Liputan6.com, Jakarta - Barclays menyebutkan konser Taylor Swift Eras Tour akan meningkatkan pengeluaran di Inggris hampir USD 1 miliar atau sekitar Rp 15,92 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.923).
Mengutip CNN, ditulis Jumat (17/5/2024), Bank Inggris tersebut mengatakan dalam sebuah laporan pada Rabu, 15 Mei 2024, hampir 1,2 juta swifties akan hadiri pertunjukan Taylor Swift di Inggris pada musim panas ini.
Advertisement
Rata-rata penggemar akan habiskan 642 poundstreling atau USD 810 (sekitar Rp 12,89 juta, asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.914). Pengeluaran itu untuk perjalanan, akomodasi dan pengeluaran lainnya. Totalnya akan sumbangkan dana sekitar 755 juta poundsterling atau USD 953 juta atau sekitar Rp 15,16 triliun ke ekonomi.
Ini hanyalah contoh terbaru dari Swiftonomics, kemampuan musisi untuk mempengaruhi perekonomian kota dan negara yang dikunjungi dalam tur global eras tour yang besar yang dimulai pada Maret tahun lalu di Amerika Serikat.
Fans akan keluarkan 121 poundsterling atau USD 153 (Rp 2,43 juta) untuk akomodasi, 111 poundsterling atau USD 140 (Rp 2,22 juta) untuk perjalanan dan 59 poundsterling atau USD 74 (Rp 1,17 juta) untuk makan di restoran di sekitar lokasi, hal tersebut berdasarkan prediksi Barclays yang berdasarkan data transaksi pelanggan dan riset konsumen.
Taylor Swift akan menampilkan 15 pertunjukan di empat kota di Inggris, Wales, dan Skotlandia pada Juni dan Agustus. Tiket konser Swift terjual habis dalam beberapa menit setelah tiket dijual dengan penggemar rata-rata habiskan 206 poundsterling atau USD 260 (Rp 4,13 juta) untuk satu tiket, kata Barclays.
Biaya Lebih Murah Ketimbang di AS
Selain itu, menurut riset Barclays, termasuk harga tiket, penonton konser di Inggris akan habiskan rata-rata 848 poundsterling atau USD 1.068 atau sekitar Rp 17 juta untuk setiap konser, yang berarti biaya rata-rata lebih dari 12 kali lipat untuk keluar malam di Inggris.
Chief Behavioral Scientis Barclays, Peter Brooks menuturkan, harga yang dibanderol meski mungkin tampak mahal, tetapi harganya jauh lebih murah daripada yang dibayar banyak orang Amerika Serikat untuk menyaksikan Eras Tour.
"Jika menyangkut ikon budaya seperti Taylor Swift seperti yang kita lihat pada Elvis dan Beatlemania pada tahun 50an dan 60an, para pendukungnya memiliki hubungan yang kuat dengan artis tersebut dan dengan fandom lainnya sehingga keinginan untuk membelanjakan uang menjadi semakin kuat,” tulis Brooks.
“Bagi pemegang tiket Eras Tour, setiap pound yang dikeluarkan merupakan investasi dalam kenangan yang akan diciptakan,” ia menambahkan.
Advertisement
Konser di Eropa
Banyak Swifties yang rela berusaha lebih keras lagi untuk menyaksikan idolanya secara langsung. Hampir seperlima penggemar Swift di Inggris yang menanggapi survei yang dilakukan oleh Barcyals bulan lalu mengatakan berencana melakukan perjalanan ke daratan Eropa untuk melihat penyanyi itu tampil.
“Hal ini mungkin karena ketersediaan tiket, biaya perjalanan dan akomodasi yang lebih murah atau sekadar agar penggemar dapat menggabungkan konser itu dengan liburan,” demikian dalam laporan bank tersebut.
Adapun konser Eras Tour mencakup di Swedia, Portugal, Spanyol, Prancis, Irlandia, Belanda, Swiss, Italia, Jerman, Polandia dan Austria pada 2024.
Beberapa penggemar Swift di Amerika Serikat juga memilih bepergian ke luar negeri untuk melihatnya tampil. Bahkan dengan memperhitungkan biaya penerbangan dan akomodasi, biaya keseluruhan untuk menghadiri salah satu pertunjukan Swift di Eropa, sering kali lebih rendah dibandingkan di Amerika Serikat di mana harga tiketnya jauh lebih tinggi.
Cuan dari Taylor Swift, Ekonomi Singapura Diramal Naik 2,9% di Kuartal I 2024
Sebelumnya, ekonom telah meningkatkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Singapura pada kuartal pertama 2024. Beberapa dari ekonom ini mengaitkan kenaikan proyeksi tersebut sebagian karena konser Taylor Swift yang digelar selama enam hari di Singapura.
Mengutip Channel News Asia, Selasa (12/3/2024) perkiraan median dalam survei Bloomberg menunjukkan, Produk Domestik Bruto (PDB) Singapura diproyeksikan meningkat 2,9 persen dalam tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret, laju tercepat dalam enam kuartal.
Para ekonom juga menaikkan ekspektasi pertumbuhan tahunan Singapura menjadi 2,5 persen dari proyeksi sebelumnya sebesar 2,3 persen.
Angka ini berada di batas atas perkiraan pemerintah sebesar 1 hingga 3 persen untuk tahun 2024.
Pada kuartal terakhir 2023 lalu, angka resmi menunjukkan bahwa PDB Singapura tumbuh sebesar 2,2 persen year-on-year, lebih rendah dari proyeksi sebesar 2,8 persen namun meningkat dari pertumbuhan 1 persen pada kuartal ketiga 2023z
Di tahun itu juga, perekonomian Singapura sempat tumbuh hanya 1,1 persen, sedikit di bawah perkiraan pemerintah sebelumnya sebesar 1,2 persen.
Seperti diketahui, Singapura adalah satu-satunya destinasi konser Eras Tour Taylor Swift di Asia Tenggara, setelah negara itu mendapat kesepakatan eksklusif dengan sang diva.
Lebih dari 300.000 tiket terjual untuk enam pertunjukannya di National Stadium hingga 9 Maret, dengan banyak penggemar yang bepergian dari negara dan kota lain.
Ekonom DBS Chua Han Teng mengatakan kepada CNA bahwa konser tersebut diperkirakan akan menambah sekitar USD 225 juta atau 0,2 poin persentase PDBSingapura pada kuartal pertama.
Advertisement
Tur Taylor Swift
Dia mencatat bahwa tur Taylor Swift membawa manfaat bagi perhotelan, makanan dan minuman, serta sektor ritel di negara tersebut.
Angka ini berada di batas atas perkiraan pemerintah sebesar 1 hingga 3 persen untuk tahun 2024.
Pada kuartal terakhir 2023 lalu, angka resmi menunjukkan bahwa PDB Singapura tumbuh sebesar 2,2 persen year-on-year, lebih rendah dari proyeksi sebesar 2,8 persen namun meningkat dari pertumbuhan 1 persen pada kuartal ketiga 2023z
Di tahun itu juga, perekonomian Singapura sempat tumbuh hanya 1,1 persen, sedikit di bawah perkiraan pemerintah sebelumnya sebesar 1,2 persen.
Seperti diketahui, Singapura adalah satu-satunya destinasi konser Eras Tour Taylor Swift di Asia Tenggara, setelah negara itu mendapat kesepakatan eksklusif dengan sang diva.
Lebih dari 300.000 tiket terjual untuk enam pertunjukannya di National Stadium hingga 9 Maret, dengan banyak penggemar yang bepergian dari negara dan kota lain.
Ekonom DBS Chua Han Teng mengatakan kepada CNA bahwa konser tersebut diperkirakan akan menambah sekitar USD 225 juta atau 0,2 poin persentase PDBSingapura pada kuartal pertama.
Dia mencatat tur Taylor Swift membawa manfaat bagi perhotelan, makanan dan minuman, serta sektor ritel di negara tersebut.