Liputan6.com, Teheran - Kepala Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) mengatakan tidak ada korban selamat yang ditemukan di lokasi jatuhnya helikopter yang mengangkut Presiden Ebrahim Raisi di barat laut Iran.
"Tidak ada jejak korban selamat yang terlihat setelah lokasi jatuhnya helikopter ditemukan," kata Pir-Hossein Kolivand pada Senin (20/5/2024) pagi dalam wawancara dengan kantor berita Tasnim, seperti dilansir IRNA.
Advertisement
Kolivand mengungkapkan pada hari sebelumnya bahwa lokasi kecelakaan yang melibatkan Presiden Raisi dan pejabat senior yang menemaninya ditemukan setelah pencarian ekstensif selama berjam-jam di wilayah pegunungan di Provinsi Azerbaijan Timur.
Helikopter Presiden Raisi jatuh pada Minggu (19/5) sore di wilayah Varzaqan ketika dia kembali bersama Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan beberapa orang lainnya dari upacara peresmian bendungan di perbatasan Iran dengan Republik Azerbaijan.
Respons Indonesia
Indonesia turut bereaksi atas laporan bahwa helikopter yang mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongan jatuh pada hari Minggu.
"Pemerintah Indonesia mengikuti dengan penuh keprihatinan musibah yg menimpa helikopter yang membawa Presiden Iran, Y.M Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran, Y.M Hossein Amir-Abdollahian, & para delegasi yang menyertainya," sebut Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia via platform X alias Twitter pada Senin.
"Teriring doa kami bagi mereka & seluruh rakyat Iran."
Advertisement
Buatan Amerika Serikat
Mengutip Al Jazeera, gambar dan video mengonfirmasi bahwa Presiden Raisi dan rekan-rekannya menumpangi helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat (AS).
Pesawat berbilah dua ini merupakan helikopter berukuran sedang yang berkapasitas 15 kursi, dengan satu pilot dan 14 penumpang.
Belum jelas berapa banyak orang yang berada di helikopter Raisi, termasuk awak pesawat dan calon personel keamanan.
Sementara itu, pernyataan awal Kementerian Luar Negeri AS seperti dilansir Reuters menyebutkan, "Kami dengan cermat mengikuti laporan kemungkinan pendaratan darurat sebuah helikopter di Iran yang membawa presiden dan menteri luar negeri Iran."
Secara terpisah, juru bicara Presiden Joe Biden, Karine Jean-Pierre, mengatakan kepada wartawan di pesawat Air Force One bahwa Biden telah diberi pengarahan mengenai situasi tersebut. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut.