Liputan6.com, Jakarta Bagi pasangan monogami, perselingkuhan sering dianggap sebagai perusak hubungan nomor satu. Perselingkuhan dapat merusak kepercayaan dengan begitu dalam sehingga membuat seseorang merasa tidak mengenal pasangannya sama sekali.
Beberapa kasus perselingkuhan, seperti ‘tidur’ dengan mantan, jelas merupakan pelanggaran batas yang tidak dapat disangkal.
Advertisement
Namun, ada juga tindakan lain yang mungkin lebih berbahaya namun lebih mudah dimaafkan, yaitu banyaknya interaksi yang lebih kompleks ini terjadi di media sosial.
Sebagian para ahli setuju bahwa karena interaksi online dapat memiliki berbagai interpretasi, yang dimana hal tersebut sangatlah penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan untuk mengetahui apa yang dilakukan dan bagaimana harapan dari masing-masing pasangan tersebut.
Menurut Rachel Goldberg, MS, LMFT, yang merupakan pendiri persusahaan terapis Rachel Goldberg Therapy bahwa kebiasaan bermedia sosial yang bisa dianggap sebagai perselingkuhan atau masalah dalam hubungan dapat bervariasi, tergantung pada batasan-batasan yang telah disepakati oleh pasangan, perspektif masing-masing, dan pengalaman masa lalu.
Niloufar Esmaeilpour, MSc, RCC, SEP, pendiri dan direktur klinis perusahaan Lotus Therapy & Counseling Centre, setuju bahwa pasangan harus menggali lebih dalam dan berbicara secara transparan mengenai topik yang sensitif ini.
"Ada sedikit garis tipis antara interaksi media sosial yang tidak bersalah dan perilaku yang dapat ditafsirkan sebagai 'selingkuh'," katanya kepada Best Life. "Namun, ada beberapa aktivitas tertentu yang tampaknya lebih mungkin menimbulkan kekhawatiran."
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, berikut adalah beberapa tindakan online di media sosial yang umumnya dianggap sebagai bentuk perselingkuhan, dan bagaimana tindakan-tindakan tersebut dapat beresiko untuk merusak hubungan Anda, melansir dari Best Life, Jum’at (17/05/2024).
1. Berkirim pesan dengan mantan
Beberapa orang mungkin merasa tidak khawatir ketika pasangannya berkomunikasi dengan mantan. Dalam situasi seperti ini, tetap menjalin kontak di media sosial dengan mantan, dengan syarat percakapan tetap dalam batas kewajaran, mungkin dianggap wajar.
Namun, jika Anda mulai berinteraksi dengan mantan secara online tanpa memberi tahu pasangan Anda dan hal ini membuat pasangan Anda tidak nyaman, tindakan ini bisa dianggap sebagai bentuk perselingkuhan.
"Menghubungi mantan kekasih atau mantan pasangan secara online, terutama tanpa memberitahu pasangan Anda, bisa membuat mereka merasa tidak aman," ucap Goldberg.
Dia juga menambahkan bahwa pasangan Anda mungkin khawatir mereka tidak cukup baik seperti mantan Anda, atau bahkan bertanya-tanya apakah Anda menyesal atas hasil akhir hubungan Anda di masa lalu.
Advertisement
2. Menutupi jejak Anda
Natalie Rosado, LMHC, pendiri dan pemilik perusahaan Tampa Counseling Place, mengatakan bahwa jika Anda mendapati diri Anda berbohong tentang siapa yang Anda ajak bicara, menghapus pesan, menghapus riwayat penelusuran, atau menutupi jejak Anda, ini merupakan tanda bahaya.
"Selain itu, tidak mengizinkan pasangan untuk melihat ponsel milik Anda, hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa Anda menyembunyikan sesuatu dari mereka," tambah Goldberg.
3. Mengomentari penampilan orang lain di depan umum
Jika Anda merasa ingin mengomentari penampilan seseorang secara terbuka di media sosial, penting untuk menyadari bahwa tindakan tersebut bisa membuat pasangan Anda merasa malu, terluka, dan dikhianati.
"Saya sering mendengar tentang konflik yang muncul karena komentar tentang penampilan seseorang di Instagram." menurut seorang pekerja sosial klinis bernama Genny Finkel, LCSW.
Dia juga menambahkan, "Kita sering follow orang-orang yang berbeda di media sosial, seperti orang asing, rekan kerja, teman, dan kenalan. Komentar seperti 'terlihat bagus' atau 'kamu terlihat sangat cantik' mungkin terlihat sepele, namun bisa dianggap sebagai pelanggaran batas yang serius dalam hubungan oleh banyak orang."
Advertisement
4. Menjaga kerahasiaan akun media sosial
Jika salah satu pasangan membuat akun media sosial terpisah untuk berkomunikasi secara tidak terlihat, ini dapat dianggap sebagai bentuk perselingkuhan emosional.
Apalagi jika komunikasi tersebut meluas ke luar media sosial dan masuk ke dalam kehidupan nyata, hal ini bisa menjadi bentuk perselingkuhan yang lebih jelas.
Menurut Goldberg bahwasannya membuat akun media sosial yang tidak diketahui oleh pasangan atau menggunakan profil alternatif untuk berinteraksi dengan orang lain atau mengikuti akun tertentu bisa menunjukkan kurangnya transparansi dan kejujuran dalam hubungan.
5. Merayu atau melakukan percakapan yang bersifat seksual
Jika komunikasi Anda terbaca sebagai rayuan secara online, biasanya karena kata-kata Anda secara terang-terangan mengekspresikan ketertarikan pada orang lain selain pasangan Anda.
Esmaeilpour menjelaskan bahwa meskipun beberapa pasangan mungkin menganggap rayuan ringan sebagai hal yang tidak berbahaya, yang lain mungkin melihatnya sebagai pelanggaran terhadap eksklusivitas hubungan.
Hal ini menjadi lebih serius jika komunikasi tersebut bersifat seksual. Goldberg memperingatkan bahwa "Terlibat dalam percakapan seksual eksplisit atau merayu orang lain selain pasangan Anda dapat dianggap sebagai bentuk perselingkuhan emosional."
Advertisement
6. Terlalu banyak menceritakan tentang hubungan Anda kepada orang lain
Setiap individu membutuhkan cara untuk mengatasi masalah dalam hubungan mereka, seperti berbicara dengan teman dekat, anggota keluarga, atau terapis.
Namun, jika Anda membuka diri kepada orang yang Anda sukai tentang hubungan Anda, ini dapat dianggap sebagai pelanggaran batas yang serius.
Menurut Goldberg, "Berbagi detail intim tentang hubungan Anda dapat merusak hubungan emosional antara Anda dan pasangan, yang dapat mengakibatkan putusnya hubungan dan rasa tidak percaya."
Hal ini juga dapat dianggap sebagai pengkhianatan ganda karena selain membagikan informasi pribadi tentang pasangan Anda, Anda juga membangun hubungan emosional yang intim dengan orang lain.
Goldberg menambahkan bahwa mencari dukungan emosional dari orang lain selain pasangan Anda dapat menimbulkan perasaan cemburu dan tidak aman.
7. Menyukai atau mengomentari foto seseorang
"Menyukai, mengomentari, atau mengirim pesan langsung secara terus menerus sebagai respons terhadap unggahan seseorang, bisa dianggap sebagai kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam hubungan Anda, atau sebagai tanda bahwa Anda masih terbuka untuk pilihan lain jika hubungan Anda berakhir,” ucap Goldberg
Sebaliknya, pertimbangkan apakah Anda memberikan perlakuan khusus kepada seseorang.
Jika iya, hal ini mungkin menandakan perlunya menetapkan kembali batasan-batasan yang lebih sehat dalam hubungan Anda.
Advertisement
8. Mengikuti akun-akun para model di media sosial
Mengikuti model di media sosial hanya karena ketertarikan fisik dapat menyebabkan masalah dalam hubungan Anda.
Menurut Finkel bahwa mengikuti dan menyukai foto-foto model yang berpakaian minim bisa dianggap sebagai bentuk perselingkuhan.
Namun, Finkel juga menekankan bahwa ini seringkali menjadi area abu-abu di mana pasangan tidak saling berkomunikasi secara langsung, oleh karena itu penting untuk membicarakan perasaan Anda tentang hal ini sebelum menjadi masalah
"Klien-klien saya seringkali terkejut saat mengetahui bahwa pasangan mereka merasa tidak nyaman karena mereka mengikuti individu-individu berpenampilan menarik secara acak di media sosial," ujarnya.
9. Berbagi foto atau video yang bersifat intim
Menurut Goldberg, jika hubungan telah mencapai titik di mana salah satu pasangan membagikan foto atau video intim, ini umumnya dianggap sebagai bentuk perselingkuhan.
"Perilaku tersebut dianggap merusak karena melanggar kepercayaan, kejujuran, dan komitmen yang menjadi dasar hubungan yang sehat. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk berkomunikasi secara terbuka tentang batasan-batasan terkait penggunaan media sosial dan saling menghormati perasaan dan kekhawatiran satu sama lain," tambahnya.
Advertisement
10. Mengunduh bahkan sampai menggunakan aplikasi kencan online
Anda tidak perlu terlibat dalam perselingkuhan fisik untuk mengakhiri hubungan Anda karena menggunakan aplikasi kencan dapat menunjukkan niat untuk berselingkuh, yang sama menyakitkannya.
Menurut Rosado bahwa menggunakan aplikasi atau situs web kencan untuk bertemu orang baru (kecuali jika telah disepakati sebelumnya dalam hubungan terbuka) biasanya dianggap sebagai bentuk perselingkuhan. Banyak orang menggunakan platform media sosial sebagai jembatan untuk mengakses aplikasi-aplikasi ini secara rahasia.
Ia juga menjelaskan bahwa menggunakan aplikasi kencan menunjukkan kurangnya komitmen terhadap hubungan, menunjukkan bahwa salah satu pasangan masih mencari opsi lain.
"Hal ini dapat membuat pasangan merasa tidak dihargai, serta dapat menyebabkan hubungan emosional dan intim di antara pasangan semakin memburuk," katanya.