Liputan6.com, Jakarta - PT Elnusa Tbk (ELSA) akan membagikan dividen Rp 201 miliar atau Rp 27,6 per saham. Rencana pembagian dividen ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada 15 Mei 2024.
Besaran dividen yang dibagikan setara 40% dari laba perseroan untuk tahun buku 2023. Pada periode tersebut, Elnusa berhasil membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 503,13 miliar.
Advertisement
Adapun sisa penggunaan laba bersih setelah pembagian dividen akan digunakan untuk membiayai kebutuhan capital expenditure atau belanja modal dalam menunjang pertumbuhan bisnis.
Pertumbuhan laba tahun buku 2023 sejalan dengan pendapatan usaha yang tumbuh 2% Year on Year (YoY) dari tahun 2022, mencapai Rp 12,5 triliun.
Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi dan logistik energi sebesar 53%, jasa hulu migas terintegrasi 34% dan jasa penunjang migas 13%.
Atas capaian tersebut, Perseroan berhasil mencatatkan EBITDA Rp 1,28 triliun atau tumbuh 11,8% dari tahun sebelumnya Rp1,14 triliun, laba bruto Rp 1,16 triliun, laba operasi Rp 669 miliar dan kas setara kas mencapai Rp 2,07 triliun.
Jadwal
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/5/2024), berikut jadwal pembagian dividen Elnusa:
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 27 Mei 2024
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 28 Mei 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 29 Mei 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 30 Mei 2024
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 29 Mei 2024
- Tanggal pembayaran dividen: 14 Juni 2024
Elnusa Raih Peringkat idAA dari Pefindo dengan Outlook Stabil
Sebelumnya, PT Elnusa Tbk (ELSA) berhasil mempertahankan peringkat idAA dengan outlook stabil. Pefindo juga mengukuhkan peringkat idAA(sy) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan I/2020. Adapun periode peringkat ini berlaku mulai dari 5 April 2024 sampai dengan 1 April 2025.
Hasil pemeringkatan Pefindo terhadap Elnusa tersebut menegaskan stabilnya prospek perusahaan, posisi yang kuat dalam industri jasa pendukung minyak dan gas (migas), dan kuatnya diversifikasi bisnis serta profil keuangan yang kokoh.
Peringkat ini mencerminkan sinergi yang kuat antara Elnusa dan Grup Pertamina, serta menunjukkan kepercayaan dari pihak pemeringkat terhadap konsistensi dan keandalan Perusahaan dalam memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.
"Kami turut bangga dengan peringkat idAA/stable yang diberikan oleh Pefindo. Hal ini merupakan wujud dedikasi kami dalam memperkuat posisi di industri migas dan komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Kami akan terus berupaya untuk mempertahankan standar keunggulan kami dan memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan," kata Direktur Utama Elnusa Bachtiar Soeria Atmadja dalam keterangan resmi, Jumat (19/4/2024).
Peringkat ini diputuskan setelah berlangsungnya serangkaian pemantauan pemeringkatan atas Sukuk Ijarah Berkelanjutan dan beberapa tahapan penilaian yang terdiri dari pengisian kuesioner, penyampaian data dan informasi terkini serta proyeksi keuangan jangka panjang 2024-2028.
Dalam rangka penilaian ini juga, Pefindo melakukan site visit di lokasi kerja Elnusa, untuk melihat dan menilai secara langsung kondisi operasi perusahaan, pada tahun ini dilakukan kepada Anak Perusahaan, PT Elnusa Petrofin (EPN) yaitu di TBBM Manggis, Bali pada 7 Maret 2024.
Advertisement
Memperkuat Posisi Bisnis
Elnusa memiliki reputasi yang baik pada sektor jasa hulu migas terintegrasi, jasa penunjang hulu migas, dan jasa logistik dan distribusi terkait dengan sektor hilir migas. Pada akhir Desember 2023, Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai pemegang saham utama, Elnusa terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri migas di Indonesia.
Catatan saja, peringkat dapat dinaikkan apabila Elnusa secara signifikan dapat memperkuat posisi bisnisnya, ditunjukkan oleh pertumbuhan pendapatan dan laba yang signifikan, melalui ekspansi bisnis yang anorganik atau dengan mendapatkan mandat pekerjaan tambahan dengan nilai yang substansial secara berkelanjutan, dengan tetap mempertahankan rasio struktur permodalan yang konservatif dan proteksi arus kas Perusahaan yang kuat.
Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika Elnusa agresif membiayai ekspansi usahanya dengan utang dalam jumlah yang lebih besar dari yang diproyeksikan, tanpa dikompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih kuat, atau apabila terdapat penurunan biaya jasa yang signifikan, sehingga mengakibatkan penurunan pendapatan, arus kas, atau profitabilitas. Peringkat juga akan berada di bawah tekanan jika terdapat indikasi atas berkurangnya dukungan Grup, terutama pada saat terjadi kesulitan keuangan.