Saham Melejit 38% di Bursa AS, Nilai Pasar Restoran China Ini Sentuh Rp 27,7 Triliun

Merek restoran China Haidilao mengumpulkan dana hingga USD 52,7 juta dengan menjual hampir 2,7 juta American Depositary Shares.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Mei 2024, 18:25 WIB
Zhang Yong dan Shu Ping, pemilik restoran makanan hotpot Haidilao di Singapura, AS, Korea Selatan, dan Jepang (Foto: Straits Times)

Liputan6.com, Jakarta - Saham Super Hi International Holding Ltd (HDL) yang dikenal sebagai operator restoran HaiDiLao melonjak 38% dalam debutnya di bursa Nasdaq.

Mengutip US News, Minggu (19/5/2024) kenaikan saham HDL yang tinggi menambah nilai pasar operator jaringan restoran hotpot China Haidilao itu menjadi sekitar USD 1,74 miliar atau setara Rp 27,7 triliun.

Super Hi International dibuka pada harga USD 27 per saham dibandingkan dengan harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar USD 19,56 per saham.

Merek restoran China tersebut pada hari Kamis 17 Mei 2024 mampu mengumpulkan dana USD 52,7 juta atau Rp 841,3 miliar dengan menjual hampir USD 2,7 juta American Depositary Shares.

Setelah dua tahun yang suram, pasar IPO AS mulai bangkit kembali karena tidak hanya perusahaan swasta baru yang mencatatkan saham mereka, namun perusahaan asing juga memilih bursa AS untuk melakukan debut di pasar tersebut.

Pelaku pasar mengharapkan banyaknya pendatang baru seiring berjalannya tahun ini di tengah meningkatnya harapan penurunan suku bunga pada paruh kedua 2024, yang diperkirakan akan meningkatkan sentimen seputar IPO.

HaiDiLao, yang dimulai di sebuah kota kecil di Sichuan pada tahun 1994, telah menjadi salah satu merek restoran hot pot China terpopuler di dunia.

Super Hi, yang mulai beroperasi di luar China pada 2012 melalui perusahaan induknya Haidilao International, dipisahkan dan dicatatkan sebagai perusahaan publik di Hong Kong pada akhir 2022.

Sejak membuka restoran pertamanya di Singapura pada 2012, merek restoran masakan China ini telah berkembang menjadi 115 restoran mandiri di 12 negara di empat benua pada akhir tahun 2023.


IHSG Ikuti Jejak Bursa Asia, Seluruh Sektor Saham Kompak Menghijau

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis (16/5/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi beli saham oleh investor asing dan bursa Asia yang melesat.

Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,93 persen ke posisi 7.246,69. Indeks LQ45 menguat 0,88 persen ke posisi 909,30. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.270,75 dan terendah 7.201,91. Sebanyak 312 saham menguat sehingga angkat IHSG. 210 saham melemah dan 250 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.193.461 kali dengan volume perdagangan 19 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.905. Investor asing beli saham Rp 526,58 miliar. Investor asing jual saham Rp 911,13 miliar pada 2024.

Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham basic menguat 2,69 persen, dan pimpin penguatan. Disusul sektor saham properti naik 1,73 persen dan sektor saham transportasi bertambah 1,47 persen. Selain itu, sektor saham energi menguat 0,54 persen, sektor saham industri mendaki 0,67 persen, sektor saham nonsiklikal melesat 1,21 persen.

Kemudian sektor saham siklikal bertambah 0,78 persen, sektor saham kesehatan naik tipis 0,12 persen, sektor saham keuangan melejit 0,41 persen, sektor saham teknologi naik 0,57 persen, sektor saham infrastruktur menguat 0,15 persen dan sektor saham transportasi naik 1,47 persen.

 


Gerak Saham EXCL dan FREN

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Usai induk usaha Perseroan grup Axiata teken MoU merger dengan Smartfren, saham EXCL melemah. Harga saham EXCL merosot 7,75 persen ke posisi Rp 2.380 per saham. Harga saham EXCL dibuka turun 40 poin ke posisi Rp 2.540 per saham. Harga saham EXCL berada di level tertinggi Rp 2.540 dan terendah Rp 2.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.298 kali dengan volume perdagangan 569.481 saham. Nilai transaksi Rp 137,6 miliar.

Saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) stagnan di posisi Rp 50 per saham. Harga saham FREN dibuka naik satu poin ke posisi Rp 51. Harga saham FREN berada di level tertinggi Rp 53 dan terendah Rp 50 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.694 kali dengan volume perdagangan 2.477.947 saham. Nilai transaksi Rp 12,4 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya