Liputan6.com, Jakarta - Gunung Semeru mengalami erupsi pada Senin pagi (20/5/2024), pukul 06.11 WIB. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Semeru mencapai 800 meter di atas puncak, atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu erupsi Gunung Semeru kali ini teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 105 detik.
Advertisement
Masyarakat dan wisawatan yang berada di sekitar Gunung Semeru dilarang beraktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Sepanjang 2024 Gunung Semeru tercatat sudah meletus sebanyak 273 kali, paling banyak di antara gunung-gunung lain di Indonesia. Hingga hari ini Senin 20 Mei 2024, pukul 06.30 WIB, Gunung Semeru masih berstatus Siaga (Level III).
Tentang Gunung Semeru
Gunung Semeru adalah gunung berapi yang terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur, Indonesia. Dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut, Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Keindahan alamnya yang menakjubkan dan statusnya sebagai gunung berapi paling aktif di Indonesia membuatnya menjadi tujuan favorit para pendaki dan pecinta alam.
Gunung Semeru memiliki keindahan alam yang luar biasa. Dari puncaknya, para pendaki dapat menikmati pemandangan yang spektakuler, termasuk lautan awan yang menggantung di lembah-lembah, hamparan padang rumput yang hijau, dan pegunungan yang menjulang di kejauhan. Pemandangan matahari terbit dan terbenam dari puncak Semeru juga sangat memukau, menciptakan momen magis yang tak terlupakan.
Namun, menggapai puncak Gunung Semeru bukanlah tugas yang mudah. Pendakian ke puncak Semeru membutuhkan kekuatan fisik yang baik dan kesediaan untuk menghadapi tantangan yang ada. Rute pendakian yang umumnya diambil adalah melalui Ranu Pane, sebuah desa di kaki gunung. Perjalanan menuju puncak memakan waktu sekitar dua hingga tiga hari, dengan berbagai pos peristirahatan di sepanjang jalan.
Selama pendakian, pendaki akan melewati hutan-hutan lebat dan melintasi lahar dingin, yang merupakan sisa-sisa letusan gunung pada masa lalu. Kemudian, pendaki akan mencapai Ranu Kumbolo, sebuah danau indah yang dikelilingi oleh pegunungan. Ranu Kumbolo adalah tempat istirahat yang populer bagi pendaki sebelum melanjutkan perjalanan ke puncak Semeru.
Tantangan terbesar dalam pendakian Semeru adalah saat mencapai puncak, yang dikenal sebagai Mahameru. Pendakian terakhir ini melibatkan trek yang curam dan berbatu, serta medan yang terjal. Namun, setelah melewati semua rintangan ini, pendaki akan dihadiahi dengan pemandangan yang luar biasa dari puncak Semeru. Suara dentuman letusan gunung berapi yang terdengar dari kawah aktif di puncak juga menambah sensasi petualangan yang unik.
Selain keindahan alamnya, Gunung Semeru juga memiliki nilai spiritual yang tinggi bagi penduduk setempat. Gunung ini dianggap suci dan sering dikunjungi oleh para penganut agama Hindu dan Tengger. Setiap tahun, pada bulan Kasada, ritual unik dilakukan di kaki gunung. Para pengunjung melemparkan buah-buahan, sayuran, dan hewan kurban ke dalam kawah Semeru sebagai persembahan kepada dewa gunung.
Namun, penting untuk diingat bahwa pendakian ke Gunung Semeru harus dilakukan dengan persiapan yang matang dan dengan pengawasan yang tepat. Sebelum memulai pendakian, pendaki harus mendapatkan izin dari pihak berwenang dan mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang diperlukan. Kondisi cuaca dan keamanan di sekitar gunung juga harus dipantau secara teratur.
Gunung Semeru adalah surga bagi para pendaki dan pecinta alam. Keindahan alamnya yang menakjubkan dan pengalaman pendakian yang menantang membuatnya menjadi destinasi yang sangat dicari. Dengan persiapan yang matang dan pengawasan yang tepat, pendakian ke puncak Semeru akan menjadi petualangan yang tak terlupakan, menyaksikan keajaiban alam yang luar biasa dari puncak dunia Jawa.
Advertisement