23 Mei 2021: Kereta Gantung Jatuh dari Ketinggian 20 Meter di Pegunungan Italia, 14 Orang Tewas

Pada tanggal 23 Mei 2021, sekitar 14 orang dilaporkan meninggal dan seorang anak mengalami luka serius setelah sebuah kereta gantung jatuh di pegunungan dekat Danau Maggiore di Italia Utara, menjadikannya sebagai bencana kereta gantung terburuk di Italia sejak 1998.

oleh Najma Ramadhanya diperbarui 23 Mei 2024, 06:00 WIB
Ilustrasi kereta gantung (dok. Pixabay.com/beingboring)

Liputan6.com, Mottarone - Sekitar 14 orang dilaporkan tewas dan seorang anak yang terluka parah setelah sebuah kereta gantung jatuh di pegunungan dekat Danau Maggiore di Italia Utara pada 23 Mei 2021, tepat 3 tahun lalu. 

Melansir dari BBC, Kamis (23/5/2024), kecelakaan ini terjadi pada layanan kereta gantung yang mengangkut pengunjung dari kota resor Stresa ke gunung Mottarone di wilayah Piedmont.

Lima warga negara Israel termasuk di antara korban tewas, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Israel.

Sebagian besar korban langsung meninggal di lokasi kecelakaan, dan jumlah korban tewas terus meningkat sepanjang sore hari setelah kejadian, saat reruntuhan sedang dicari. 

Para pejabat mengatakan bahwa dua orang yang selamat, anak-anak berusia sekitar lima dan sembilan tahun saat itu, langsung diterbangkan ke rumah sakit di Turin, tetapi anak yang lebih tua kemudian dinyatakan tewas.

Sementara anak yang lebih muda, yang juga merupakan warga negara Israel, menjalani operasi dan berada dalam kondisi kritis.

"Kami sangat terpukul," kata Marcella Severino, Wali Kota Stresa, kepada penyiar RAI.

Kecelakaan itu dilaporkan terjadi sekitar pukul 12.30 waktu setempat, pada hari Minggu 23 Mei 2021.

Penyebab kecelakaan tersebut awalnya masih belum jelas, tetapi laporan lokal menunjukkan bahwa kabel dengan panjang 300 meter tersebut putus dari puncak gunung.

Kereta gantungnya kemudian jatuh sekitar 20 meter ke tanah dan berguling menuruni lereng sebelum menabrak pepohonan, kata Wali Kota Severino.

Pendaki yang sedang berada di dekat lokasi mendengar suara dentuman keras sebelum kecelakaan itu terjadi, tambahnya.


Sebuah Kecelakaan Tragis

Ilustrasi pegunungan dan danau. (Photo by Giammarco on Unsplash)

Walter Milan, selaku juru bicara penyelamatan di gunung, mengatakan kepada jaringan televisi RaiNews24 bahwa kereta gantung tersebut tampak "ringsek".

Para penyelamat harus bekerja di lokasi kecelakaan yang terletak di medan yang curam dan sulit. Sebuah mobil pemadam kebakaran terbalik saat sedang menuju lokasi, tetapi tidak ada yang terluka.

Wali Kota Stresa mengatakan bahwa korban ditemukan di dalam dan di luar reruntuhan kereta gantung.

Luisa Tesserin, seorang mahasiswa dari Genoa, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ia dan teman-temannya telah menaiki kereta gantung itu sekitar satu jam sebelum kecelakaan terjadi.

"Saat kami naik, tak ada tanda-tanda aneh dari kereta gantung, semuanya tampak baik-baik saja. Ketika kami mendengar berita tersebut, kami sangat terkejut," ujar Tesserin.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi menggambarkan kecelakaan tersebut sebagai "kecelakaan tragis" dan mengatakan bahwa ia menerima kabar terbaru dari pejabat lokal dan nasional.

"Saya menyampaikan belasungkawa dari seluruh pemerintah kepada keluarga para korban, dengan perhatikan khusus kepada anak-anak yang terluka parah dan juga keluarga mereka," katanya dalam sebuah pernyataan.


Pertama Kali Dibuka pada 1970

Ilustrasi Garis Polisi atau Police Line. (Merdeka.com/Rahmat Baihaqi)

Menteri Infrastruktur Enrico Giovannini mengumumkan penyelidikan terhadap insiden tersebut dengan kantor kejaksaan setempat yang juga melaksanakan investigasi.

Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dalam sebuah tweet yang ditulis dalam bahasa Italia, mengatakan bahwa, "Eropa berduka bersama Anda".

Situs web untuk layanan Stresa-Alpine-Mottarone menyatakan bahwa biasanya membutuhkan waktu 20 menit untuk mengangkut penumpang 1.491 meter di atas permukaan laut.

Kereta gantung tersebut pertama kali dibuka pada tahun 1970 dan ditutup untuk pemeliharaan antara tahun 2014 dan 2016.

Adapun Mottarone terletak di antara Danau Maggiore dan Danau Orta, menawarkan pemandangan indah dari wilayah tersebut bagi para wisatawan.

Setiap kereta gantung biasanya dapat menampung sekitar 40 penumpang. Layanan kereta gantung ini baru dibuka kembali setelah adanya pelonggaran pembatasan akibat virus corona pada saat itu.

 


Infrastruktur Italia yang Dipertanyakan

Ilustrasi kereta gantung (dok.unsplash)

Tragedi tersebut tampaknya menjadi bencana kereta gantung terburuk Italia sejak tahun 1998 ketika sebuah jet militer AS yang terbang rendah sehingga memotong kabel kereta gantung ski di Cavalese, Dolomite, yang menewaskan 20 orang.

Seperti dilansir dari AP, Enrocio Giocannini, mengumumkan komisi untuk menyelidiki tragedi tersebut dan juga meminta data tentang pekerjaan pemeliharaan dan inspeksi yang dilakukan pada jalur tersebut di masa lalu. Ia datang untuk mengunjungi lokasi pada hari setelah kecelakaan terjadi.

Kecelakaan tersebut dipercaya akan menimbulkan pertanyaan mengenai infrastruktur Italia. Pada tahun 2018, jembatan Morandi di Genoa runtuh setelah bertahun-tahun diabaikan sehingga menewaskan 43 orang.

Pada tahun 2009, sebuah kereta barang yang mengangkut gas tergelincir di stasiun Viareggio, dekat Lucca, dan meledak sehingga menewaskan 32 orang. Ternyata poros kereta yang kurang terawat menjadi penyebabnya.

Presiden Sergio Mattarella, dalam menyampaikan belasungkawa, menyerukan "pengawasan yang ketat terhadap semua norma keamanan" dalam segi transportasi.

Infografis Kasus Kecelakaan Bus Pariwisata Saat Study Tour.  (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya