasilitas mutakhir untuk panda dan yang lebih penting, telah membangun kawasan lindung yang melindungi populasi panda liar. Apa yang diusulkan pemerintah Malaysia tidak ada bandingannya."

Infografis Kinderjoy

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya