Liputan6.com, Jakarta SD Lembaga Pendidikan Islam (LPI) At Taufiq, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menggelontorkan sejumlah terobosan. Salah satunya adalah dengan melahirkan Tahfidz Quran di usia dini.
Hal itu terungkap dari gelaran Wisuda Tahfidzh SD LPI At Taufiq di Hotel Daily Inn, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Mei 2024. Sebanyak 44 siswa, mulai dari kelas tiga hingga enam, yang mampu menghafal dua juz Al Quran yakni juz 29 dan 30 diwisuda.
Advertisement
“Kami merasa bangga dan bahagia atas apa yang dicapai putri kami dalam mengahafal Al Quran. Tentunya pencapaian ini atas motivasi dari pimpinan dan para guru tahfidz yang tak pernah lelah untuk membimbing anak-anak dalam menyelesaikan hafalannya,” ujar salah seorang wali murid.
Direktur Lembaga Pendidikan Islam At Taufiq, Reny Feby mengatakan, sekolah menargetkan para murid dari jenjang 1 sampai 6 SD dapat menghafal ayat suci Al Quran sebanyak tiga juz. Langkah ini diharapkan menjadi fondasi untuk mempermudah si anak meneruskan hafalannya ketika berada di jenjang SMP.
Bikin Terobosan
“Dulu anak-anak hanya menghafal beberapa surat pendek saja, sekarang kami bikin terobosan. Dari murid kelas satu itu menghafal tiga juz, dan sekarang baru sampai dua juz untuk kelas tiga SD,” kata Reny usai wisuda.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan para murid itu bisa menghafal lebih dari tiga juz yang ditargetkan sekolah. Pasalnya di jenjang tiga SD saja, mereka sudah mampu menghafal dua juz Al Quran.
“Bisa jadi tahun depan menghafal tiga juz, tahun depannya lagi empat juz, bahkan bisa lima juz,” ujar Reny.
Advertisement
Melanjutkan ke PTN
Tidak hanya berdampak positif bagi tumbuh kembang si anak, menghafal Al Quran juga menguntungkan bagi mereka. Para pelajar bisa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan hanya menghafal lima juz Al Quran.
“Kalau hafal lima juz, itu bisa masuk PTN tanpa tes, apalagi kalau hafal 10 juz. Saya di sini memfokuskan agar anak-anak di sekolah bisa menjadi penghafal Quran,” ucapnya.
Reny yang baru dua tahun menjadi Direktur Lembaga Pendidikan ini juga menginginkan anak-anak di sana menguasai Bahasa Inggris secara aktif. Karena itu, dia menerapkan program bilingual atau memadukan Kurikulum Nasional dan bahasa asing.
Disaksikan Ida Royani
Tahun ini ada 44 anak yang mengikuti Wisuda Tahfidz untuk dua juz Al Quran, sementara pada tahun 2023 lalu hanya ada 17 anak. Reny berharap pada tahun 2025 mendatang, akan semakin banyak lagi anak-anak yang mengikuti Wisuda Tahfidz Quran.
Sementara itu Kepala SD LPI At Taufiq, Ida Royani tak menampik melatih anak-anak menjadi penghafal Al Quran memang memberikan tantangan tersendiri. Terutama di usia mereka saat ini yang cenderung lebih sering bermain gawai dibanding membaca Al Quran, apalagi menghafalnya. Tak dimungkiri bahwa dalam lima tahun terakhir, ada fenomena anak-anak yang kecanduan gawai.
“Kami ada program tahfidz yang masuk ke dalam jadwal pelajaran, kemudian anak-anak dikasih target. Jadi dalam setahun per kelas itu ada target hafalannya, sehingga mereka harus menyelesaikan target tersebut,” kata Ida.
Advertisement