IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Tengok Rekomendasi Saham Hari Ini 17 Mei 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 7.150-7.350 pada perdagangan Jumat, 17 Mei 2024.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Mei 2024, 07:29 WIB
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik terbatas pada perdagangan Jumat (17/5/2024). IHSG akan menguji kisaran 7.289-7.355.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik terbatas pada perdagangan Jumat (17/5/2024). IHSG akan menguji kisaran 7.289-7.355.

IHSG naik 0,93 persen ke posisi 7.246 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan Kamis, 16 Mei 2024. Akan tetapi penguatannya masih tertahan oleh moving average (MA) 60 harian.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, apabila IHSG mampu menembus kembali 7.266 sebagai level resistance terdekatnya, IHSG akan menguji rentang area 7.289-7.355 untuk membentuk wave © dari wave B.

Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.130,7.045 dan level resistance 7.266,7.331 pada perdagangan Jumat pekan ini.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan, IHSG terlihat melakukan rebound dengan kicking candle disertai volume dan menguji resistance garis MA50.

“Merski berpeluang melakukan koreksi teknikal (pullback), tetapi selama di atas garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout garis MA50 untuk masuk ke fase bullish,” ujar Wafi.

Ia menambahkan, jika breakdown garis MA20, berpeluang untuk kembali menguji level support garis MA200.

“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.150-7.350,” kata Wafi.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.190-7.290 pada perdagangan Jumat pekan ini.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Indosat Tbk (ISAT), dan saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).


Rekomendasi Saham

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) - Buy on Weakness

Saham ASSA menguat 3,70% ke 840 disertai dengan peningkatan volume pembelian. Herditya menuturkan, saat ini, posisi ASSA diperkirakan berada di awal wave iii dari wave (iii) pada label hitam, sehingga ASSA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 800-830

Target Price: 860, 900

Stoploss: below 775

 

2.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) - Buy on Weakness

Saham CTRA menguat 2,20% ke 1.160 disertai munculnya volume pembelian, penguatan CTRA pun mampu menembus MA20.

"Saat ini, posisi CTRA diperkirakan berada di awal wave (c) dari wave [b], sehingga CTRA berpeluang melanjutkan penguatannya," kata dia.

Buy on Weakness: 1.140-1.160

Target Price: 1.215, 1.275

Stoploss: below 1.120

 

3.PT Indosat Tbk (ISAT) - Buy on Weakness

Saham ISAT menguat 0,46% ke 10.850 dan masih didominasi oleh volume pembelian, tetapi pergerakannya masih tertahan oleh MA60.

"Selama masih mampu bergerak di atas 10.400 sebagai stoplossnya, maka posisi ISAT saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave 5," kata dia.

Buy on Weakness: 10.675-10.775

Target Price: 11.325, 12.025

Stoploss: below 10.400

 

4.PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) - Buy on Weakness

Saham MBMA menguat 0,91% ke 555 disertai munculnya volume penjualan. Herditya mengatakan, selama MBMA masih mampu bergerak di atas 510 sebagai stoplossnya, maka posisi MBMA saat ini berada di awal wave 3.

Buy on Weakness: 525-555

Target Price: 595, 650

Stoploss: below 510

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 


Penutupan IHSG pada 16 Mei 2024

Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis (16/5/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi beli saham oleh investor asing dan bursa Asia yang melesat.

Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,93 persen ke posisi 7.246,69. Indeks LQ45 menguat 0,88 persen ke posisi 909,30. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.270,75 dan terendah 7.201,91. Sebanyak 312 saham menguat sehingga angkat IHSG. 210 saham melemah dan 250 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.193.461 kali dengan volume perdagangan 19 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.905. Investor asing beli saham Rp 526,58 miliar. Investor asing jual saham Rp 911,13 miliar pada 2024.

Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham basic menguat 2,69 persen, dan pimpin penguatan. Disusul sektor saham properti naik 1,73 persen dan sektor saham transportasi bertambah 1,47 persen. Selain itu, sektor saham energi menguat 0,54 persen, sektor saham industri mendaki 0,67 persen, sektor saham nonsiklikal melesat 1,21 persen.

 


Sektor Saham

Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian sektor saham siklikal bertambah 0,78 persen, sektor saham kesehatan naik tipis 0,12 persen, sektor saham keuangan melejit 0,41 persen, sektor saham teknologi naik 0,57 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,15 persen dan sektor saham transportasi naik 1,47 persen.

Gerak Saham EXCL dan FREN

Usai induk usaha Perseroan grup Axiata teken MoU merger dengan Smartfren, saham EXCL melemah. Harga saham EXCL merosot 7,75 persen ke posisi Rp 2.380 per saham. Harga saham EXCL dibuka turun 40 poin ke posisi Rp 2.540 per saham. Harga saham EXCL berada di level tertinggi Rp 2.540 dan terendah Rp 2.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.298 kali dengan volume perdagangan 569.481 saham. Nilai transaksi Rp 137,6 miliar.

Saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) stagnan di posisi Rp 50 per saham. Harga saham FREN dibuka naik satu poin ke posisi Rp 51. Harga saham FREN berada di level tertinggi Rp 53 dan terendah Rp 50 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.694 kali dengan volume perdagangan 2.477.947 saham. Nilai transaksi Rp 12,4 miliar.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya