Otoritas AS Tetapkan Status Kadal Dunes Sagebrush di New Mexico Terancam Punah

Menurut para ahli biologi, sebagian besar habitat kadal berwarna coklat muda berduri berukuran 6,5 sentimeter itu telah terfragmentasi.

oleh Tim Global diperbarui 22 Mei 2024, 21:34 WIB
Menurut para ahli biologi, sebagian besar habitat kadal berwarna coklat muda berduri berukuran 6,5 sentimeter itu telah terfragmentasi (AP).

Liputan6.com, Santa Fe - Pejabat federal Amerika Serikat (AS) bidang satwa liar pada Jumat (17/5/2024) menetapkan Kadal Dunes Sagebrush di bagian tenggara New Mexico dan Texas Barat sebagai spesies yang terancam punah.

Mereka juga menyebut pengembangan energi di masa depan, penambangan pasir dan perubahan iklim, sebagai ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup spesies reptil tersebut.

"Kami telah menetapkan bahwa Kadal Dunes Sagebrush berada dalam bahaya dan terancam punah di seluruh wilayah jelajahnya," kata Dinas Perikanan dan Margasatwa AS.

Dinas itu menyimpulkan bahwa kadal tersebut sudah punah secara fungsional di 47 persen wilayah jelajahnya.

Menurut para ahli biologi, sebagian besar habitat kadal berwarna coklat muda berduri berukuran 6,5 sentimeter itu telah terfragmentasi, dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (21/5).

Sehingga menghalangi spesies tersebut untuk menemukan pasangan selain dan sulit berkembangbiak.

"Bahkan jika tidak ada perluasan lebih lanjut dari industri pertambangan minyak dan gas atau pasir, jejak yang ada dari operasi ini akan terus memberikan dampak negatif terhadap kadal bukit pasir di masa depan,” kata badan tersebut dalam keputusan akhirnya, yang diterbitkan di Daftar Federal.

Keputusan tersebut mengakhiri perselisihan hukum dan peraturan selama dua dekade antara pemerintah AS, aktivis lingkungan hidup, dan industri minyak dan gas (migas).

Para pemerhati lingkungan menyambut baik langkah tersebut, sedangkan para pemimpin industri mengecam tindakan tersebut sebagai ancaman terhadap produksi bahan bakar fosil di masa depan.

Keputusan ini dianggap mampu memberikan nyawa untuk bertahan hidup bagi spesies unik yang selama ini menempati habitat di industri bahan bakar fosil, kata Bryan Bird, direktur Pembela Margasatwa Southwest.

"Kadal semak belukar bukit pasir menghabiskan waktu terlalu lama mendekam di kotak Pandora yang penuh dengan politik dan administrasi, bahkan ketika populasinya terjun bebas menuju kepunahan," kata Bird dalam sebuah pernyataan.


Habitat Kadal Dunes Sagebrush

Kadal Ini Julurkan Lidah Biru untuk Intimidasi Pemangsa (Sumber: Pixabay)

 

Para ilmuwan mengatakan kadal ini hanya ditemukan di Cekungan Permian, wilayah terkecil kedua di antara kadal di Amerika bagian Utara.

Reptil ini hidup di bukit pasir dan di antara pohon ek, tempat mereka memakan serangga dan laba-laba, dan bersembunyi di pasir untuk perlindungan dari suhu ekstrem.

Dinas Perikanan dan Margasatwa mengatakan bahwa perjanjian tersebut telah memberikan banyak manfaat konservasi bagi kadal.

Namun berdasarkan informasi yang kami ulas dalam penilaian kami menyimpulkan bahwa risiko kepunahan bagi kadal bukit pasir tetap tinggi meskipun ada upaya ini.

Antara lain, jaringan jalan akan terus membatasi pergerakan dan memfasilitasi tingkat kematian langsung kadal semak belukar di bukit pasir akibat lalu lintas, tambahnya.

Di sisi lain, pembangunan industri akan terus memberikan dampak buruk terhadap habitat di sekitarnya dan melemahkan struktur formasi bukit pasir.

Infografis 6 Hewan Peliharaan Populer (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya