Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Noor mengungkapkan, pihaknya akan mengajukan tiga sampai empat kader untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Tentunya nanti Pak Yusril akan mencoba dengan PBB mengajukan kader-kader terbaiknya sekitar tiga sampai empat nama," kata Afriansyah Noor di Kantor DPP PBB, Jakarta, dikutip Minggu (19/5/2024).
Advertisement
Dia menyampaikan, PBB kemungkinan akan mengajukan mantan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Pj Ketua Umum PBB Fachri Bachmid, Yuri Kemal, hingga dirinya untuk masuk kabinet Prabowo-Gibran.
Kendati demikian, nama-nama tersebut belum diajukan dan belum dibahas secara resmi kepada Prabowo.
"Cuma dulu Pak Prabowo sudah bilang nanti kita walaupun PBB-nya tidak ada kursi di Parlemen tapi saya tetap akan mengajak dan melibatkan PBB membantu pemerintahan saya," tandas Afriansyah.
Sementara itu, mantan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengaku, mendengar adanya wacana 40 menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, dia menegaskan belum mendengar secara resmi dari Prabowo maupun Gibran terkait penambahan jumlah kementerian.
"Saya sih belum dengar resmi dari beliau (Prabowo), wacana yang berkembang sekitar 40, jadi ya nambah sekitar enam Kementerian lagi dari hari sekarang," kata Yusril di Kantor DPP PBB, Jakarta, dikutip Minggu (19/5/2024).
Lebih lanjut, dia pun mendukung adanya revisi Undang-undang Kementerian Negara tentang jumlah kementerian yang semula hanya dibatasi 34 menteri.
Dia menilai, adanya batasan jumlah menteri akan menyulitkan program-program yang akan dijalankan oleh presiden.
"Kita selalu mengatakan bahwa mengangkat dan memberhentikan menteri itu kewenangannya presiden, hak prerogatif presiden, bagaimana presiden mengangkat menteri kalau misalnya kementeriannya tidak ada," ucap Yusril.
"Tentu presiden akan dengan bijak tidak mungkin akan membentuk kabinet 100 menteri misalnya tapi yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan," imbuhnya.
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid
Yusril Ihza Mahendra resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB). Hal itu disampaikan Yusril dalam sidang Musyawarah Dewan Partai (MDP) PBB yang digelar di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PBB, Jakarta, Sabtu (18/5/2024) malam.
Diketahui, MDP adalah lembaga tertinggi di dalam Struktur organisasi PBB yang berwenang mengambil keputusan-keputusan penting seperti melakukan perubahan terbatas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Selain itu, forum ini juga memilih seorang Penjabat (Pj) Ketua Umum jika Ketum yang dipilih dalam Muktamar berhalangan tetap.
Permintaan Yusril Ihza Mahendra mengundurkan diri diterima oleh peserta MDP yang terdiri atas DPP PBB, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), serta badan-badan khusus dan otonom partainya yang seluruhnya berjumlah 49 suara dalam pengambilan keputusan.
Dalam pemungutan suara untuk memilih Pj Ketum, Ketua Mahkamah Partai PBB Fahri Bachmid mendapat dukungan 29 suara, sementara Sekjen DPP PBB Afriansyah Noor memperoleh dukungan 20 suara.
"Dengan demikian, sesuai ART PBB, MDP mensahkan Fahri Bachmid menjadi Penjabat Ketua Umum PBB sampai terpilihnya Ketua Umum PBB defenitif hasil Muktamar PBB yang akan datang, yang disepakati MDP akan dilaksanakan selambat-lambatnya akhir Januari 2025," kata Yusril, dalam keterangan resmi, Minggu (19/5/2024).
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement