Dirut Bulog Prediksi HET Beras Premium dan Medium Sulit Turun, Kenapa?

Relaksasi kenaikan HET beras premium telah disetujui langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) Rp13.900 per kg, menjadi Rp14.900 per kg hingga April 2024.

oleh Tim Bisnis diperbarui 20 Mei 2024, 16:40 WIB
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi (Foto: Tim bisnis)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi prediksi sulit menurunkan harga eceran tertinggi (HET), baik beras premium maupun beras medium. Jika HET kembali ke harga semula, Bayu menuturkan perlu panen besar.

Relaksasi kenaikan HET beras premium telah disetujui langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) Rp13.900 per kg, menjadi Rp14.900 per kg hingga April 2024.

Bayu menuturkan, jika HET bisa kembali ke harga semula, jika diiringi dengan pengadaan dalam negeri yang tinggi sehingga antara permintaan dan ketersediaan (demand dan supply) yang seimbang dan tetap terjaga. 

"Memang biasanya sulit dikembalikan kalau sudah sempat naik, kecuali ada keadaan yang sangat luar biasa di mana panen-nya luar biasa banyak, besar maka supply demandnya bisa terjaga atau seimbang," ujar Bayu kepada media di Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5/2024). 

Sementara jika melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) akan terjadi defisit beras sebesar 450 ribu ton pada Juni 2024. Sehingga sangat kecil kemungkinan HET kembali ke harga normal. 

"Kalau dilihat data BPS JUNI saja sudah defisit lagi. Jadi saya duga sulit untuk kembali HETnya," imbuh Bayu

Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi Dia mengatakan, perpanjangan relaksasi HET beras premium ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan di pasar. Khususnya, stok beras premium di pasar modern.

"Supaya stok di market, terutama modern market dan outlet-outlet terjaga," tutur Arief.

 

Reporter: Siti Ayu

Sumber: Merdeka.com

 


Pedagang Jual Beras Bulog di Atas HET, Siap-Siap Masuk Blacklist

Petugas mendata ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Rabu (29/12/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menjamin tahun ini stok beras aman dan tidak ada impor untuk kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sebelumnya, Perum Bulog Subdivre Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menerapkan sanksi "blacklist" atau daftar hitam bagi pedagang mitra binaan yang menjual beras Bulog di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah daerah itu.

"Blacklist ini sebagai sanksi tegas bagi mitra binaan yang menjual beras di atas HET yang ditetapkan sebesar Rp57.500 per kampil (satuan isi lima kilogram)," kata Asisten Manajer Operasional Bulog Subdivre Bangka Muklis dikutip dari Antara, Rabu (20/3/2024).

Ia mengatakan dalam menjaga stabilitas harga beras, Bulog Subdivre Bangka menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada 100 gerai binaan di lima kabupaten/kota Pulau Bangka yaitu Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, dan Kota Pangkalpinang.

Selain itu, Bulog Subdivre Bangka juga mendistribusikan beras SPHP ini ke pusat-pusat perbelanjaan modern.

"Rata-rata beras yang disalurkan ke outlet binaan dan pasar modern sekitar 250 ton per bulan untuk memenuhi permintaan beras masyarakat yang tinggi," ujarnya.

Beras SPHP

Menurut dia fenomena saat ini adalah antusiasme masyarakat terhadap beras SPHP sangat tinggi, sehingga beras SPHP cepat habis.

"Apabila pembelian tidak dibatasi, beras SPHP di mitra bisa habis dalam waktu satu hari, sehingga kami terpaksa membatasi pembelian beras SPHP ini agar ketersediaan beras ini tetap terjaga," katanya.

Ia mengakui penyalur SPHP memang terbatas melalui mitra dan outlet binaan, sehingga berpotensi ada pedagang nakal menjual beras Bulog ini di atas HET yang ditetapkan untuk mencari keuntungan besar saat harga beras naik.

"Kami berharap masyarakat melaporkan apabila ada mitra atau outlet binaan yang menjual beras SPHP ini di atas HET, karena ini akan merugikan pemerintah," katanya.

 

 


Kabar Gembira, Harga Beras Mulai Turun Rp 200 per Kg Berkat Panen Raya

Suasana saat pekerja melakukan aktivitas bongkar muat beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022). Perum Bulog mendatangkan 5.000 ton beras impor asal Vietnam guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) yang akan digunakan untuk operasi pasar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto menyampaikan bahwa harga beras akan mengalami penurunan seiring masuknya musim panen raya  Meski demikian, penurunan harga beras masih berkisar Rp100 sampai Rp200 per kilogram.

"Mudah-mudah di dekat konsumen segera turun (harga beras), memang sudah terjadi penurunan namun memang masih belum signifikan, penurunannya masih Rp 100 sampai Rp200," kata Suyamto dalam konferensi pers Peran BUMN dalam Ketersediaan Pangan di Bulan Ramadan, di Kementerian BUMN, dikutip dari Antara, Rabu (20/3/2024).

Sumyamto menyebut, tren penurunan harga beras tercermin dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen. Saat ini, harga gabah kering panen mencapai Rp7.000 sampai Rp7.200 per kilogram dari sebelumnya Rp8.000 per kilogram.

"(Sedangkan) harga beras di produsen, di penggilingan itu Rp12.800 sampai dengan Rp13.000 (per kilogram)," ujarnya.

Selain turunnya harga gabah kering panen. Pasokan beras ke pasar retail modern hingga pasar tradisional juga terus bertambah yang diharapkan akan menekan harga jual beras di tingkat konsumen.

"Dan pasokan ke retail modern berangsur-angsur sudah mulai bertambah, ke pasar tradisional juga bertambah, sehingga harapannya harga beras akan semakin terkendali," pungkas Sumyamto.

 


Kenaikan Harga Beras

Petugas mendata ketersediaan stok beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Rabu (29/12/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan hingga dengan penghujung 2021 Bulog berhasil melakukan penyerapan beras petani mencapai 1,2 juta ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan harga beras pada Februari 2024 menjadi yang tertinggi dalam sejarah. Rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Secara rinci, rata-rata harga beras premium di penggilingan sebesar Rp14.525 per kilogram (kg) pada Februari 2024. Harga beras ini naik sebesar 6,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp14.162 per kg pada Februari 2024. Harga beras ini naik sebesar 7,39 persen.

Untuk di tingkat eceran, harga beras mencapai Rp15.157 per kg pada Februari 2024. Harga beras tersebut meningkat sebesar 5,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp14.397 per kg.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya