Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia mencatatkan penguatan dalam dua pekan berturut-turut. Kenaikan harga emas ini salah satunya didorong oleh stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah China.
Selain itu, harapan akan adanya penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) juga ikut menjadi pendorong kenaikan harga emas dunia.
Advertisement
Bahkan kedua sentimen ini juga ikut mendorong harga logam dasar dan logam mulia seperti perak. Tak tanggung-tanggung, harga perak menembus level USD 30 per ounce dan mencapai tingkat tertinggi dalam 11 tahun.
Mengutip CNBC, Sabtu (18/5/2024), harga emas di pasar spot naik 1,3% menjadi USD 2.407,65 per ounce, tertinggi sejak 19 April. Sedangkan harga emas berjangka AS juga naik 1,2% menjadi USD 2.412,10 per ounce.
"Harga emas bergerak lebih tinggi meskipun ada (kenaikan) dolar AS dan imbal hasil obligasi AS. Saya pikir dalam hal ini, stimulus China telah membantu karena kita juga melihat logam dasar lainnya berkinerja sangat baik," kata kepala analis TD Securities Bart Melek.
Harga emas dan logam dasar lainnya terangkat setelah China mengumumkan langkah-langkah bersejarah untuk menstabilkan sektor properti yang dilanda krisis, yang merupakan konsumen utama logam industri dan juga emas.
Harga emas batangan naik 2% sepanjang minggu ini.
Suku Bunga
“Pada akhirnya emas merespons gagasan bahwa inflasi harga konsumen (CPI) mungkin terkendali. Pembicaraan apa pun mengenai suku bunga tinggi yang berkepanjangan akan dimitigasi,” tambah Melek.
Para pelaku pasar memperkirakan pemotongan suku bunga The Fed sebesar dua perempat poin pada tahun ini, dengan bulan November sebagai titik awal yang paling memungkinkan.
Suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Di pasar fisik, dealer menawarkan premi yang lebih rendah di China dan diskon yang lebih besar di India pada minggu ini.
Perak dan Platinum
Sementara itu, perak dan platinum mendapat dukungan dari kenaikan harga emas dan logam dasar.
“Setiap kali kita berbicara mengenai stimulus yang diberikan oleh China, hal ini akan meningkatkan pasar platinum,” kata Melek.
Perak di pasar spot naik 3,6% menjadi USD 30,66 per ounce setelah menembus di atas level resistensi utama USD 30.
Terakhir kali perak mencapai level harga USD 30 adalah pada awal tahun 2021, namun perak tidak dapat mempertahankannya dalam jangka waktu yang lama selama lebih dari satu dekade.
Platinum bertambah 1,8% menjadi USD 1.076,05, setelah mencapai level tertinggi satu tahun pada hari Kamis. Logam ini naik 8% sepanjang minggu ini karena berlanjutnya defisit struktural.
Paladium naik 1,3% menjadi USD 1.006,95 per ounce.
Advertisement