Erick Thohir Tunjuk Mantan Direktur BNI Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut ID Food

Menteri BUMN Erick Thohir resmi merombak jajaran direksi Holding BUMN Pangan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food. Mantan bos PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sis Apik Wijayanto ditunjuk jadi Direktur Utama ID Food.

oleh Arief Rahman H diperbarui 17 Mei 2024, 11:15 WIB
Direktur Institutional Banking BNI Sis Apik Wijayanto dalam paparan sosialisasi NIB pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Selasa (20/9/2022). (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir resmi merombak jajaran direksi Holding BUMN Pangan, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food. Mantan bos PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sis Apik Wijayanto ditunjuk jadi Direktur Utama ID Food.

Dengan begitu, Sis Apik Wijayanto menggantikan Frans Marganda Tambunan. Ketetapan itu tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-115/MBU/05/2024, tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, Pengalihan Tugas, dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Rajawali Nusantara Indonesia.

VP Sekretaris Perusahaan ID FOOD Yosdian Adi Pramono mengatakan, dengan susunan Direksi yang telah ditetapkan ID FOOD siap melanjutkan transformasi menyeluruh sebagai produsen pangan nasional yang berkualitas dan berdaya saing.

"Penetapan ini sejalan dengan upaya Kementerian BUMN dalam memperkuat peran ID FOOD sebagai Holding BUMN Pangan serta mendorong percepatan transformasi perusahaan menuju Holding Pangan yang berdaya saing global," kata Yosdian dalam keterangan resmi, Jumat (17/5/2024).

Diketahui, Sis Apik Wijayanto sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Enterprise & Commercial Banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Selain itu juga pernah menjabat sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan & BUMN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2017.

Melalui SK tersebut Kementerian BUMN juga menetapkan Susana Indah Kris Indriati sebagai Direktur Keuangan dan Strategi menggantikan posisi Thomas Hadinata. Susana Indah Kris Indriati sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Selain itu, Kementerian BUMN juga menetapkan Sjamsul Hidayat Safwan sebagai Direktur Manajemen Risiko dan Legal ID FOOD. Sebelumnya bidang Manajemen Risiko berada di bawah Direktur Strategi, Aset, dan Manajemen Risiko yang dijabat oleh Dirgayuza Setiawan.

Sjamsul Hidayat Safwan sebelumnya pernah menjabat sebagai Enterprise & Commercial Remedial & Recovery Division Head di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Susunan Direksi

Melalui penetapan tersebut, susunan Direksi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID FOOD per tanggal 16 Mei 2024 menjadi sebagai berikut:

  • Direktur Utama: Sis Apik Wijayanto
  • Direktur Keuangan dan Strategi: Susana Indah Kris Indriati
  • Direktur Manajemen Risiko dan Legal: Sjamsul Hidayat Safwan
  • Direktur Komersial: Nina Sulistyowati
  • Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi: Bernadetta Raras
  • Direktur Sumber Daya Manusia: Yossi Istanto

ID Food Dapat Tugas Datangkan 20 Ribu Ekor Sapi Sepanjang 2024

Kerja sama Pemprov DKI dan Pemprov NTT dinilai akan berdampak positif dalam ketahanan pangan tanah air ke depan.

Sebelumnya, Holding BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food akan mendatangkan sapi hidup yang diimpor dari Australia. Jumlahnya mencapai 2.350 ekor yang dijadwalkan datang sebelum Lebaran 2024 ini.

Direktur Utama ID Food Frans Marganda Tambunan menyampaikan impor sapi menjadi penugasan dari pemerintah. Secara kuota, ID Food diminta mendatangkan 20.000 ekor sapi sepanjang 2024 ini.

“Ada penugasan penyediaan sapi hidup 20.000 ekor sepanjang tahun. Di mana, sebelum Lebaran ini akan masuk 2.350 ekor sapi dari Australia,” ungkap Frans dalam Konferensi Pers di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Dia mengatakan adanya impor sapi hidup ini untuk memenuhi kebutuhan daging segar dalam negeri. Salah satunya, kebutuhan menjelang Lebaran 2024.

Untuk memenuhi hal tersebut, Frans meminta Kementerian Pertanian untuk membolehkan sebagian sapi untuk dipotong lebih dahulu. Alhasil disetujui sebanyak 500 ekor sapi bisa dipotong usai tiba di Indonesia.

“Kementerian Pertanian sudah setuju sapi-sapi yang tiba 500 ekor bisa kita sembelih untuk nanti bantu ketersediaan daging segar. Dari 2.350 ekor itu kurang lebih ada 25 persen yang memang layak potong,” Frans.

Selain dari sapi hidup, Frans mengatakan pihaknya juga dapat tugas untuk melakukan impor daging beku dari Brazil. Besarannya ditetapkan 20.000 ton. “Frozen dari Brasil ada waktu untuk mengadakan itu selama dua bulan. Jadi datang setelah Lebaran. Mungkin April atau Mei 2024,” ucapnya.


Waduh, Stok Daging Sapi Terancam Langka saat Ramadan

Aktivitas jual beli daging sapi di Pasar Senen, Jakarta, Jumat (5/8). Pemerintah mencabut ketentuan kewajiban importir daging untuk menyerap daging lokal sebanyak tiga persen dari total kuota impor yang diperoleh. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri menyampaikan bahwa stok daging sapi terancam langka saat bulan puasa Ramadan 2024. Menyusul, adanya keterlambatan dalam penerbitan izin impor daging sapi beku oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Benar (langka) karena stok daging di distributor juga tergantung dari stok di importir, di samping ketersediaan sapi lokal yang saya kira juga belum siap stoknya," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Senin (11/3/2024).

Adapun, waktu penerbitan izin persetujuan impor daging sapi beku sendiri minimal satu bulan sebelum pelaksanaan puasa Ramadan. Sedangkan, pada Ramadan tahun ini izin impor baru terbit pada dua pekan sebelum puasa."Jika tahun 2023 lalu diterbitkan ijin impor dengan awal Ramadan tahun 2023 mempunyai jarak waktu satu bulan dari diterbitkan, sedangkan untuk tahun 2024 ini hanya kurang lebih 2 minggu dengan awal Ramadan," ucapnya.

Adapun, kuota pengajuan impor untuk daging sapi konsumsi sebesar 145.250 ton untuk tahun 2024. Sedangkan kuota impor daging sapi industri 5.100 ton.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya