Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada 13-17 Mei 2024. Sentimen global terutama data ekonomi Amerika Serikat (AS) dan rupiah yang menguat terhadap dolar AS menjadi penopang IHSG.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (18/5/2024), IHSG melonjak 3,22 persen ke posisi 7.317,23 dari pekan lalu 7.088,79.
Advertisement
Kapitalisasi pasar melambung 4,24 persen menjadi Rp 12.420 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 11.915 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan menguat 0,76 persen menjadi 1,11 juta kali transaksi dari 1,10 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Sementara itu, peningkatan tertinggi selama sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi saham sebesar 13,79 persen menjadi Rp 13,48 triliun dari penutupan pekan lalu di posisi Rp 11,85 triliun.
Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian merosot 1,34 persen menjadi 18,74 miliar saham dari 18,99 miliar saham pada penutupan pekan lalu.
Investor asing membukukan aksi beli saham Rp 869,15 miliar pada Jumat, 17 Mei 2024. Namun, selama sepekan, investor asing jual saham Rp 1,53 triliun. Pada 2024, investor asing melakukan aksi jual saham sebesar Rp 41,98 miliar.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat selama sepekan didorong sejumlah faktor. Pertama, inflasi Amerika Serikat (AS) pada April 2024 melandai di posisi 3,4 persen YoY. Kedua, meningkatnya kembali harapan potensi pemangkasan suku bunga pada September 2024 meski inflasi masih jauh dari 2 persen sebagai target the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS).
“Kemudian dengan ada penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat turut menjadi andil dalam pergerakan IHSG,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Pada pekan depan, Herditya prediksi IHSG masih berpeluang menguat meski cenderung terbatas dengan level support 7.231 dan level resistance 7.364.
“Kami perkirakan IHSG akan dipengaruhi pergerakan harga komoditas, nilai tukar rupiah dan investor masih akan memantau lanjutan dari kebijakan the Fed,” kata dia.
Penutupan IHSG pada 17 Mei 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada perdagangan Jumat sore ini. kenaikan IHSG ini seirama dengan mayoritas bursa saham di kawasan Asia.
Pada Jumat (17/5/2024), IHSG ditutup menguat 70,54 poin atau 0,97 persen ke posisi 7.317,24. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,20 poin atau 1,12 persen ke posisi 919,50.
“Nilai transaksi yang terjadi pada perdagangan saham hari ini sebesar Rp 13,42 triliun, dan dalam sepekan IHSG mengalami penguatan sebesar 3,12 persen," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya dikutip dari Antara.
Dari mancanegara, pada pekan ini Bureau of Labor Statistics mengumumkan data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) tercatat 3,4 persen year on year (yoy) pada April 2024, atau lebih rendah dibandingkan periode Maret 2024 sebesar 3,5 persen (yoy).
Secara bulanan, inflasi AS ada di angka 0,3 persen month to month (mtm) pada April 2024, atau melandai dibandingkan Maret yang tercatat 0,4 persen (yoy).
Kemudian, survei perangkat CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed berpotensi terjadi sebanyak dua kali dengan total 50 basis poin (bps) pada tahun ini.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Advertisement
9 Sektor Menghijau
Berdasarkan Indeks sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,66 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor kesehatan yang masing-masing naik 1,34 persen dan 0,75 persen.
Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam minus 0,41 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer yang minus 0,38 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BABY, RSCH, MBMA, PTMP dan PPRI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SOLA, MHKI, DATA, MMIX dan SMLE.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.193.313 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,36 miliar lembar saham senilai Rp13,42 triliun. Sebanyak 253 saham naik, 245 saham menurun, dan 274 tidak bergerak nilainya.
Bursa Saham Asia
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 132,90 poin atau 0,34 persen ke 38,787,39, indeks Hang Seng menguat 117,08 poin atau 0,91 persen ke 19.553,60.
Untuk indeks Shanghai menguat 31,63 poin atau 1,01 persen ke 3.154,03, dan indeks Strait Times menguat 8,48 poin atau 0,26 persen ke 3.313,47.
Penutupan IHSG pada 6-8 Mei 2024
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan 6-8 Mei 2024. Sentimen global seperti harga komoditas dan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 turut bayangi perdagangan yang hanya berlangsung selama tiga hari pada pekan ini.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (9/5/2024), IHSG turun 0,64 persen ke posisi 7.088,79 dari penutupan pekan lalu 7.134,72. Kapitalisasi pasar terpangkas 0,81 persen menjadi Rp 11.920 triliun dari Rp 12.010 triliun pada penutupan pekan lalu.
Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian anjlok 20,74 persen menjadi Rp 11,85 triliun dari Rp 14,95 triliun pada penutupan pekan lalu.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 3,13 persen menjadi 1,099 juta kali transaksi dari 1,065 juta kali transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan naik 2,15 persen menjadi 18,99 miliar saham dari 18,59 miliar saham dari penutupan pekan lalu.
Selama sepekan, sektor saham basic materials memimpin penguatan. Sektor saham basic materials naik 2,11 persen. Sektor saham energi bertambah 1,4 persen, sektor saham teknologi naik 0,21 persen dan sektor saham properti dan real estate bertambah 0,65 persen. Selain itu, sektor saham consumer non-siklikal menguat 0,13 persen, sektor saham perawatan kesehatan naik 0,15 persen.
Sementara itu, sektor saham consumer siklikal melemah 0,51 persen, sektor saham industri turun 1,99 persen, sektor saham keuangan terpangkas 1,4 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,04 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,45 persen.
Advertisement