Isak Tangis Keluarga Korban Pesawat Jatuh BSD Saat Tiba di RS Polri

Salah satu korban jatuhnya pesawat di kawasan BSD tak bisa membendung tangis saat tiba di RS Polri.

oleh Tim News diperbarui 20 Mei 2024, 06:00 WIB
Salah satu korban jatuhnya pesawat di kawasan BSD tak bisa membendung tangis saat tiba di RS Polri. (Foto: Merdeka.com/Nur Habibie).

Liputan6.com, Jakarta Tiga jenazah korban jatuhnya pesawat di Kawasan BSD, Tangerang Selatan, tengah dilakukan identifikasi di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Tiga korban diketahui atas nama Suwanda (55), Farid Ahmad (34) dan Pulu Darmawan (39).

Salah satu istri korban, yakni Fahri Ahmad tiba di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Pantauan merdeka.com, Minggu (19/5/2024),  ia tiba di lokasi sekitar pukul 23.20 WIB.

Saat itu, ia datang dari Bandung, Jawa Barat, bersama dengan adik korban. Keduanya saat itu terlihat mengenakan pakaian serba berwarna hitam.

Mereka terlihat langsung menuju ke ruangan atau Rumah Duka A RS Polri, sambil didampingi oleh sejumlah orang yang diduga kerabat atau teman dari korban.

Ketika itu, istri korban terlihat masih menangis saat berada di dalam ruangan sejak menuju atau berjalan ke dalam Rumah Duka A.

Saat ini, istri maupun adik korban masih berada di Rumah Duka A, sambil ditemani oleh sejumlah orang.

Selain itu, terkait dengan jenazah korban yang bekerja sebagai engineer ini apakah akan dibawa malam ini ke Bandung, Jawa Barat, belum diketahui secara pasti.

Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, telah menerima jenazah korban pesawat jatuh di Kawasan BSD, Tangerang Selatan. Kejadian yang menelan tiga orang korban jiwa ini terjadi pada Minggu (19/5/2024) sekira pukul 15.30 WIB.

 

 


Proses Identifikasi

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, saat ini seluruh jenazah jatuhnya pesawat sedang dalam proses identifikasi.

"Sudah dimulai (proses identifikasi) jadi untuk pemeriksaan luar saja. Sambil menunggu persetujuan keluarga apakah akan dilakukan autopsi atau pemeriksaan dalam, itu koordinasi dari pada penyidik kepada keluarga ini yang kami tunggu," kata Hariyanto kepada wartawan di RS Polri, Jakarta, Minggu (19/5).

Nantinya hasil autopsi yang telah disetujui oleh pihak keluarga dijelaskannya bisa digunakan sebagai tambahan data untuk mengetahui penyebab pastinya jatuhnya pesawat.

"Karena autopsi itu sebab kematian. Karena apa mungkin banyak sekali alternatif-alternatifnya yang perlu pemeriksaan-pemeriksaan lanjutan yang lain sehingga agak lama," jelasnya.

 


Beri Keterangan

Selain itu, beberapa orang dari Indonesia Flying Club atau perkumpulan penerbang Indonesia tersebut sudah mendatangi pos Ante Mortem.

Kedatangannya itu untuk memberikan keterangan seperti ciri-ciri korban ataupun pakaian yang dikenakan korban sebelum meninggal.

"Untuk Ante Mortemnya identitas sudah kita terima, tapi untuk post mortemnya nanti kita baru akan kita laksanakan untuk apakah jadi otopsi atau hanya identifikasi dan pemeriksaan luar saja," ujarnya.

Sejauh ini kata Hariyanto, nama-nama korban yang diungkapkan kantor Sar Jakarta telah sesuai dengan keterangan yang didapatkan di Pos Ante Mortem. Nama-nama korban itu yakin Pulu Darmawan, Suanda dan Farid Ahmad.

"Sesuai. Ya itu informasi dari yang beredar juga seperti itu yang masuk kepada kita juga seperti itu," pungkasnya.

 

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya