Apa Pekerjaan Paling Berkah di Akhir Zaman? Simak Dalil dan Penjelasan Imam Nawawi

Pekerjaan terbaik dan berkah di akhir zaman ialah memelihara domba atau kambing. Simak dalilnya dan penjelasan Imam Nawawi

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2024, 07:30 WIB
Penggembala membawa domba gunung mereka ke lembah padang rumput saat acara penggalangan domba tradisional di Mittenwald, Jerman Selatan (9/9). (AFP Photo/dpa/Angelika Warmuth)

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu tanda-tanda akhir zaman atau saat telah dekat datangnya kiamat ialah munculnya banyak fitnah. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini,

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ العِلْمُ، وَتَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ، وَتَظْهَرَ الفِتَنُ، وَيَكْثُرَ الهَرْجُ – وَهُوَ القَتْلُ القَتْلُ – حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمُ المَالُ فَيَفِيضَ

“Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al Haraj -yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian.” (HR. Bukhari).

Saat terjadi banyak fitnah inilah, maka tak sedikit dari manusia yang berusaha menghindar dari hiruk pikuknya dunia, salah satunya ialah beruzlah atau menyepi dari keramaian, demi menghindari fitnah.

Permasalahannya ialah tatkala menyepi dari keramaian pertanyaannya ialah pekerjaan apakah yang paling baik dalam kondisi semacam itu?

Menurut Imam Nawawi, pekerjaan yang paling baik dan berkah ialah pelihara domba atau kambing.

 

Simak Video Pilihan Ini:


Pandangan Imam Nawawi

Salah satu jenis kitab kuning puluhan halaman yang akan digunakan dalam ngaji pasaran di pesantren selama Ramadan (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Imam Nawawi menyebut secara jelas perihal pekerjaan yang paling baik dan berkah di akhir zaman ialah menggembala atau memelihara kambing. Hal ini dijelaskan dalam kitab yang sangat populer di kalangan masyarakat pesantren yakni Riyadus Sholihin.

Menukil Hidayatullah.com, perihal ini dijelaskan dalam bab beruzlah. Beliau menyampaikan bahwa beruzlah atau menyendiri ketika moral manusia sudah rusak, takut agama ini terfitnah, dan takut terjerumus dalam keharaman dan syubhat, adalah hal yang disunahkan.

Nah ketika kita menyendiri dan takut kepada hal yang haram, lantas apa pekerjaan kita untuk menghidupi diri dan keluarga kita? Memelihara kambing, itulah salah satu jawabannya. Untuk jawaban ini tidak tanggung-tanggung Imam Nawawi memberikan tiga hadis sahih sebagai rujukannya. Berikut adalah hadis-hadis tersebut:

Dari Abu Hurairah R.A., dari Nabi SAW, dia bersabda: “Setiap Nabi yang diutus oleh Allah adalah menggembala kambing”. Sahabat-sahabat beliau bertanya: “Begitu juga engkau ?”; Rasulullah bersabda: “Ya, aku menggembalanya dengan upah beberapa qirath penduduk Mekah.” (H.R. Bukhari)

Adapun hadis lain yang beliau kutip untuk menguatkan pendapatnya ialah hadis berikut ini:

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قالَ: قالَ رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : "يُوشَكُ أنْ يكونَ خيرَ مالِ المسلمِ غَنَمٌ يَتَّبعُ بها شَعَفَ الجبالِ، ومواقعَ القطرِ يَفِرُّ بدينِهِ من الفتنِ 

Dari Abu Sa'īd Al-Khudri -raḍiyallāhu 'anhu-, ia berkata, "Rasulullah -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- bersabda, "Hampir datang masanya bahwa sebaik-baik harta seorang Muslim itu adalah kambing yang digembalakannya di puncak gunung serta tempat-tempat subur, karena menjauhi berbagai fitnah yang mengganggu agamanya  (HR. Bukhari).


Para Nabi juga Pernah Menggembala Kambing

Kawanan mambing melewati jembatan kayu saat mencari makan di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta, Rabu (7/11). Peternak menggembalakan kambingnya di kawasan tersebut untuk mengurangi biaya pakan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Menukil Rumaysho.com, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا بَعَثَ اللَّهُ نَبِيًّا إِلاَّ رَعَى الْغَنَمَ » . فَقَالَ أَصْحَابُهُ وَأَنْتَ فَقَالَ « نَعَمْ كُنْتُ أَرْعَاهَا عَلَى قَرَارِيطَ لأَهْلِ مَكَّةَ »

“Tidak ada Nabi kecuali pernah menjadi penggembala kambing.” Mereka para sahabat bertanya, “Apakah engkau juga wahai Rasulullah?” Beliau berkata, “Iya, saya telah menggembala dengan imbalan beberapa qirath (mata uang dinar, pen.) dari penduduk Mekah.” (HR. Bukhari, no. 2262)

Nabi lain yang menjadi penggembala kambing adalah Nabi Musa ‘alaihis salam sebagaimana disebutkan dalam ayat,

قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى.

“Musa berkata, “Ini adalah tongkatku. Aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya.” (QS. Thaha: 18)

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya