Liputan6.com, Seoul - Militer Korea Selatan pada hari Jumat (17/5/2024) mengungkapkan Korea Utara menembakkan setidaknya satu rudal balistik tak dikenal.
"Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal ke arah Laut Timur," kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan seperti dilansir CNA.
Advertisement
Stasiun penyiaran Jepang, NHK, yang mengutip sumber-sumber pemerintah, menyebutkan rudal tampaknya memiliki jarak pendek dan telah jatuh.
Peluncuran rudal Korea Utara dilakukan beberapa jam setelah adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menuduh Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) menyesatkan opini publik mengenai isu ini dengan tuduhan berulang-ulang mereka bahwa Korea Utara mengirimkan senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina.
"Senjata taktis Korea Utara termasuk beberapa peluncur roket dan rudal yang kami tunjukkan baru-baru ini diproduksi untuk melaksanakan satu-satunya misi ... mencegah Seoul menciptakan pemikiran kosong," ungkap Kim Yo Jong.
Terima Kasih Korea Utara ke Rusia
Peluncuran ini merupakan yang terbaru sejak Korea Utara melakukan uji coba yang menurut Seoul merupakan rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya pada 22 April.
Korea Utara dilarang oleh serangkaian sanksi PBB untuk melakukan uji coba apa pun yang menggunakan teknologi balistik, namun sekutu utamanya, Rusia, menggunakan veto Dewan Keamanan PBB pada bulan Maret untuk secara efektif mengakhiri pemantauan pelanggaran oleh PBB. Untuk itu, Korea Utara secara khusus berterima kasih kepada Rusia.
Panel ahli PBB sedang menyelidiki tuduhan bahwa Korea Utara mentransfer senjata ke Rusia. Korea Selatan mengklaim pada bulan Maret bahwa sekitar 7.000 kontainer senjata telah dikirim ke Rusia untuk digunakan di Ukraina sejak sekitar Juli 2023.
AS dan para ahli mengatakan Korea Utara mencari berbagai bantuan militer dari Rusia sebagai imbalannya, seperti teknologi satelit dan peningkatan peralatan militer era Uni Soviet.
Advertisement