Indonesia Punya 21 Blok Migas Baru Dalam 3 Tahun Terakhir

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada 21 kontrak blok minyak dan gas bumi (migas) baru dalam 3 tahun terakhir.

oleh Arief Rahman H diperbarui 17 Mei 2024, 15:15 WIB
Blok Migas PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI). Dok PHI

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada 21 kontrak blok minyak dan gas bumi (migas) baru dalam 3 tahun terakhir. Paling banyak, blok migas tersebut berada di Indonesia Barat.

Direktur Pembinaan Hulu Minyak dan Gas Bumi Ariana Soemanto mengatakan sejak tahun 2021, terdapat 21 Production Sharing Contract (PSC) baru yang ditandatangani.

21 kontrak tersebut mendapatkan komitmen eksplorasi sebesar Rp 4 triliun, tidak termasuk Rp 11 triliun dari perpanjangan kontrak. Sehingga, total biaya eksplorasi sejak 3 tahun yang lalu telah mencapai Rp15 triliun.

"Dari 21 kontrak blok-blok migas baru yang ditandatangani sejak 2021, sebagian besar blok berada di Indonesia barat. Jadi Indonesia bagian barat masih memiliki potensi yang besar. Di saat yang sama, kita juga menyiapkan blok-blok potensial yang terletak di Indonesia Timur," ujar Ariana pada Plenary Session Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2024, di Tangerang, dikutip Jumat (17/5/2024).

Rinciannya

Rinciannya, 20 blok berada di Indonesia Barat, yakni Blok Bireun Sigli, Offshore Northwest Aceh (Meulaboh), Offshore Southwest Aceh (Singkil), West Kampar, South CPP, Jabung Tengah, Bertak Puyuh Pijar, Beluga, East Natuna, dan Paus.

Kemudian Blok Sangkar, Bawean, Liman, North Ketapang, Bunga, Agung I, Agung II, Bengara I, Akia, Peri Mahakam.

Sementara 1 blok, yakni Blok Bobara berada di Indonesia bagian Timur, yakni di Papua.

Ariana mengatakan pemerintah memberikan split atau bagi hasil yang menarik, termasuk untuk blok di Indonesia barat. Dari 21 blok, 12 blok di antaranya memberikan bagi hasil untuk kategori blok dengan risiko tinggi dan sangat tinggi, hingga 50 persen untuk blok gas bumi, dan sekitar 45 persen untuk blok minyak.

 


Undang Investor

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatatkan produksi minyak sebesar 566 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2.766 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1.044 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD). Dok PHE

Seperti yang diketahui, 21 blok-blok tersebut diperoleh dari penawaran langsung dan lelang reguler. Adapun kesuksesan dari penawaran langsung mencapai 76 persen dan lelang reguler hanya 21 persen yang mencapai tahap tanda tangan kontrak.

Ariana turut mengundang investor untuk bisa terlibat dalam mengembangkan blok-blok migas potensial di RI.

"Kami sangat merekomendasikan bagi kontraktor untuk mengikuti joint study untuk penawaran langsung, dan Pemerintah akan mendukung penuh dengan berbagai cara yang positif," ujar Ariana.

Ariana pun menyampaikan saat ini terdapat 54 blok yang akan dilelang dalam 5 tahun mendatang. 27 area untuk joint study yang disiapkan untuk bidding round 3 tahun ke depan, dan 27 blok potensial lainnya untuk lelang reguler.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya