Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Anda Melewatkan Waktu Makan

Beberapa dari kita mungkin sering melewatkan makan dengan sengaja, terutama sarapan agar berat badan turun, tetapi sebenarnya, melewatkan makan dapat membuat berat badan kita menjadi naik. Simak penjelasannya di bawah ini.

oleh Santi Rahayu diperbarui 20 Mei 2024, 20:44 WIB
Ilustrasi Berdamai dengan Masa Lalu Credit: pexels.com/Anna

Liputan6.com, Jakarta - Saat liburan tiba, kita sering kali disibukkan dengan berbagai persiapan dan aktivitas. Mulai dari membeli hadiah, menghias rumah, hingga mempersiapkan hidangan istimewa, semua itu dapat menguras energi dan waktu.

Dalam kesibukan tersebut, sering kali kita lupa atau bahkan sengaja melewatkan waktu makan dengan harapan bisa menghemat waktu atau mengurangi asupan kalori.

Dilansir dari Piedmont, Senin (20/5/2024) ternyata melewatkan makan bisa memberi dampak negatif ke tubuh. Simak penjelasan di bawah ini:

Apa yang terjadi pada tubuh ketika Anda melewatkan makan?

"Selama liburan, kita sering kali terburu-buru sehingga tidak punya waktu untuk duduk dan makan sebentar," kata Haley Robinson, ahli diet klinis Piedmont.

"Beberapa orang juga cenderung berpikir bahwa jika mereka melewatkan sarapan dan makan siang, mereka akan dapat menikmati makan malam lebih banyak tanpa melebihi batas kalori untuk hari itu."

Namun, melewatkan makan tidaklah sehat, dan justru dapat menyebabkan kenaikan berat badan.        

"Pertama, gula darah Anda menurun, yang menyebabkan gangguan pada kemampuan anda berpikir jernih," kata Robinson. "Otak menggunakan glukosa untuk bekerja secara efisien dan jika tidak ada cukup glukosa untuk digunakan otak, tubuh Anda tidak akan berfungsi 100 persen." 

Gula darah yang rendah menyebabkan orang merasa mudah tersinggung, bingung, dan lelah. Tubuh mulai meningkatkan produksi kortisol, membuat orang lebih mudah stres dan lapar.  

Melewatkan waktu makan juga dapat menyebabkan metabolisme Anda melambat, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan mempersulit penurunan berat badan. 

"Ketika Anda melewatkan waktu makan atau tidak makan dalam waktu yang lama, tubuh Anda akan masuk ke mode bertahan hidup," kata Robinson.

"Hal ini menyebabkan sel dan tubuh Anda mendambakan makanan yang menyebabkan Anda makan banyak. Kita biasanya cenderung menginginkan makanan yang tidak sehat dan semua usaha untuk makan sehat menjadi sia-sia. "Ketika Anda lapar, apa pun akan dilakukan."


Kiat agar Tidak Melewatkan Makan

Selama liburan atau di tengah melakukan kegiatan, kita bisa menjadi orang yang sangat sibuk dengan berbagai hal. Jika itu terjadi, cobalah ikuti tips berikut ini agar tidak melewatkan makan.

  • Makanlah dalam porsi sedikit tapi sering sepanjang hari daripada melewatkan waktu makan.
  • Selalu sediakan camilan seperti yogurt atau granola bar untuk mengganjal perut sampai waktu makan berikutnya.
  • Makanlah makanan ringan yang tinggi protein dan serat.  Makanan ringan ini akan membuat Anda kenyang lebih lama.
  • Rencanakan manu makanan Anda terlebih dahulu atau siapkan pada malam sebelumnya.
  • Buatlah jadwal selama seminggu untuk menghindari Anda makan terlalu banyak atau terlambat.
  • Pasang alarm agar berdering saat makan siang jika Anda akan beraktivitas seharian.
  • Buatlah jadwal makan siang. Anda tidak dapat melewatkan makan jika sudah membuat rencana dengan teman atau keluarga.

Jangan Anggap Sepele, Ini Bahaya Sering Tidak Sarapan Bagi Kesehatan Anda

Atur rencana dan bersabar akan proses yang dilalui saat mencoba menjalani gaya hidup sehat. (Foto: Freepik/freepik)

Makan pagi atau sarapan juga memainkan peran penting dalam meningkatkan konsentrasi dan kinerja otak Anda. Penelitian telah menunjukkan bahwa sarapan yang sehat dapat memengaruhi positif kemampuan berpikir, belajar, dan mengingat.

Ini adalah faktor kunci terutama bagi pelajar dan pekerja yang memerlukan kreativitas dan fokus. Dirangkum dari berbagai sumber, kebiasaan sarapan sehat bisa menjadi langkah pertama dalam perubahan gaya hidup yang lebih sehat secara keseluruhan.

Membiasakan sarapan adalah langkah pertama menuju pola makan yang lebih sehat dan gaya hidup yang lebih baik secara keseluruhan. Namun, jangan anggap sepele kebiasaan ini, karena sering tidak sarapan dapat memiliki dampak serius pada kesehatan dan kinerja kita sepanjang hari.

Penurunan Kinerja Mental dan Fisik

Sarapan adalah sumber utama energi untuk tubuh kita setelah berpuasa semalaman. Ketika kita melewatkan sarapan, otak dan tubuh kita kekurangan bahan bakar yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Akibatnya, kinerja mental dan fisik kita dapat menurun. Kita mungkin merasa lemah, mudah lelah, dan sulit berkonsentrasi.

Gangguan Metabolisme

Sarapan juga memainkan peran penting dalam mengatur metabolisme kita. Melewatkan sarapan dapat mengganggu ritme metabolisme normal, yang dapat mengarah pada peningkatan berat badan. Ketika tubuh merasa lapar karena kekurangan makanan di pagi hari, kita cenderung makan lebih banyak saat makan siang atau makan malam, yang dapat meningkatkan asupan kalori.


Gangguan Mood dan Emosi

Ilustrasi Pasangan Credit: unsplash.com/Carly

Ketika kita lapar, kita cenderung menjadi lebih mudah marah, mudah tersinggung, atau merasa stres. Ini karena kadar gula darah kita tidak stabil ketika kita tidak sarapan. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada mood dan emosi kita sepanjang hari.

Risiko Masalah Kesehatan Jangka Panjang

Melewatkan sarapan secara rutin dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jangka panjang, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan obesitas. Sarapan yang sehat dengan menu yang seimbang dapat membantu menjaga kadar gula darah dan kolesterol dalam batas normal.

Kualitas Tidur yang Buruk

Sarapan juga dapat memengaruhi kualitas tidur kita. Ketika kita melewatkan sarapan, kita mungkin merasa lapar di malam hari, yang dapat mengganggu tidur kita. Gangguan tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kinerja kita.

Infografis Oleh-oleh Makanan khas Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya