Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meyakini pameran bisnis UMKM bisa mencatatkan transaksi lebih dari Rp 1 triliun dalam 3 hari. Dia pun mengajak seluruh pihak kembali menggunakan produk lokal.
Hal tersebut disampaikan Teten usai menghadiri Inabuyer Expo 2024 di Smesco Indonesia, Jakarta. Eksibisi produk lokal ini telah mencatatkan transaksi lebih dari Rp 900 miliar sejak 15 Mei 2024 lalu.
Advertisement
"Tadi saya senang laporannya cukup baik ya Rp 900 miliar, hampir Rp 1 triliun, tembus lah ya," ujar Teten dalam sambutannya, Jumat (17/5/2024).
Perlu diketahui, Inabuyer Expo 2024 telah mencatatkan potensi transaksi senilai Rp 946,82 miliar dalam waktu 2 hari. Menurutnya, ini jadi bukti berhasilnya sinergi antara UMKM, perusahaan swasta, BUMN, hingga pemerintah daerah.
Sinergitas UMKM
"Sinergitas UMKM adalah kunci utama kemandirian ekonomi meski kita memiliki pasar suplai dan deman yang kuat masih banyak potensi rantai pasok yang belum terisi oleh UMKM Indonesia," kata dia.
"Nah ini yang justru penting terutama di sisi produksi. Inabuyer menurut kami sangat penting untuk mendukung perluasan produk UMKM dan koperasi dalam pengandaian barang dan jasa pemerintah serta rantai pasok bumn dan swasta," sambungnya.
Mengingat, ada aturan belanja pemerintah setidaknya mencakup 40 persen dari produk lokal. Hal itu disebut bisa menjadi pendongkrak ekonomi nasional di tengah kondisi global yang bergejolak.
"Apalagi saat ini ya ekonomi enggak sedang baik-baik saja meskipun Indonesia masih cukup kuat di 5 persen (5,11 persen). Tapi kita harus semua punya kesepakatan apakah belanja pemerintah, BUMN termasuk masyarakat beli produk dalam negeri, belanja di dalam negeri, ini untuk memperkuat ekonomi kita ya. Global sedang tidak baik-baik saja karena itu belanjakan uang kita di dalam negeri," tutur Teten Masduki.
Perkuat Ekosistem
Melalui pameran produk lokal yang mempertemukan pembeli dan penjual ini, Teten berharap ada penguatan ekosistem antara keduanya. Misalnya, dengan adanya business matching sehingga pasokan barang dan kebutuhan pembeli bisa sesuai.
"Jadi kita akan terus terkuat ekosistemnya ya antara supplier dan buyer-nya kita terus lakukan eh bisnis matching supaya memang ada kecocokan antara barang yang ditawarkan dengan belanja pemerintah dan BUMN," ucapnya.
"Nah ini kita perlu sempurnakan dengan LKPP ya supaya Inabuyarnya nanti makin besar makin, besar dan lebih efektif karena yang supplier dan buyer-nya sudah ketemu di permintaannya ya," pungkas Teten Masduki.
Advertisement
Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Sementara itu Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, transaksi yang terjadi di dalam negeri diharapkan juga bisa semakin mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di masa mendatang.
"Kami sebagai peritel punya tanggung jawab dan sebagai offtaker untuk memastikan semakin banyak pihak yang untuk belanja di dalam negeri. Ini adalah momentum bagi kami untuk menjalankan visi dan misi kami," kata Budihardjo.