Deswita Maharani Menangis Ceritakan Sakit yang Diderita Mendiang Ayahnya

Deswita Maharani menceritakan kronologis meninggalnya sang ayah.

oleh M Altaf Jauhar diperbarui 18 Mei 2024, 16:00 WIB
Deswita Maharani dan Ferry Maryadi menghadiri pemakaman Yusuf Affendy di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta Ayahanda Deswita Maharani, Yusuf Affendy, meninggal dunia pada Sabtu dini hari, 18 Mei 2024, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Jenazah ayahanda Deswita dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, ba'da Zuhur. 

Usai prosesi pemakaman, Deswita Maharani dan Ferry Maryadi menceritakan riwayat  penyakit yang diderita almarhum ayahnya Deswita mengungkapkan, sudah cukup lama ayahnya sakit.

"Sebenernya sakitnya udah lama, jadi memang bulan Ramadan itu dia bener-bener nggak maksimal banget jalaninnya," ujar Deswita sambil menangis, di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2024).

"Lama-lama badannya mulai kuning. Aku mikirnya secara kami awam, kalau kuning gejalanya liver kan. Tapi dia nggak mau dibawa ke dokter, dibujukin ke rumah sakit nggak mau. Sampe Lebaran tuh dia nggak bisa ikutan solat ied, Lebaran tuh gak hapyy banget," Deswita Maharani menambahkan.

 


Dibawa Ke Rumah Sakit

Deswita Maharani dan Ferry Maryadi menghadiri pemakaman Yusuf Affendy di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.

Deswita mengatakan, mendiang akhirnya bersedia dibawa ke rumah sakit, setelah keluarga berusaha membujuknya. Namun mengingat kondisi sang ayah yang terus menurun, keluarga pun memindahkan mendiang ke rumah sakit yang memiliki fasilitas medis  lebih lengkap. 

"Walaupun jauh, kita pindah ke RSPAD Gatot Subroto. Di situ ditangani luar biasa. Begitu pindah ke RSPAD, dokter curiga kalau papah menderita kanker. Bener aja, satu hari setelah dicek, kankernya sudah stadium 4. Ternyata kankernya udah menyebar kemana-mana bahkan sampai ke usus halus," jelasnya.

 


Sebelum Meninggal

Deswita Maharani dan Ferry Maryadi menghadiri pemakaman Yusuf Affendy di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.

Deswita mengatakan, malam sebelum meninggal dunia, mendiang tampak menahan rasa sakit meski tak mengeluarkan sepatah katapun. Meski dokter sudah memberikan usaha terbaik, Deswita berusaha ikhlas ayahanda tercinta harus pergi untuk selamanya. 

"Malam tuh dia kayaknya udah sakit banget. bahkan dia tuh pergiya ga kbersuara, gak ada rintihan. suster sama dokter udah memberikan usaha maksimal," urainya.

 


Menemani

Ferry Maryadi melanjutkan, semalam kakaknya paling tua yang menemani almarhum di rumah sakit. Saat mendengar kabar kondisi sang ayah menurun, Ferry dan Deswita langsung bergegas menuju rumah sakit. 

"Semalam yang nungguin tuh abang kita yang pertama. Telepon kita jam 2 pagi kasih tau kondisi papa, kita langsung ke sana. Pas kita sampai udah meninggal," ucap Ferry Maryadi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya